Kaskus

News

adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
Senayan Pertanyakan Penurunan Kinerja BBTN, Laju Sahamnya Dalam Koreksi Teknikal
Senayan Pertanyakan Penurunan Kinerja BBTN, Laju Sahamnya Dalam Koreksi Teknikal


Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (7/4/2015), komisi XI mempertanyakan kinerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yamg mengalami penurunan. Beberapa hal yang disinggung antara lain soal tingginya angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dan merosotnya laba bersih. DPR menilai angka kredit macet BTN saat ini sudah cukup tinggi rata-rata di level 3%. Selain itu, beban bunga di tahun 2014 juga melonjak tajam mencapai 42%. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi bank berkode BBTN itu untuk memperbaiki kinerjanya.

Pihak BBTN menjelaskan penurunan laba tersebut disebabkan karena komposisi bisnis bank pelat merah dari pendapatan kredit banyak membiayai kredit subsidi sebesar 43% dan 57% kredit non subsidi. Sementara terkait kredit macet, hal tersebut karena masih banyak Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang lama yang bunganya tinggi. Namun, untuk KPR baru, tingkat kredit macet cukup minim. BBTN berjanji secara keseluruhan pihaknya akan menekan angka kredit macet rata-rata di bawah 3% tahun ini.,

Adapun untuk tahun ini, BBTN menargetkan pertumbuhan laba bersih 2015 sebesar 40 persen. Salah satu cara BTN untuk mencapai target laba pada tahun ini adalah melalui penyaluran kredit. BBTN mengharapkan adanya program infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah melalui pangsa pasar dapat mendongkrak fungsi intermediasi perseroan, terutama oustanding kredit kepemilikan rumah (KPR).

Sepanjang tahun 2014, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencetak laba bersih mencapai Rp1,11 triliun atau turun 28,84 persen dibandingkan laba bersih pada 2013 yang mencapai Rp1,56 triliun. Adapun pihak BBTN menyatakan penurunan laba bersih perseroan tersebut disebabkan oleh dinamika ekonomi global dan nasional yang mengalami perlambatan.

Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir 2014 bank plat merah tersebut menyalurkan kredit Rp115,9 triliun, tumbuh 15,38 persen dibandingkan akhir tahun sebelumnya Rp100,46 triliun. Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp106,47 triliun, meningkat 10,67 persen dibandingkan periode yang sama 2013.

Sementara untuk total aset, pada akhir 2014 menjadi Rp144,57 triliun, tumbuh 10,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp131,7 triliun. Peningkatan total aset tersebut menjadikan BTN kini menempati urutan kesembilan dari 10 besar bank nasional dengan aset terbesar pada 2014. Hal tersebut merupakan prestasi dari bank yang fokus pembiayaan kredit perumahan. BBTN juga terus melakukan upaya menekan tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sejak tiga tahun yang lalu. NPL BTN terus turun dari 4,09 persen pada 2012, lalu 4,05 persen di 2013, kemudian turun lagi menjadi 4,01 persen pada 2014.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (8/4/15) saham BBTN dibuka pada level 1,185 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1,180 dan bergerak dalam kisaran 1,165 – 1,190 dengan volume perdagangan saham mencapai 9,3 juta lembar saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBTN sejak awal Januari terpantau bergerak dalam penguatan setelah sebelumnya dapatkan momentum rebound dan menuju level resistance namun saat ini terlihat alam potensi terkena koreksi. Terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Black Marubozu terbentuk pada Middle Bolinger Band yang menunjukan BBTN dalam potensi sideways. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak di area jenuh jual.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BBTN dalam potensi dalam koreksi Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BBTN masih akan melaju dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BBTN. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp1000 hingga target resistance di level Rp1230.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...eksi-teknikal/
0
654
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan