Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
Banjir Lahar Dingin Sinabung Makin Sulitkan Warga Pengungsi

Banjir Lahar Dingin Sinabung Makin Sulitkan Warga Pengungsi

ACTNews, KARO – Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Gunung Sinabung sejak Sabtu malam (11/4), menyebabkan banjir lahar dingin di beberapa desa sekitar kaki gunung itu. Desa-desa seperti Desa Payung, Perbaji, Rimokayu, Mardinding, Kutambaru, Sukatendel, Jandimeriah, Batukarang dan Tiganderket menjadi daerah yang terdampak aliran lahar dingin yang turun sejak Minggu pagi (12/4).

Seperti dilaporkan oleh relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Susanto Ginting yang berada di lokasi, masyarakat yang berada di aliran lahar dingin itu langsung dievakuasi meninggalkan hunian sementara miliknya. Sebab selain volume luncuran lahar dingin itu cukup besar, luncuran juga membawa bongkahan kayu cukup banyak.

Satu jembatan, yakni jembatan yang menghubungkan Desa Mardinding dan Desa Kutambaru pun putus terterjang lahar dingin. “Lebih dari 200 KK lebih tertahan di desa mereka..evakuasi di dua desa ini belum dilaksanakan,” ujar Susanto, Minggu sore.

Desa Perbaji Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo, yang berisi 200 KK yang berada di radius 5,2 km dari kawah Sinabung juga tidak lepas dari terjangan lahar dingin sore harinya. Jambur (balai desa) dan beberapa rumah warga terkena dampak lahar dingin. “Banyak barang-barang dan rumah warga pengungsi yang terbawa arus lahar dingin,” ujar Susanto. Hingga malam hari belum tampak tim SAR resmi yang berada di lokasi.

Dalam kondisi terterjang lahar dingin, warga di sekitar aliran lahar saat ini berada dalam kondisi kekurangan sumber air bersih. Mata air yang selama ini dimanfaatkan warga Desa Payung Kecamatan Payung, Desa Tiganderket, Desa Kutambaru dan Desa Mardinding , tertutup bebatuan.

Kondisi warga sangat memperihatinkan, air bersih harus mereka beli ke Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat atau mereka beli ke perorangan yang memang menjual air bersih dengan harga Rp 5.000/derigen.

“Sungai yang menjadi andalan warga untuk melakukan MCK juga tak luput dari lahar dingin. Hasilnya sungai menjadi keruh dan penuh kubangan,” tambah Susanto. Sungai iitu juga yang selama ini menjadi saluran irigasi untuk mengairi tanaman mereka.

Dengan datangnya banjir lahar dingin, kondisi warga pengungsi kini semakin sulit. Setelah sebelumnya mereka menerima hujan debu akibat erupsi Sinabung beberapa waktu lalu, kini mereka bukan hanya minim mendapatkan kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan beribadah pun menjadi lebih susah. Salah satunnya, terjadi di musala di posko Gurukinayan, sampai saat ini terpaksa warga memanfatkan tampungan air hujan untuk berwudhu. Jika tak ada hujan jamaah memebeli air 500 ribu per tangki untuk memenuhi kebutuhan air musholla selama 2 hari sekal
- See more at: [url]http://act.id/[/URL]
0
808
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan