Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) memutuskan untuk kembali tidak membagi dividen dikarenakan masih membutuhkannya untuk memperkuat permodalan permodalan perseroan. Langkah perseroan tak membagi dividen kepada para pemegang sahamnya tersebut memang telah berlangsung selama 10 tahun terakhir.

Pihak NISP menilai langkah penahanan laba ini karena pihaknya melihat perseroan masih punya peluang besar untuk berekspansi dan ingin memiliki rasio modal yang cukup aman untuk meredam gejolak ekonomi

Disepanjang tahun 2014, Bank OCBC NISP berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp1,3 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun. Hal ini diikuti dengan kenaikan sebesar 6% (YoY) menjadi Rp 103,12 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 7% (YoY) menjadi Rp 68,4 triliun dari Rp64 triliun

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (10/4/15) saham NISP ditutup naik 8% pada level 1,350 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1,250 dan bergerak dalam kisaran 1,250 – 1,350 dengan volume perdagangan saham mencapai 3,9 juta lembar saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham NISP sejak awal bulan Desember bangkit dari fase konsolidasi dan saat ini menunjukan penguatan menuju level resistance berikutnya, terpantau indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band atas. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh jual setelah sebelumnya berada pada area tengah.

Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh -DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan NISP dalam potensi penguatan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju NISP masih akan dalam tren menguat dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan NISP. Saat ini level support berada pada Rp1200 hingga resistance Rp1450.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...n-konsolidasi/