Bagi gadis cilik asal Vietnam ini, anjingnya adalah sahabat, bukan makanan. Karena itu ketika mengetahui anjingnya sudah tak bernyawa dan bahkan telah dipotong untuk dijadikan santapan, gadis berusia lima tahun ini langsung menangis.

Foto yang menunjukkan gadis itu sedang menangis di sebelah anjingnya yang berlumuran darah dan siap dimasak segera 'ledakkan' jagad maya Vietnam. Foto tersebut menjadi viral dan banyak dibicarakan netizen jejaring sosial.

Tentu saja, siapa yang tahan melihat seorang gadis cilik menangisi hewan peliharaannya yang mati. Anjing tersebut diketahui sudah menghilang selama beberapa hari, seperti dilansir oleh Mirror (30/03). Kemungkinannya anjing tersebut diambil dan dijual secara ilegal.

Gadis kecil yang berasal dari sebuah desa di Vietnam utara ini menemukan anjingnya sedang dijual setelah dibunuh dan dibakar. Di jejaring sosial Vietnam, banyak yang berasumsi ini berkaitan dengan kebiasaan makan anjing yang dilakukan di China, tetangga mereka.

Di China, makan daging anjing bukanlah hal terlarang. Bahkan terdapat festival makan anjing di kota Yulin, China, setiap musim panas. Diperkirakan sekitar 10.000 anjing dimakan untuk festival itu setiap tahunnya. Meski begitu, penjualan anjing secara ilegal juga meresahkan pemerintah China. Karena seringkali anjing tersebut tak diketahui asal-usulnya dan tidak diketahui kebersihan dan tingkat higienisnya.

Menanggapi penjualan daging anjing ilegal ini pihak berwenang China menjelaskan bahwa mereka juga tengah berusaha mengatasi penjualan anjing dan penangkapan anjing secara ilegal. Mereka ingin anjing yang dijual berasal dari peternak khusus yang memang resmi dan tidak mengambil anjing dari jalan atau anjing peliharaan seperti milik gadis cilik tersebut.







kasihan si upik...sahabat bermainnya sudah mati dan siap dimakan