- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menengok Lift Berusia 107 Tahun yang Masih Beroperasi


TS
bintangsongo
Menengok Lift Berusia 107 Tahun yang Masih Beroperasi

Quote:
Lift tertua di Indonesia yang dimiliki PT London Sumatera Indonesia Tbk ternyata hingga saat ini masih beroperasi. Lift asal Inggris ini telah beroperasi sejak tahun 1908 di Gedung London Sumatera (Lonsum), di Jalan Jendral Ahmad Yani, Medan, Sumatera Utara.
Berbeda dengan lift modern pada umumnya, lift tua ini masih dioperasikan dengan cara manual, sehingga dibutuhkan operator lift untuk mengopersikan lift. Tuas yang berada di dalam lift menjadi alat utama untuk mengendalikan gerak lift.
Lift berusia 107 tahun ini dioperasikan bersamaan dengan digunakannya gedung Lonsum di Indonesia. Gedung Lonsum selesai dibangun pada 1906 bersamaan dengan lahirnya Ratu Juliana, Royal Dutch family. Pada tahun 2000, lift dan Gedung Lonsum diberi Anugerah Pelestarian oleh Badan Warisan Sumatra karena menjaga gedung bersejarah ini dengan baik.
Gedung Lonsum dibangun oleh David Harrison, pemilik perkebunan karet Harrison & Crossfield company (H&C) yang berpusat kota London. Meskipun dibangun pada masa 1800-an, fasilitas di gedung ini cukup mengagumkan.
Lift yang berbentuk bujur sangkar dengan sentuhan art deco ini masih menjadi alat utama untuk mengangkut staf PT London Sumatra untuk bekerja.
Humas PT London Sumatra, Ikram mengatakan, walau usia lift tersebut sudah tua, namun keselamatan dan kenyamanan penumpang lift tetap jadi prioritas utama. Lift ini bisa mengangkut hingga 10 orang, namun demi melestarikan lift bersejarah ini pihak manajemen membatasi jumlah maksimal penumpang menjadi enam orang.
“Aspek keselamatan lebih dari cukup, selama lift ini beroperasi tidak pernah ada korban jiwa. Lift ini masih bagus dan sangat bisa diandalkan. Kesehariannya juga sangat bermanfaat bagi staf di Lonsum,” ujar Ikram.
Lift berasitektur kuno ini memang unik. Pintu lift masih menggunakan jeruji besi berwarna hitam pekat. Interior lift berkukuran 1,5 meter persegi dihiasi kayu tebal dengan lampu kuning bulat berada di atasnya.
Namun, tidak sembarang orang bisa mengunjungi lift ini, hanya orang yang memiliki keperluan khusus di gedung Lonsum saja yang bisa melihat dan naik ke lift ini. Lift ini beroperasi dari Ground Floor hingga lantai 4 dari pukul 07.30 WIB hingga 18.00 WIB.
“Awalnya, PT London Sumatera adalah perusahaan Inggris murni. Pada tahun 2005 beralih menjadi perusahaan swasta Indonesia,” pungkasnya.
Berbeda dengan lift modern pada umumnya, lift tua ini masih dioperasikan dengan cara manual, sehingga dibutuhkan operator lift untuk mengopersikan lift. Tuas yang berada di dalam lift menjadi alat utama untuk mengendalikan gerak lift.
Lift berusia 107 tahun ini dioperasikan bersamaan dengan digunakannya gedung Lonsum di Indonesia. Gedung Lonsum selesai dibangun pada 1906 bersamaan dengan lahirnya Ratu Juliana, Royal Dutch family. Pada tahun 2000, lift dan Gedung Lonsum diberi Anugerah Pelestarian oleh Badan Warisan Sumatra karena menjaga gedung bersejarah ini dengan baik.
Gedung Lonsum dibangun oleh David Harrison, pemilik perkebunan karet Harrison & Crossfield company (H&C) yang berpusat kota London. Meskipun dibangun pada masa 1800-an, fasilitas di gedung ini cukup mengagumkan.
Lift yang berbentuk bujur sangkar dengan sentuhan art deco ini masih menjadi alat utama untuk mengangkut staf PT London Sumatra untuk bekerja.
Humas PT London Sumatra, Ikram mengatakan, walau usia lift tersebut sudah tua, namun keselamatan dan kenyamanan penumpang lift tetap jadi prioritas utama. Lift ini bisa mengangkut hingga 10 orang, namun demi melestarikan lift bersejarah ini pihak manajemen membatasi jumlah maksimal penumpang menjadi enam orang.
“Aspek keselamatan lebih dari cukup, selama lift ini beroperasi tidak pernah ada korban jiwa. Lift ini masih bagus dan sangat bisa diandalkan. Kesehariannya juga sangat bermanfaat bagi staf di Lonsum,” ujar Ikram.
Lift berasitektur kuno ini memang unik. Pintu lift masih menggunakan jeruji besi berwarna hitam pekat. Interior lift berkukuran 1,5 meter persegi dihiasi kayu tebal dengan lampu kuning bulat berada di atasnya.
Namun, tidak sembarang orang bisa mengunjungi lift ini, hanya orang yang memiliki keperluan khusus di gedung Lonsum saja yang bisa melihat dan naik ke lift ini. Lift ini beroperasi dari Ground Floor hingga lantai 4 dari pukul 07.30 WIB hingga 18.00 WIB.
“Awalnya, PT London Sumatera adalah perusahaan Inggris murni. Pada tahun 2005 beralih menjadi perusahaan swasta Indonesia,” pungkasnya.
Quote:
Spoiler for :

Spoiler for :

Quote:
Butuh Kesabaran Mengoperasikan Lift Berusia 107 Tahun
Quote:
Tidak mudah mengendalikan lift tua berumur 107 tahun milik PT London Sumatera (Lonsum) yang hingga kini masih beroperasi. Dibutuhkan konsentrasi untuk mengendalikan lift agar bisa tepat berada di lantai yang ingin dituju.
Karena lift Lonsum harus dikendalikan secara manual dengan tuas, karena tidak ada tombol lantai seperti pada lift moderen. Untuk mengoperasikan lift ini PT London Sumatera mempekerjakan dua orang di lift Lonsum yang buka dari pukul 07.30 WIB hingga 18.00 WIB.
Kliwon (50) dan Parjiyo (53) adalah operator yang selalu bekerja mengoperasikan lift Lonsum mana kala ada staf atau tamu yang ingin menggunkan jasa Lonsum.
Sekilas pekerjaan yang dilakoni mereka terlihat sederhana dan mudah, namun dibutuhkan kesabaran dan konsentrasi yang ekstra untuk mengoperasikan lift. Karena jika tidak konsentrasi lift bisa membentur asbes dan lantai dasar.
Tugas Kliwon dan Parjiyo memastikan lift berhenti tepat di lantai tertentu. Pasalnya, lift ini diberhentikan sesuai kendali operator. Bisa saja lift berhenti di tengah-tengah sebelum tepat berada di lantai yang dituju.
“Terlihat mudah, tapi dibutuhkan konsetrasi untuk mengoperasikan lift. Kami juga tidak boleh melamun karena kalau lift tidak berhenti tepat pada lantai yang dituju, pintu jeruji tidak bisa dibuka. Pernah ada staf yang mencoba mengoperasikan lift, namun dia tidak menjaga tuas dengan benar sehingga lift membentur asbes. Ya asbes di lantai atas jadi rusak,” Jelas Kliwon.
Walau membosankan, namun Kliwon dan Parjiyo harus tetap menjaga pelayanan mereka kepada para pengguna lift Lonsum agar tidak mengecewakan para pengguna lift. Dengan senyum di wajahnya Kliwon kerap mengajak berbincang para staf yang menaiki lift Lonsum.
Tidak hanya sekedar mengendalikan lift saja, namun jika operator memberikan pelayanan yang buruk kepada pengguna lift, operator lift bisa ditegur oleh pimpinan mereka.
“Memang membosankan tapi harus dinikmati, dulu ada operator yang bertengkar dengan staf karena bolak-balik menggunakan lift ya kami semua ditegur,” ujarnya.
Kliwon dan Parjiyo sudah 29 tahun bekerja mengoperasikan lift Lonsum, mereka selalu duduk di luar lift menunggu orang menekan tombol bel yang ada di setiap lantai.
Karena lift Lonsum harus dikendalikan secara manual dengan tuas, karena tidak ada tombol lantai seperti pada lift moderen. Untuk mengoperasikan lift ini PT London Sumatera mempekerjakan dua orang di lift Lonsum yang buka dari pukul 07.30 WIB hingga 18.00 WIB.
Kliwon (50) dan Parjiyo (53) adalah operator yang selalu bekerja mengoperasikan lift Lonsum mana kala ada staf atau tamu yang ingin menggunkan jasa Lonsum.
Sekilas pekerjaan yang dilakoni mereka terlihat sederhana dan mudah, namun dibutuhkan kesabaran dan konsentrasi yang ekstra untuk mengoperasikan lift. Karena jika tidak konsentrasi lift bisa membentur asbes dan lantai dasar.
Tugas Kliwon dan Parjiyo memastikan lift berhenti tepat di lantai tertentu. Pasalnya, lift ini diberhentikan sesuai kendali operator. Bisa saja lift berhenti di tengah-tengah sebelum tepat berada di lantai yang dituju.
“Terlihat mudah, tapi dibutuhkan konsetrasi untuk mengoperasikan lift. Kami juga tidak boleh melamun karena kalau lift tidak berhenti tepat pada lantai yang dituju, pintu jeruji tidak bisa dibuka. Pernah ada staf yang mencoba mengoperasikan lift, namun dia tidak menjaga tuas dengan benar sehingga lift membentur asbes. Ya asbes di lantai atas jadi rusak,” Jelas Kliwon.
Walau membosankan, namun Kliwon dan Parjiyo harus tetap menjaga pelayanan mereka kepada para pengguna lift Lonsum agar tidak mengecewakan para pengguna lift. Dengan senyum di wajahnya Kliwon kerap mengajak berbincang para staf yang menaiki lift Lonsum.
Tidak hanya sekedar mengendalikan lift saja, namun jika operator memberikan pelayanan yang buruk kepada pengguna lift, operator lift bisa ditegur oleh pimpinan mereka.
“Memang membosankan tapi harus dinikmati, dulu ada operator yang bertengkar dengan staf karena bolak-balik menggunakan lift ya kami semua ditegur,” ujarnya.
Kliwon dan Parjiyo sudah 29 tahun bekerja mengoperasikan lift Lonsum, mereka selalu duduk di luar lift menunggu orang menekan tombol bel yang ada di setiap lantai.
Quote:
mantap gan, udah 107 thn sampai saat ini lift-nya masih berfungsi


0
3K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan