Untuk tahun 2015, emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) bakal menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp6,5 triliun-Rp7,5 triliun Adapun dana capex perseroan di tahun ini berasal dari kas internal perseroan.

Sementara untuk porsi penggunaan, sebesar 80 persen akan digunakan untuk modernisasi Base Transceiver Station (BTS). Modernisasi BTS itu dalam memperkuat sinyal, karena penggunaan telepon genggam sampai saat ini semakin banyak. Sehingga BTS yang dibutuhkan semakin banyak. Semntara sisa dana capex sebesar 20 persen akan digunakan dalam keperluan modal kerja.

Sepanjang tahun 2014, ISAT harus puas masih membukukan rugi bersih sebesar Rp1,99 triliun atau turun dari rugi bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,78 triliun. Namun ISAT berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan dengan membukukan pendapatan Rp24,08 triliun sepanjang 2014. Angka ini naik tipis dibandingkan Rp23,85 triliun pada tahun sebelumnya.

Adapun Beban bersih pendapatan juga naik 4,9 persen menjadi Rp23,4 triliun pada 2014. Dengan peningkatan pada beban bersih, laba usaha Indosat pun menciut lebih dari setengahnya menjadi Rp674,9 miliar dibandingkan Rp1,51 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja perseroan masih tertolong akibat berkurangnya rugi selisih kurs menjadi Rp243 miliar dibandingkan Rp3,01 triliun pada 2013.

Pada posisi neraca, total aset ISAT alami penurunan menjadi Rp53,25 triliun per akhir 2014 dibandingkan Rp54,52 triliun pada setahun sebelumnya. Jumlah ekuitas pun menyusut 14,1 persen menjadi Rp14,19 triliun dan liabilitas naik 2,8 persen menjadi Rp39,06 triliun

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (8/4/15) saham ISAT ditutup pada level 4,105 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 4,150 dan bergerak dalam kisaran 4,105 – 4,120 dengan volume perdagangan saham mencapai 197,400 lembar saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ISAT sejak awal bulan Desember terlihat terus mengalami penguatan dan sempat bergerak menyentuh level resistance namun saat ini pergerakannya dalam konsolidasi, terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Inverted Hammer menembus Lower Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh jual setelah sebelumnya berada pada area tengah.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan ISAT dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju ISAT masih akan dalam pergerakan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakkan ISAT. Rekomendasi Trading pada target level support di level Rp3870 hingga target resistance di level Rp4400.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...aran-sideways/