- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kematian Bayi Meningkat di Kutai Timur Dinas Kesehatan Disorot, Janji Benahi SDM


TS
mektobat
Kematian Bayi Meningkat di Kutai Timur Dinas Kesehatan Disorot, Janji Benahi SDM
SANGATTA. Dugaan selama ini jika sensus penduduk yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil) Kutim (Kutai Timur) amburadul, ternyata memang benar terbukti. Sebab setelah dilakukan validasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 2014 lalu, jumlah penduduk Kutim (Kutai Timur) justru turun sebanyak 142.053 jiwa. Dari jumlah 55.4751 jiwa dalam tahun 2013, justru menjadi hanya tersisa 412.698 jiwa pada tahun 2014. Penurunan jumlah penduduk Kutim ini terungkap dalam Rapat Paripurna DPRD Kutim terkait Laporan Pertanggunjawaban Bupati Kutim tahun 2014. Selain pengurangan jumlah penduduk, ada juga kinerja kurang baik lain yang dilakukan Dinas Kesehatan, karena justru tahun 2014, angka kematian bayi naik dari 14,27 setiap 1.000 kelahiran tahun 2013, naik menjadi 15 per 1.000 kelahiran bayi tahun 2014. Terkait fenomena di atas, Plt Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman kepada wartawan menjelaskan bahwa penyusutan jumlah penduduk Kutim di tahun 2014 ini diakibatkan eksodus saat Pemilu. Namun hal ini tidak mempengaruhi jumlah anggota DPRD, karena sudah sesuai ketentuan. “Soal jumlah anggota DPRD sebanyak 40 orang, masih dalam range batas jumlah penduduk sesuai dengan ketentuan,” katanya.
Sementara untuk tingginya angka kelahiran bayi, hal ini akibat masih kurangnya jumlah bidan yang ada di pedalaman Kutim. Walaupun tidak mengetahui angka persis jumlah tenaga bidan yang kini ada di Kutim, namun menurutnya di setiap desa minimal memiliki satu orang bidan. Namun karena sistem bermukimnya masyarakat Kutim yang menyebar, sehingga satu bidan dianggap belum bisa mengcover kebutuhan di sebuah desa. Karena itu, Ardiansyah mengatakan Pemkab Kutim tidak pernah jenuh-jenuhnya melakukan sosialisasi sistem kesehatan daerah serta kedepan Pemkab Kutim akan membuat Peraturan Daerah (Perda) kesehatan yang menjadi dasar dalam acuan pelayanan kesehatan. Perda ini akan mengatur mekanisme pelayanan kesehatan mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), yakni tenaga kesehatan atau tenaga medis, mulai dari pendidikan serta pengaturan penempatan tenaga medis di pelosok Kutim sesuai kebutuhan di masing-masing desa. “Dengan kenaikan angka kematian bayi, maka kami akan terus meningkatkan SDM,” tegasnya. (jn/yes)
Sumber: Samarinda Pos Rabu, 8 April 2015 http://sapos.co.id//berita/detail/Rubrik/15/52970
Adakah tenaga kerja bidan dari daerah lain yang berlebih yang berminat ke Sangatta? Mata saya pun menerawang ingatan perjalanan ke Sangatta terakhir 2008-an kesana, betapa banyak yang meregang nyawa bahkan hanya untuk menuju kesana. Pemandangan truk besar terbalik sudah biasa.
Semoga masih ada. Tolong sebarkan gan buat yang punya kenalan bidan. Kasihan bayi-bayi itu.
Sementara untuk tingginya angka kelahiran bayi, hal ini akibat masih kurangnya jumlah bidan yang ada di pedalaman Kutim. Walaupun tidak mengetahui angka persis jumlah tenaga bidan yang kini ada di Kutim, namun menurutnya di setiap desa minimal memiliki satu orang bidan. Namun karena sistem bermukimnya masyarakat Kutim yang menyebar, sehingga satu bidan dianggap belum bisa mengcover kebutuhan di sebuah desa. Karena itu, Ardiansyah mengatakan Pemkab Kutim tidak pernah jenuh-jenuhnya melakukan sosialisasi sistem kesehatan daerah serta kedepan Pemkab Kutim akan membuat Peraturan Daerah (Perda) kesehatan yang menjadi dasar dalam acuan pelayanan kesehatan. Perda ini akan mengatur mekanisme pelayanan kesehatan mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), yakni tenaga kesehatan atau tenaga medis, mulai dari pendidikan serta pengaturan penempatan tenaga medis di pelosok Kutim sesuai kebutuhan di masing-masing desa. “Dengan kenaikan angka kematian bayi, maka kami akan terus meningkatkan SDM,” tegasnya. (jn/yes)
Spoiler for foto:
Sumber: Samarinda Pos Rabu, 8 April 2015 http://sapos.co.id//berita/detail/Rubrik/15/52970
Adakah tenaga kerja bidan dari daerah lain yang berlebih yang berminat ke Sangatta? Mata saya pun menerawang ingatan perjalanan ke Sangatta terakhir 2008-an kesana, betapa banyak yang meregang nyawa bahkan hanya untuk menuju kesana. Pemandangan truk besar terbalik sudah biasa.
Semoga masih ada. Tolong sebarkan gan buat yang punya kenalan bidan. Kasihan bayi-bayi itu.


tien212700 memberi reputasi
1
782
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan