MINGGU, 05 APRIL 2015



TEMPO.CO, Pekanbaru: Seorang warga Jalan Garuda, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Irawan Sutikno, 80 tahun, ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali yang menjerat lehernya, di dapur rumah.

Irawan yang diduga tewas karena gantung diri itu sempat menulis pesan di dinding rumah. Pesan itu menyiratkan makna Irawan kecewa lantaran istrinya selalu hidup boros dan dua anak perempuannya pemalas.

"Korban ditemukan dalam keadaan tergantung di dapur oleh anaknya," kata Kepala Unit Reskirim Kepolisian Sektor Bukit Raya, Ajun Komisaris Arry Prasetyo, Sabtu, 4 April 2015.

Saat ditemukan, lanjut Arry, korban sudah tidak bernyawa dalam kondisi tergantung. Tidak hanya itu, korban juga menyayat nadi pergelangan tangan. Berikut pesan yang ditulis korban dengan jelas menggunakan spidol hitam.

"Saya sangat menyesal, punya istri kerjanya pemboros. Terus utang menambahi beban, jangan bantah akui saja, biar aku yang korban. Tuhan lebih tahu. Rumah tidak saya bakar, kasihan yang beli. Saya doakan mudah-mudahan berhasil semua. Aku disakiti, salam buat erni, elin anak perempuan yang sempit langkah."

Kepada polisi, istri Irawan, Astarni, 62 tahun, mengaku sering meninggalkan suaminya di rumah untuk berdagang. Astarni mengaku, Irawan punya riwayat penyakit gangguan jiwa.

Sebelumnya, menurut Astarni, Irawan pernah dua kali mencoba bunuh diri dengan cara meminum racun tikus dan menyayat pergelangan tangan. Namun nyawa Irawan masih bisa diselamatkan. "Polisi membawa jasad korban ke rumah sakit untuk divisum," katanya.


RIYAN NOFITRA

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...h-Gantung-Diri