- Beranda
- Komunitas
- Buat Latihan Posting
latihan buat trit


TS
egag
latihan buat trit

jawaban tugas 2 statistika UT



mungkin bagi sebagian orang Tugas merupakan hal yang menakutkan,apalagi bila tugas tersebut adalah tugas yang sulit untuk dikerjakan





























saya memuat ini bertujuan untuk memudahkan kawan-kawan untuk mengerjakan tugas kuliah dari sibuknya rutinitas seharian kawan-kawan.dan bila agan merasa terbnatu,silahkan klik tombol like,share dan g+ blog ini...terima kasih




























Quote:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, dan gunakan grafik apabila diperlukan!
1. Jelaskan kondisi untuk memperoleh keuntungan maksimal pada industri persaingan murni dalam jangka pendek.
2. Jelaskan dua pendekatan dalam memaksimalkan keuntungan dari suatu perusahaan monopoli.
3. Jelaskan efek ekonomi dan persaingan bukan harga pada persaingan monopolistik.
4. Apa yang dimaksud dengan kartel dan jelaskan jenis-jenisnya.
~Selamat bekerja~
JAWAB
1. Dalam jangka pendek perusahaan dalam pasar persaingan murni mempunyai pabrik berskala tertentu dan perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungan dan memini-mumkan kerugian dengan menyesuaikan output, yaitu dengan cara mengubah penggunaan faktor produksi variabel , seperti penggunaan bahan mentah dan tenaga kerja. Penentuan tingkat output untuk mendapatkan keuntungan maksimum dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: pertama, pendekatan total, yaitu dengan membandingkan antara pendapatan total dengan biaya total; dan Kedua, pendekatan marginal, yaitu dengan membandingkan antara pendapatan marjinal dengan biaya marjinal.
1. Pendekatan Total
Dalam pendekatan total, keuntungan maksimum akan terjadi pada saat penerimaan (total revenue, TR) dikurangi dengan biaya total (Total Cost, TC) terbesar. Penerimaan total adalah perkalian antara tingkat harga dengan jumlah ouput yang dijual. Sedangkan biaya total adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam menghasilkan output tersebut. Biaya dapat dibedakan atas biaya tetap (fixed cost, FC) dan biaya variabel (variable cost, VC). Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada besarnya jumlah output yang dihasilkan, misalnya sewa gedung, upah tenaga kerja tetap, penyusutan (depreciation), bunga dan lain-lain. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang tergantung kepada besar kecilnya jumlah output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja tidak tetap, biaya bahan baku, transportasi dan lain-lain.
1. Pendekatan marjinal
Dalam pendekatan ini, produsen atau perusahaan harus membandingkan antara biaya marjinal dengan penerimaan marjinal. Biaya marjinal (marginal cost, MC) adalah tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen karena menambah memproduksi 1 unit ouput). Sedangkan penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) adalah tambahan penerimaan karena menambah produksi 1 unit output
Jika penerimaan marjinal masih lebih besar dari biaya marginal maka masih relevan untuk meningkatkan produksi karena penerimaan meningkat lebih tinggi dari biaya sehingga karena keuntungan akan bertambah, sebaliknya apabila biaya marginal lebih besar dari penerimaan marjinal maka biaya meningkat lebih tinggi dari penerimaan sehingga kerugian menjadi bertambah.
Perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimal pada tingkat output dimana pendapatan marjinal (marginal revenue, MR) sama dengan biaya marjinal (marginal cost), atau MR = MC. Karena penjual dalam pasar persaingan murni merupakan penerima harga (price taker), maka para penjual dapat menjual output dalam jumlah berapapun pada harga yang berlaku. Dengan demikian, kurva permintaan pasar yang dihadapi penjual adalah berbentuk garis lurus sejajar dengan sumbu kuantitas. Karena kurva yang dihadapi oleh penjual berbentuk garis lurus sejajar sumbu kuantitas, maka pendapatan marjinal sama dengan harga (price, P), atau MR = P. Tadi telah dijelaskan bahwa keseimbangan dalam pasar persaingan murni terjadi apabila MR = MC. Dengan demikan dapat juga dikatakan bahwa MR = P = MC.
2. Dua pendekatan dalam memaksimalkan keuntungan dari suatu perusahaan monopoli.
1. Pendekatan Total
Mengartikan bahwa pendapatan total (TR) berada pada tingkat selisih tertinggi dengan biaya total (TC), maka keuntungan adalah maksimal, pada tingkat selisih tertinggi inilah output perusahaan di akan diproduksi.
1. Pendekatan Marjinal
Mengartikan bahwa pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) maka keuntungan adalah maksimal.
3. Efek Persaingan Monopolistik
Analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka panjang,terdapat beberapa hal yang perlu disikapi yaitu:
1. Terjadi ketidak efesienan produksi karena produsen tidak berproduksi pada Biaya rata-rataMinimum. Hal ini akibat dari kurva permintaan yang menurun harus bersinggungan denganAC, sehingga tidak mungkin terjadi AC minimum melainkan pada saat AC menurun. Inimenandakan bahwa perusahaan dalam jangka panjang masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga terjadi pemborosan sumber ekonomi masyarakat.
1. Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginaluntuk menghasilkan produk tersebut (P > MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masihmengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli perusahaan.
Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih
4. Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual.
Jenis-Jenis Kartel:
1. Kartel harga pokok (prijskartel)
Di dalam kartel harga pokok, anggota-anggota menciptakan peraturan
diantara mereka untuk perhitungan ka.Jkulasi harga pokok dan besarnya Isba. Pada kartel jenis ini ditetapkan harga-harga penjualan bagi para anggota kartel. Benih dari persaingan kerapkali juga datang dari perhitungan Iaba yang akan diperoleh suatu badan usaha. Dengan menyeragamkan tingginya laba maka persaingan diantara mereka dapat dihindarkan.
2. Kartel harga
Dalam kartel ini ditetapkan harga minimum untuk penjualan barang-barang yang mereka produksi atau perdagangkan. Setiap anggota tidak diperkenankan untuk menjual barang-barangnya dengan harga yang beba
s rendah daripada harga yang telah ditetapkan itu. Pada dasarnya anggota-anggota itu diperbolehkan menjual di atas penetapan harga akan tetapi atas tanggung jawab sendiri.
3. Kartel syarat
Dalam kartel ini memerlukan penetapan-penetapan di dalam syarat-syarat penjualan misalnya. Kartel juga menetapkan standar kwalitas barang yang dihasilkan atau dijual, menetapkan syarat-syarat pengiriman. Apakah ditetapkan loco gudang, Fob, C & F, Cif, embalase atau pembungkusan dan syarat-syarat pengiriman lainnya, yang dikehendaki adalah keseragaman diantara para anggota yang tergabung dibawah kartel. Keseragaman itu perlu di dalam kebijaksanaan harga, sehingga tidak akan terjadi persaingan diantara mereka.
4. Kartel rayon
Kartel rayon atau kadang-kadang juga disebut kartel wilayah pemasaran untuk mereka. Penetapan wilayah ini kemudian diikuti oleh penetapan harga untuk masing-masing daerah. Dalam pada itu kartel rayon pun menentukan pula suatu peraturan bahwa setiap anggota tidak diperkenankan menjual barang-barangnya di daerah. lain. Oengan ini dapat dicegah persaingan diantara anggota, yang
mungkin harga-harga barangnya berlainan.
5. Kartel kontigentering
Di dalam jenis kartel ini, masing-masing anggota kartel diberikan jatah dalam banyaknya produksi yang diperbolehkan. Biasanya perusahaan yang memproduksi lebih sedikit daripada jatah yang sisanya menurut ketentuan, akan diberi premi hadiah. Akan tetapi sebaliknya akan didenda. Maksud dari peraturan ini adalah untuk mengadakan restriksi yang ketal terhadap banyaknya persediaan sehingga harga barang-barang yang mereka jual dapat dinaikkan. Ambisi kartel kontingentering biasanya untuk mempermainkan jumlah persediaan barang dan dengan cara itu harus berada dalam kekuasaannya.
6. Sindikat penjualan atau kantor sentral penjualan
Di dalam kartel penjualan ditentukan bahwa penjualan hasil produksi dari anggota harus melewati sebuah badan tunggal ialah kantor penjualan pusat. Persaingan diantara mereka akan dapat dihindarkan karenanya.
7. Kartel laba atau pool
Di dalam kartel laba, anggota kartel biasanya menentukan peraturan yang berhubungan dengan laba yang mereka peroleh. Misalnya bahwa laba kotor harus disentralisasikan pada suatu kas umum kartel, kemudian laba bersih kartel, dibagibagikan diantara mereka dengan perbandingan yang tertentu pula.
1. Jelaskan kondisi untuk memperoleh keuntungan maksimal pada industri persaingan murni dalam jangka pendek.
2. Jelaskan dua pendekatan dalam memaksimalkan keuntungan dari suatu perusahaan monopoli.
3. Jelaskan efek ekonomi dan persaingan bukan harga pada persaingan monopolistik.
4. Apa yang dimaksud dengan kartel dan jelaskan jenis-jenisnya.
~Selamat bekerja~
JAWAB
1. Dalam jangka pendek perusahaan dalam pasar persaingan murni mempunyai pabrik berskala tertentu dan perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungan dan memini-mumkan kerugian dengan menyesuaikan output, yaitu dengan cara mengubah penggunaan faktor produksi variabel , seperti penggunaan bahan mentah dan tenaga kerja. Penentuan tingkat output untuk mendapatkan keuntungan maksimum dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: pertama, pendekatan total, yaitu dengan membandingkan antara pendapatan total dengan biaya total; dan Kedua, pendekatan marginal, yaitu dengan membandingkan antara pendapatan marjinal dengan biaya marjinal.
1. Pendekatan Total
Dalam pendekatan total, keuntungan maksimum akan terjadi pada saat penerimaan (total revenue, TR) dikurangi dengan biaya total (Total Cost, TC) terbesar. Penerimaan total adalah perkalian antara tingkat harga dengan jumlah ouput yang dijual. Sedangkan biaya total adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam menghasilkan output tersebut. Biaya dapat dibedakan atas biaya tetap (fixed cost, FC) dan biaya variabel (variable cost, VC). Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada besarnya jumlah output yang dihasilkan, misalnya sewa gedung, upah tenaga kerja tetap, penyusutan (depreciation), bunga dan lain-lain. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang tergantung kepada besar kecilnya jumlah output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja tidak tetap, biaya bahan baku, transportasi dan lain-lain.
1. Pendekatan marjinal
Dalam pendekatan ini, produsen atau perusahaan harus membandingkan antara biaya marjinal dengan penerimaan marjinal. Biaya marjinal (marginal cost, MC) adalah tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen karena menambah memproduksi 1 unit ouput). Sedangkan penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) adalah tambahan penerimaan karena menambah produksi 1 unit output
Jika penerimaan marjinal masih lebih besar dari biaya marginal maka masih relevan untuk meningkatkan produksi karena penerimaan meningkat lebih tinggi dari biaya sehingga karena keuntungan akan bertambah, sebaliknya apabila biaya marginal lebih besar dari penerimaan marjinal maka biaya meningkat lebih tinggi dari penerimaan sehingga kerugian menjadi bertambah.
Perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimal pada tingkat output dimana pendapatan marjinal (marginal revenue, MR) sama dengan biaya marjinal (marginal cost), atau MR = MC. Karena penjual dalam pasar persaingan murni merupakan penerima harga (price taker), maka para penjual dapat menjual output dalam jumlah berapapun pada harga yang berlaku. Dengan demikian, kurva permintaan pasar yang dihadapi penjual adalah berbentuk garis lurus sejajar dengan sumbu kuantitas. Karena kurva yang dihadapi oleh penjual berbentuk garis lurus sejajar sumbu kuantitas, maka pendapatan marjinal sama dengan harga (price, P), atau MR = P. Tadi telah dijelaskan bahwa keseimbangan dalam pasar persaingan murni terjadi apabila MR = MC. Dengan demikan dapat juga dikatakan bahwa MR = P = MC.
2. Dua pendekatan dalam memaksimalkan keuntungan dari suatu perusahaan monopoli.
1. Pendekatan Total
Mengartikan bahwa pendapatan total (TR) berada pada tingkat selisih tertinggi dengan biaya total (TC), maka keuntungan adalah maksimal, pada tingkat selisih tertinggi inilah output perusahaan di akan diproduksi.
1. Pendekatan Marjinal
Mengartikan bahwa pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) maka keuntungan adalah maksimal.
3. Efek Persaingan Monopolistik
Analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka panjang,terdapat beberapa hal yang perlu disikapi yaitu:
1. Terjadi ketidak efesienan produksi karena produsen tidak berproduksi pada Biaya rata-rataMinimum. Hal ini akibat dari kurva permintaan yang menurun harus bersinggungan denganAC, sehingga tidak mungkin terjadi AC minimum melainkan pada saat AC menurun. Inimenandakan bahwa perusahaan dalam jangka panjang masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga terjadi pemborosan sumber ekonomi masyarakat.
1. Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginaluntuk menghasilkan produk tersebut (P > MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masihmengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli perusahaan.
Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih
4. Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual.
Jenis-Jenis Kartel:
1. Kartel harga pokok (prijskartel)
Di dalam kartel harga pokok, anggota-anggota menciptakan peraturan
diantara mereka untuk perhitungan ka.Jkulasi harga pokok dan besarnya Isba. Pada kartel jenis ini ditetapkan harga-harga penjualan bagi para anggota kartel. Benih dari persaingan kerapkali juga datang dari perhitungan Iaba yang akan diperoleh suatu badan usaha. Dengan menyeragamkan tingginya laba maka persaingan diantara mereka dapat dihindarkan.
2. Kartel harga
Dalam kartel ini ditetapkan harga minimum untuk penjualan barang-barang yang mereka produksi atau perdagangkan. Setiap anggota tidak diperkenankan untuk menjual barang-barangnya dengan harga yang beba
s rendah daripada harga yang telah ditetapkan itu. Pada dasarnya anggota-anggota itu diperbolehkan menjual di atas penetapan harga akan tetapi atas tanggung jawab sendiri.
3. Kartel syarat
Dalam kartel ini memerlukan penetapan-penetapan di dalam syarat-syarat penjualan misalnya. Kartel juga menetapkan standar kwalitas barang yang dihasilkan atau dijual, menetapkan syarat-syarat pengiriman. Apakah ditetapkan loco gudang, Fob, C & F, Cif, embalase atau pembungkusan dan syarat-syarat pengiriman lainnya, yang dikehendaki adalah keseragaman diantara para anggota yang tergabung dibawah kartel. Keseragaman itu perlu di dalam kebijaksanaan harga, sehingga tidak akan terjadi persaingan diantara mereka.
4. Kartel rayon
Kartel rayon atau kadang-kadang juga disebut kartel wilayah pemasaran untuk mereka. Penetapan wilayah ini kemudian diikuti oleh penetapan harga untuk masing-masing daerah. Dalam pada itu kartel rayon pun menentukan pula suatu peraturan bahwa setiap anggota tidak diperkenankan menjual barang-barangnya di daerah. lain. Oengan ini dapat dicegah persaingan diantara anggota, yang
mungkin harga-harga barangnya berlainan.
5. Kartel kontigentering
Di dalam jenis kartel ini, masing-masing anggota kartel diberikan jatah dalam banyaknya produksi yang diperbolehkan. Biasanya perusahaan yang memproduksi lebih sedikit daripada jatah yang sisanya menurut ketentuan, akan diberi premi hadiah. Akan tetapi sebaliknya akan didenda. Maksud dari peraturan ini adalah untuk mengadakan restriksi yang ketal terhadap banyaknya persediaan sehingga harga barang-barang yang mereka jual dapat dinaikkan. Ambisi kartel kontingentering biasanya untuk mempermainkan jumlah persediaan barang dan dengan cara itu harus berada dalam kekuasaannya.
6. Sindikat penjualan atau kantor sentral penjualan
Di dalam kartel penjualan ditentukan bahwa penjualan hasil produksi dari anggota harus melewati sebuah badan tunggal ialah kantor penjualan pusat. Persaingan diantara mereka akan dapat dihindarkan karenanya.
7. Kartel laba atau pool
Di dalam kartel laba, anggota kartel biasanya menentukan peraturan yang berhubungan dengan laba yang mereka peroleh. Misalnya bahwa laba kotor harus disentralisasikan pada suatu kas umum kartel, kemudian laba bersih kartel, dibagibagikan diantara mereka dengan perbandingan yang tertentu pula.




























Quote:
semoga bermanfaat untuk agan sekalian
jika anda menyukai
jika anda menyukai

dan

-1
886
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan