Melalui dua anak usahanya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) telah mengambil alih saham PT Austin Technology Telematika senilai Rp1,5 miliar. Anak usaha tersebut adalah PT Innovate Mas Utama yang telah mengambil alih saham Austin pada 9 April 2015.

Innovative Mas Utama mengambil alih 300 saham dari pemegang saham lama Austin masing-masing bernilai Rp1 juta atau setara dengan 100% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh di dalam Austin dengan nilai Rp1,5 miliar. Sebagai informasi Austin adalah sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan jasa akses internet.

Sepanjang periode tahun 2014, DSSA berhasil menunjukkan kinerja yang positif dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari dibukukannya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 6,18 juta, dibanding 2013 yang merugi sebesar US$11,92 juta.

Meskipun pendapatan usaha tahun 2014 tercatat turun menjadi US$599,63 juta dibanding sebelumnya US$606,82 juta di 2013. Namun, beban pokok penjualan turun menjadi US$428,93 juta di 2014 dari US$500,62 juta di 2013. Sehingga laba kotor naik jadi US$170,78 juta dari US$106,20 juta di 2013. Beban usaha naik menjadi US$162,48 juta dari US$97,28 juta di 2013. Laba usaha turun menjadi US$8,22 juta dari sebelumnya US$8,91 juta di 2013.

Sementara adanya keuntungan yang diraih dari selisih kurs mata uang asing pada tahun 2014 yakni sebesar US$1,22 juta, dan penghasilan lain-lain bersih sebesar US$3,36 juta mendorong perseroan mencatat laba sebelum pajak sebesar US$11,58 juta dari sebelumnya rugi US$544.046. Kinerja keuangan DSSA yang cukup baik di tahun 2014 juga berimbas pada meningkatnya total aset, yang pada akhir tahun 2014 total aset DSSA tercatat naik menjadi US$1,30 miliar dibanding US$1,20 miliar di 2013. Adapun untuk liabilitas tahun 2014 tercatat sebesar US$464,20 juta, dan ekuitas pada akhir tahun 2014 tercatat sebesar US$838,30 juta.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (14/4/15) saham DSSA ditutup pada level 12,900 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 12.900 dan bergerak dalam kisaran 12,900 – 12,900 volume perdagangan saham mencapai 500 lembar saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal kurang baiknya kinerja perseroan pada tahun lalu cukup berpengaruh terhadap pergerakan saham DSSA di bursa. Dari Februari 2014 hingga saat ini saham DSSA masih tertidur di level Rp 12.900. Analis menilai kurang baiknya fundamental pada tahun lalu dan perusahaan mencatatkan kerugian pada tahun lalu membuat investor takut untuk mengoleksi saham tersebut. Hal tersebut terlihat dari volume transaksi saham DSSA yang minim. Bagi investor sebaiknya untuk tidak memperhatikan saham ini terlebih dahulu.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...elum-bergerak/