- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang


TS
argakur30
[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang



Semoga Bermanfaat bagi agan dan sista sekalian
Quote:
Oh iya,Kalau berkenan kasih ane

and jangan lupa
,, makasih...



and jangan lupa


"Tong..! tolong beliin nasi padang didepan,, pake rendang,paru sama sambel ijonya banyakin ! ", suara cempreng emak yang memecah suasana siang yang damai nan panas.
dengan sigap ts langsung turun dari tempat pertapaan (re:kamardiloteng) lalu pergi ambil motor terus ke warung nasi padang yang ada di depan komplek .


skip skip, setelah bilang ke abangnya mau pesen apa n ngebayar tuh naspad, lalu ts cepet-cepet balik kerumah, takut kena semprot emak yang dalam keadaan laper berat.
Spoiler for Nasi Padang Lauk Custom Ala Emak:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404124456.jpg)
pas buka kantong kresek, terus mau nglepas Karet yang ada, ane mikir gan, "karet kayak gini gimana cara buatnya yah?

nah dari situ gan timbul pemikiran untuk buat nih trit, yang isinya cara pembuatan karet gelang mulai dari mentahnya alias getah po'on, penasaran gimana proses pembuatan karet gelang gan/sist?
Check This Out

Quote:
1. SEJARAH KARET GELANG
Karet gelang adalah salah satu produk terbaik pada abad keduapuluh, yang digunakan oleh banyak orang dan industry dalam berbagai bentuk dan tujuan. Konsumen terbesar karet gelang di dunia adalah Kantor pos United State, yang memesan jutaan pound setiap tahunnya untuk digunakan dalam sorting dan mengirim tumpukan surat. Industri Koran juga menggunakan karet gelang secara besar-esaran untuk menjaga Koran tergulung dan terikat bersama sebelum dikirimkan ke rumah warga. Di lain sisi, konsumen besarnya adalah industry hasil pertanian. Industri bunga membeli karet gelang untuk menyatukan bouquets atau digunakan untuk menyatukan pita disekitar daun bunga terutama tulip untuk mencegah agar tidak dibuka saat transit. Sayuran seperti seledri biasanya diikat bersama dengan karet gelang, dan plastic menutupi permukaan disekitar beri, brokoli, dan bunga kol sering diamankan dengan karet gelang. Dari semuanya, lebih dari 30 juta pounds karet gelang dijual di United States tiap tahunnya.
Karet, yang diturunkan dari tanaman yang tumbuh baik di iklim katulistiwa, pertama ditemukan oleh penjelajah Eropa di Amerika, dimana Christoper Columbus menemukan Suku Mayan Indians menggunakan sepatu anti air dan botol yang terbuat dari suatu zat. Rasa ingin tahunya tergugah, dia membawa sebagian barang Karet Suku Maya dalam sekembalinya ke Eropa. Setelah beberapa tahun berikutnya, penjelajah Eropa lainnya mengikuti. Kata Karet lahir pada tahun 1770, ketika peneliti Inggris bernama Joseph Priestley menemukan potongan keras karet dapat menghapus tanda pensil. Pada akhir abad 18, peneliti Eropa menemukan bahwa karet terlarut dapat mengahailkan cairan yang dapat digunakan sebagai baju anti air.
Namun, pada awal abad 19, karet alami menhasilkan beberapa tantangan teknis. Sementara karet ini memiliki kegunaan yang sangat potensial untuk dikembangkan, tak ada satu orang pun yang mampu untukmengetahui ini dari dimana karet ini dapat digunakan secara komersial. Karet menjadi cepat kering dan rapuh saat dinginnya musim salju Eropa. Buruknya lagi, karet ini menjadi lembab dan panas saat musim panas.
Seorang penemu dari Amerika Charles Goodyear melakukan percobaan dengan metode menghaluskan karet alami dalam waktu satu decade sebelum kejadian yang mengkinkannya untuk menguasai masalah karet yang tak dapat diproses ini. Suatu hari, saat 1839, Goodyear meningggalkan sebatang karet mentah diatas kompor panas, bersama dengan sulfurdan timah. Saat enemukan “kesalahan” yang ia buat, Goodyear dengan senang hati menyadari bahwa karet memiliki banyak sekali kekentalan dan tekstur yang berguna. Setelah lima tahun berikutnya, da menyempurnakan proses pengubahan karet alam menjadi komoditas yang berguna. Proses ini, yang Goodyear sebut dengan vulkanisasi setelah Dewa Api Roman, mampu mengembangkan industry karet modern.
Karet gelang pertama dikembangkan 1843, ketika orang inggris bernama Thomas Hancock mengiris botol karet yang dibuat oleh orang Indian baru. Walaupun karet gelang pertama ini digunakan sebagai ikat kaos kaki, ikat pinggang, kegunaannya terbatas karena tidak divulkanisasi. Hancock sendiri tidak pernah memvulkanisasi penemuannya, tetapi dia mengingatkan industry karet untuk mengembangkan mesin mastivator, seorang pelopor mesin penggiling karet modern yang digunakan dalam pabrik karet gelang sebaik produk yang lain. Pada 1845, teman sebangsanya Stephen Perry mematenkan karet gelang dan membuka pabrik karet gelang pertama. Dengan kontribusi kombinasi Goodyear, Hancock, and Perry, pembuatan karet gelang efektif menjadi mungkin.
Setelah lateks dipanen dan dimurnikan, lalu dikombinasikan dengan asam asetat atau asam format untuk membetnuk lempengan karet. Selanjutnya lembaran ditekan denuntuk menghilangkan air dan ditekan menjadi balok, biasanya 2 atau 3 kaki kuadrat. Karet kemudian di angkut ke pabrik karet, dimana lembaran akan divulkanisasi, pigmen untuk mewarnainya, dan bahan kimia lainnya untuk meningkatkan atau mengurangi elastisitas karet gelang yang dihasilkn. Setelah digiling, potnmgan karet panas dimasukkan kedalam mesin ekstruder yang menekan karet panjang keluar, membentuk pipa berlubang.
Pada akhir abad 19, pabrik karet British dimulai untuk membangun perkembangan penanaman karet di koloni British seperti Malaysia dan Ceylon. Penanaman karet tumbuh dengan subur di iklim tropis di Asia Tenggara, dan industry karet Eropa tumbuh dengan baik, karena sekarang hal ini dapat menghindari biaya impor karet dari Amerika.
Spoiler for Karet:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404125659.jpg)
Karet gelang adalah salah satu produk terbaik pada abad keduapuluh, yang digunakan oleh banyak orang dan industry dalam berbagai bentuk dan tujuan. Konsumen terbesar karet gelang di dunia adalah Kantor pos United State, yang memesan jutaan pound setiap tahunnya untuk digunakan dalam sorting dan mengirim tumpukan surat. Industri Koran juga menggunakan karet gelang secara besar-esaran untuk menjaga Koran tergulung dan terikat bersama sebelum dikirimkan ke rumah warga. Di lain sisi, konsumen besarnya adalah industry hasil pertanian. Industri bunga membeli karet gelang untuk menyatukan bouquets atau digunakan untuk menyatukan pita disekitar daun bunga terutama tulip untuk mencegah agar tidak dibuka saat transit. Sayuran seperti seledri biasanya diikat bersama dengan karet gelang, dan plastic menutupi permukaan disekitar beri, brokoli, dan bunga kol sering diamankan dengan karet gelang. Dari semuanya, lebih dari 30 juta pounds karet gelang dijual di United States tiap tahunnya.
Karet, yang diturunkan dari tanaman yang tumbuh baik di iklim katulistiwa, pertama ditemukan oleh penjelajah Eropa di Amerika, dimana Christoper Columbus menemukan Suku Mayan Indians menggunakan sepatu anti air dan botol yang terbuat dari suatu zat. Rasa ingin tahunya tergugah, dia membawa sebagian barang Karet Suku Maya dalam sekembalinya ke Eropa. Setelah beberapa tahun berikutnya, penjelajah Eropa lainnya mengikuti. Kata Karet lahir pada tahun 1770, ketika peneliti Inggris bernama Joseph Priestley menemukan potongan keras karet dapat menghapus tanda pensil. Pada akhir abad 18, peneliti Eropa menemukan bahwa karet terlarut dapat mengahailkan cairan yang dapat digunakan sebagai baju anti air.
Namun, pada awal abad 19, karet alami menhasilkan beberapa tantangan teknis. Sementara karet ini memiliki kegunaan yang sangat potensial untuk dikembangkan, tak ada satu orang pun yang mampu untukmengetahui ini dari dimana karet ini dapat digunakan secara komersial. Karet menjadi cepat kering dan rapuh saat dinginnya musim salju Eropa. Buruknya lagi, karet ini menjadi lembab dan panas saat musim panas.
Seorang penemu dari Amerika Charles Goodyear melakukan percobaan dengan metode menghaluskan karet alami dalam waktu satu decade sebelum kejadian yang mengkinkannya untuk menguasai masalah karet yang tak dapat diproses ini. Suatu hari, saat 1839, Goodyear meningggalkan sebatang karet mentah diatas kompor panas, bersama dengan sulfurdan timah. Saat enemukan “kesalahan” yang ia buat, Goodyear dengan senang hati menyadari bahwa karet memiliki banyak sekali kekentalan dan tekstur yang berguna. Setelah lima tahun berikutnya, da menyempurnakan proses pengubahan karet alam menjadi komoditas yang berguna. Proses ini, yang Goodyear sebut dengan vulkanisasi setelah Dewa Api Roman, mampu mengembangkan industry karet modern.
Karet gelang pertama dikembangkan 1843, ketika orang inggris bernama Thomas Hancock mengiris botol karet yang dibuat oleh orang Indian baru. Walaupun karet gelang pertama ini digunakan sebagai ikat kaos kaki, ikat pinggang, kegunaannya terbatas karena tidak divulkanisasi. Hancock sendiri tidak pernah memvulkanisasi penemuannya, tetapi dia mengingatkan industry karet untuk mengembangkan mesin mastivator, seorang pelopor mesin penggiling karet modern yang digunakan dalam pabrik karet gelang sebaik produk yang lain. Pada 1845, teman sebangsanya Stephen Perry mematenkan karet gelang dan membuka pabrik karet gelang pertama. Dengan kontribusi kombinasi Goodyear, Hancock, and Perry, pembuatan karet gelang efektif menjadi mungkin.
Setelah lateks dipanen dan dimurnikan, lalu dikombinasikan dengan asam asetat atau asam format untuk membetnuk lempengan karet. Selanjutnya lembaran ditekan denuntuk menghilangkan air dan ditekan menjadi balok, biasanya 2 atau 3 kaki kuadrat. Karet kemudian di angkut ke pabrik karet, dimana lembaran akan divulkanisasi, pigmen untuk mewarnainya, dan bahan kimia lainnya untuk meningkatkan atau mengurangi elastisitas karet gelang yang dihasilkn. Setelah digiling, potnmgan karet panas dimasukkan kedalam mesin ekstruder yang menekan karet panjang keluar, membentuk pipa berlubang.
Pada akhir abad 19, pabrik karet British dimulai untuk membangun perkembangan penanaman karet di koloni British seperti Malaysia dan Ceylon. Penanaman karet tumbuh dengan subur di iklim tropis di Asia Tenggara, dan industry karet Eropa tumbuh dengan baik, karena sekarang hal ini dapat menghindari biaya impor karet dari Amerika.
Quote:
2. KEGUNAAN KARET GELANG
Di beberapa negara, ukuran karet gelang diatur sesuai standar yang berlaku dinegara tersebut. Sebuah karet gelang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Panjang karet gelang adalah setengah dari garis keliling. Tinggi karet gelang merupakan jarak dari garis dalam hingga garis luar. Lebar karet gelang adalah ketebalan karet gelang sewaktu dipotong-potong dari silinder karet yang panjang. Seorang penemu dan usahawan berkebangsaan Inggris bernama Stephen Perry merupakan orang pertama yang berhasil memperoleh paten untuk karet gelang. Stephen Perry yang mempunyai perusahaan karet vulkanisi rmemperoleh paten untuk karet gelang pada tanggal17 Mei 1845. Karet gelang yang dipatenkan Perry berbeda dengan karet gelang yang ada sekarang. Karet gelang zaman sekarang sudah mengalamivulkanisasi, sehingga karet lebih elastis, tahan lama dan pastinya lebih bermanfaat. Karet gelang bersifat elastic sehingga sangat berguna untuk membantu pekerjaan ikat mengikat.
Karet gelang sering dipakai untuk mengikatkan bungkusan nasi bungkus, gado-gado dan makanan lain yang dibungkus kertas atau daun pisang. Kantong plastik berisi gula, kacang tanah, atau bahan makanan lain bisa mudah diikat dengan karet gelang. Karet gelang bisa dipakai mengikat atau menguncir rambut. Karet gelang yang diikatkan di ujung pensil bisa berfungsi sebagai penghapus.
Karet gelang digunakan sebagai penggerak pada baling-baling pesawat terbang model atau mainan mekanis lainnya. Karet gelang adalah "produk matang," namun dipasaran perkembangannya tidak secepat seperti beberapa tahun yang lalu. Namun demikian, permintaan karet gelang tidak mungkin jatuh secara dramatis di masa depan. Oleh karena itu mari kita lihat proses pembuatannya.
Spoiler for Karet:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404125557.jpg)
Di beberapa negara, ukuran karet gelang diatur sesuai standar yang berlaku dinegara tersebut. Sebuah karet gelang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Panjang karet gelang adalah setengah dari garis keliling. Tinggi karet gelang merupakan jarak dari garis dalam hingga garis luar. Lebar karet gelang adalah ketebalan karet gelang sewaktu dipotong-potong dari silinder karet yang panjang. Seorang penemu dan usahawan berkebangsaan Inggris bernama Stephen Perry merupakan orang pertama yang berhasil memperoleh paten untuk karet gelang. Stephen Perry yang mempunyai perusahaan karet vulkanisi rmemperoleh paten untuk karet gelang pada tanggal17 Mei 1845. Karet gelang yang dipatenkan Perry berbeda dengan karet gelang yang ada sekarang. Karet gelang zaman sekarang sudah mengalamivulkanisasi, sehingga karet lebih elastis, tahan lama dan pastinya lebih bermanfaat. Karet gelang bersifat elastic sehingga sangat berguna untuk membantu pekerjaan ikat mengikat.
Karet gelang sering dipakai untuk mengikatkan bungkusan nasi bungkus, gado-gado dan makanan lain yang dibungkus kertas atau daun pisang. Kantong plastik berisi gula, kacang tanah, atau bahan makanan lain bisa mudah diikat dengan karet gelang. Karet gelang bisa dipakai mengikat atau menguncir rambut. Karet gelang yang diikatkan di ujung pensil bisa berfungsi sebagai penghapus.
Karet gelang digunakan sebagai penggerak pada baling-baling pesawat terbang model atau mainan mekanis lainnya. Karet gelang adalah "produk matang," namun dipasaran perkembangannya tidak secepat seperti beberapa tahun yang lalu. Namun demikian, permintaan karet gelang tidak mungkin jatuh secara dramatis di masa depan. Oleh karena itu mari kita lihat proses pembuatannya.
Quote:
3. BAHAN BAKU PEMBUATAN KARET GELANG
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan karet gelang adalah lateks dari pohon karet. Lateks adalah getah kental, seringkali mirip susu, yang dihasilkan banyak tumbuhan dan membeku ketika terkena udara bebas. Selain tumbuhan, beberapa hifa jamur juga diketahui menghasilkan cairan kental mirip lateks. Pada tumbuhan, lateks diproduksi oleh sel-sel yang membentuk suatu pembuluh tersendiri, disebut pembuluh lateks. Sel-sel ini berada di sekitar pembuluh tapis (floem) dan memiliki inti banyak dan memproduksi butiran-butiran kecil lateks di bagian sitosolnya. Apabila jaringan pembuluh sel ini terbuka, misalnya karena keratan, akan terjadi proses pelepasan butiran-butiran ini ke pembuluh dan keluar sebagai getah kental. Lateks terdiri atas partikel karet dan bahan bukan karet (non-rubber) yang terdispersi di dalam air. Lateks juga merupakan suatu larutan koloid dengan partikel karet dan bukan karet yang tersuspensi di dalam suatu media yang mengandung berbagai macam zat. Di dalam lateks mengandung 25-40% bahan karet mentah (crude rubber) dan 60-75% serum yang terdiri dari air dan zat yang terlarut. Bahan karet mentah mengandung 90-95% karet murni, 2-3% protein, 1-2% asam lemak, 0.2% gula, 0.5% jenis garam dari Na, K, Mg, Cn, Cu,Mn dan Fe. Partikel karet tersuspensi atau tersebar secara merata dalam serum lateks dengan ukuran 0.04-3.00 mikron dengan bentuk partikel bulat sampai lonjong.
Lateks merupakan emulsi kompleks yang mengandung protein, alkaloid, pati, gula, (poli)terpena, minyak, tanin, resin, dan gom. Pada banyak tumbuhan lateks biasanya berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kuning, jingga, atau merah. Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua komponen. Komponen pertama adalah bagian yang mendispersikan atau memancarkan bahan-bahan yang terkandung secara merata yang disebut serum. Bahan-bahan bukan karet yang terlarut dalam air, seperti protein, garam-garam mineral, enzim dan lainnya termasuk ke dalam serum. Komponen kedua adalah bagian yang didispersikan, terdiri dari butir-butir karet yang dikelilingi lapisan tipis protein. Bahan bukan karet yang jumlahnya relatif kecil ternyata mempunyai peran penting dalam mengendalikan kestabilan sifat lateks dan karetnya. Lateks merupakan suspensi koloidal dari air dan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Bagian-bagian yang terkandung tersebut tidak larut sempurna, melainkan terpencar secara homogen atau merata di dalam air [5]. Partikel karet di dalam lateks terletak tidak saling berdekatan, melainkan saling menjauh karena masing-masing partikel memiliki muatan listrik. Gaya tolak menolak muatan listrik ini menimbulkan gerak brown. Di dalam lateks, isoprene diselimuti oleh lapisan protein sehingga partikel karet bermuatan listrik.
Spoiler for Lateks Mentah:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404010917.jpg)
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan karet gelang adalah lateks dari pohon karet. Lateks adalah getah kental, seringkali mirip susu, yang dihasilkan banyak tumbuhan dan membeku ketika terkena udara bebas. Selain tumbuhan, beberapa hifa jamur juga diketahui menghasilkan cairan kental mirip lateks. Pada tumbuhan, lateks diproduksi oleh sel-sel yang membentuk suatu pembuluh tersendiri, disebut pembuluh lateks. Sel-sel ini berada di sekitar pembuluh tapis (floem) dan memiliki inti banyak dan memproduksi butiran-butiran kecil lateks di bagian sitosolnya. Apabila jaringan pembuluh sel ini terbuka, misalnya karena keratan, akan terjadi proses pelepasan butiran-butiran ini ke pembuluh dan keluar sebagai getah kental. Lateks terdiri atas partikel karet dan bahan bukan karet (non-rubber) yang terdispersi di dalam air. Lateks juga merupakan suatu larutan koloid dengan partikel karet dan bukan karet yang tersuspensi di dalam suatu media yang mengandung berbagai macam zat. Di dalam lateks mengandung 25-40% bahan karet mentah (crude rubber) dan 60-75% serum yang terdiri dari air dan zat yang terlarut. Bahan karet mentah mengandung 90-95% karet murni, 2-3% protein, 1-2% asam lemak, 0.2% gula, 0.5% jenis garam dari Na, K, Mg, Cn, Cu,Mn dan Fe. Partikel karet tersuspensi atau tersebar secara merata dalam serum lateks dengan ukuran 0.04-3.00 mikron dengan bentuk partikel bulat sampai lonjong.
Lateks merupakan emulsi kompleks yang mengandung protein, alkaloid, pati, gula, (poli)terpena, minyak, tanin, resin, dan gom. Pada banyak tumbuhan lateks biasanya berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kuning, jingga, atau merah. Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua komponen. Komponen pertama adalah bagian yang mendispersikan atau memancarkan bahan-bahan yang terkandung secara merata yang disebut serum. Bahan-bahan bukan karet yang terlarut dalam air, seperti protein, garam-garam mineral, enzim dan lainnya termasuk ke dalam serum. Komponen kedua adalah bagian yang didispersikan, terdiri dari butir-butir karet yang dikelilingi lapisan tipis protein. Bahan bukan karet yang jumlahnya relatif kecil ternyata mempunyai peran penting dalam mengendalikan kestabilan sifat lateks dan karetnya. Lateks merupakan suspensi koloidal dari air dan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Bagian-bagian yang terkandung tersebut tidak larut sempurna, melainkan terpencar secara homogen atau merata di dalam air [5]. Partikel karet di dalam lateks terletak tidak saling berdekatan, melainkan saling menjauh karena masing-masing partikel memiliki muatan listrik. Gaya tolak menolak muatan listrik ini menimbulkan gerak brown. Di dalam lateks, isoprene diselimuti oleh lapisan protein sehingga partikel karet bermuatan listrik.
Quote:
4. TAHAP PEMBUATAN (empat tahap)
Quote:
A. Pengolahan Lateks Mentah
Tahap awal proses adalah memanen lateks yang biasanya dari pohon karet, sebelum proses engepakan dan pengiriman. Langkah pertama dalam mengolah lateks adalah pemurnian, yang berusaha untuk membuang unsur-unsur penyusun lain selain karet dan untuk menyaring kotoran seperti getah pohon dan serpihan batang.
Karet yang dimurnikan dikumpulkan di dalam tong besar. Ditambahkan asam asetat atau asam format, partikel karet saling melekat bersama-sama membentuk lembaran.
Selanjutnya, lembaran dijepitkan antara rol untuk membuang kelebihan air dan ditekan membentuk bal atau balok, biasanya berukuran 2 atau 3 kaki persegi (atau 6,9 m2), siap untuk pengiriman ke pabrik. Ukuran blok tergantung pada perkebunan individu yang mengakomodasi.
B. Pencampuran dan Penggilingan
Karet tersebut kemudian dikirimkan ke pabrik karet. Disini, lembaran dipotong menjadi potongan kecil dengan mesin pemotong. Kemudian, banyak pabrik menggunakan Banbury Mixer, ditemukan pada tahun 1916 oleh Femely H. Banbury. Mesin ini mencampur karet dengan bahan lainnya – sulfur digunakan untuk memvulkanisasi, pigmen untuk mewarnainya, dan zat kimia lainnya untuk meningkatkan atau menghilangkan elastisitas karet gelang yang dihasilkan.
Walaupun beberapa perusahaan tidak menambahkan bahan ini sampai pada tahap selanjutnya (penggilingan), mesin Banbury mengintegrasikan mereka untuk lebih teliti, memproduksi produk yang lebih seragam.
Penggilingan, tahap produksi berikutnya, memerlukan pemanasan karet (massa dicampur sampai campur, jika tidak maka pisahkan) dan remas seara mendatar di mesin giling.
C. Ekstruksi
Setelah dipanaskan, karet yang sudah rata meninggalkan mesin giling, terpotong menjadi strip. Masih dalam keadaan panas dari penggilingan, strip dimasukkan ke dalam mesin ekstruksi menekan karet keluar berbentuk panjang, tabung hampa (seperti kebanyakan gilingan daging yang menghasilkan string daging yang panjang). Kelebihan karet yang ada di sekitar kepala tiap mesin ekstruksi, dan karet ini kemudian dipotong,
"Tuh Gan karetnya pada jatoh abis dipotongin"
Terakhir nih....
D. Pengawetan (Curing)
Karet yang telah dipotong kemudian diberi tepung agar tidak menempel satu sama lain karena perbedaan suhu saat pengemasan dan pengiriman ke seluruh konsumen, pemberian tepung ini juga bertujuan agar karet tidak berbau dan juga tidak mudah rapuh karena suhu.
Tahap awal proses adalah memanen lateks yang biasanya dari pohon karet, sebelum proses engepakan dan pengiriman. Langkah pertama dalam mengolah lateks adalah pemurnian, yang berusaha untuk membuang unsur-unsur penyusun lain selain karet dan untuk menyaring kotoran seperti getah pohon dan serpihan batang.
Spoiler for Pemurnian lateks:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404011828.jpg)
Karet yang dimurnikan dikumpulkan di dalam tong besar. Ditambahkan asam asetat atau asam format, partikel karet saling melekat bersama-sama membentuk lembaran.
Spoiler for Pencampuran bahan kimia:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404012011.jpg)
Selanjutnya, lembaran dijepitkan antara rol untuk membuang kelebihan air dan ditekan membentuk bal atau balok, biasanya berukuran 2 atau 3 kaki persegi (atau 6,9 m2), siap untuk pengiriman ke pabrik. Ukuran blok tergantung pada perkebunan individu yang mengakomodasi.
Spoiler for Blok Lateks mentah:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404012400.jpg)
B. Pencampuran dan Penggilingan
Karet tersebut kemudian dikirimkan ke pabrik karet. Disini, lembaran dipotong menjadi potongan kecil dengan mesin pemotong. Kemudian, banyak pabrik menggunakan Banbury Mixer, ditemukan pada tahun 1916 oleh Femely H. Banbury. Mesin ini mencampur karet dengan bahan lainnya – sulfur digunakan untuk memvulkanisasi, pigmen untuk mewarnainya, dan zat kimia lainnya untuk meningkatkan atau menghilangkan elastisitas karet gelang yang dihasilkan.
Spoiler for Mesin Banbury Mix:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404012850.jpg)
Spoiler for Skema Mesin:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404013037.jpg)
Walaupun beberapa perusahaan tidak menambahkan bahan ini sampai pada tahap selanjutnya (penggilingan), mesin Banbury mengintegrasikan mereka untuk lebih teliti, memproduksi produk yang lebih seragam.
Penggilingan, tahap produksi berikutnya, memerlukan pemanasan karet (massa dicampur sampai campur, jika tidak maka pisahkan) dan remas seara mendatar di mesin giling.
C. Ekstruksi
Setelah dipanaskan, karet yang sudah rata meninggalkan mesin giling, terpotong menjadi strip. Masih dalam keadaan panas dari penggilingan, strip dimasukkan ke dalam mesin ekstruksi menekan karet keluar berbentuk panjang, tabung hampa (seperti kebanyakan gilingan daging yang menghasilkan string daging yang panjang). Kelebihan karet yang ada di sekitar kepala tiap mesin ekstruksi, dan karet ini kemudian dipotong,
Spoiler for Mesin Ekstruksi:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404014759.jpg)
"Tuh Gan karetnya pada jatoh abis dipotongin"

Terakhir nih....
D. Pengawetan (Curing)
Karet yang telah dipotong kemudian diberi tepung agar tidak menempel satu sama lain karena perbedaan suhu saat pengemasan dan pengiriman ke seluruh konsumen, pemberian tepung ini juga bertujuan agar karet tidak berbau dan juga tidak mudah rapuh karena suhu.
Quote:
5. KARETMU, KARETKU, KARET KITA SEMUA
Setelah melewati tahap pembuatan, kemudian karet di distribusikan ke suluruh pelosok negeri ini,dan jadilah karet seperti yang biasa kita lihat di pedagang pedagang, warung, tukang jual bakso,gado gado, nasi padang, kuciran rambut mbak mbak
dan pengguna karet lainya.
Setelah melewati tahap pembuatan, kemudian karet di distribusikan ke suluruh pelosok negeri ini,dan jadilah karet seperti yang biasa kita lihat di pedagang pedagang, warung, tukang jual bakso,gado gado, nasi padang, kuciran rambut mbak mbak

Spoiler for Karet yang sepele:
![[PROSES] Di Balik Sepele nya Karet Gelang](https://s.kaskus.id/images/2015/04/04/7173801_20150404015735.jpg)
Demikianlah trit ini, semoga bermanfaat bagi kita semua
Wassalamu'alaikum...


Spoiler for Sumur:
http://hana-snowdrop.blogspot.com/2013/06/proses-pembuatan-karet-gelang.html
Diubah oleh argakur30 04-04-2015 15:10
0
11.5K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan