Pada perdagangan hari ini mata uang rupiah masih melanjutkan pergerakan melemahnya terhadap dollar AS (31/3). Mata uang lokal bergerak turun untuk lima hari berturut-turut, meskipun penurunannya cenderung melambat dibandingkan pekan lalu. Pada perdagangan hari ini rupiah terus terpukul akibat kembalinya momentum kenaikan nilai tukar dollar AS.

Mata uang dollar AS kembali mengalami kenaikan terhadap rival-rivalnya. Kenaikan dollar disebabkan oleh melemahnya euro. Para investor kembali khawatir bahwa Yunani tidak akan berhasil mengamankan bantuan dana dalam tiga minggu ke depan. Tiga minggu lagi adalah batas waktu jatuh tempo pembayaran bunga obligasi Yunani. Jika tidak bisa membayar negara tersebut harus menyatakan kebangkrutan.

Hari ini indeks dollar terpantau cenderung naik. Indeks sempat mencapai posisi paling tinggi sejak tanggal 20 Maret yang lalu. Aksi buru dollar jelang akhir bulan oleh korporasi dalam negeri juga meningkat.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.080,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut turun sedikit saja dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Senin sore yang ada di level 13.075,00 per dollar. Rupiah melemah 5,00 poin atau 0,05 persen. Saat ini rupiah terpantau sedikit melemah dari posisi pembukaan perdagangan, ada di level 13.083,70 per dollar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di teritori negatif. Dari dalam negeri sendiri kekhawatiran kenaikan inflasi paska peningkatan harga jual BBM dalam negeri menjadi kekhawatiran tersendiri yang melemahkan rupiah.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level resistance pada posisi 13.030 dan 12.980 per dollar. Sedangkan level support harian yang akan dites ada pada 13.150 dan 13.200 per dollar.



Sumber http://vibiznews.com/2015/03/31/terg...erturut-turut/