Quote:
Dalam rangka Hari Film Nasional, rasanya tak lengkap kalau tidak membahas film Indonesia. Jadi akan sedikit mengulas film Indonesia berkualitas yang berkibar di dunia internasional. Apa saja filmnya?
Quote:
Daun di Atas Bantal (1998)
Nah, film ini pasti tak bisa dilupakan movie addict. Daun di Atas Bantal, film garapan Garin Nugroho ini sukses go internasional. Meski sempat tersandung krisis ekonomi 1997, Garin dan Christine Hakim - pemilik rumah produksi - bisa menyelesaikannya.
Malah kinerja mereka diganjar berbagai penghargaan. Sebut saja Best Actress untuk Christine Hakim di Asia-Pacific Film Festival, Best Film di Asia-Pacific Film Festival, Special Jury Prize untuk Garin Nugroho di Tokyo International Film Festival, dan lainnya.
Daun di Atas Bantal menceritakan seorang ibu, Asih (Christine Hakim), bersama tiga orang anaknya Heru, Sugeng, dan Kancil yang tinggal di jalanan kota Yogyakarta, Indonesia. Namun, Asih tak menghiraukan mereka sehingga ketiga anak ini pun menjual ganja untuk bertahan hidup.
Quote:
Pasir Berbisik (2001)
Harusnya, film ini jangan dilupakan movie-addict. Pasalnya, film ini menandai nama Diandra Sastrowardoyo di jagad perfilman Indonesia. Pasir Berbisik merupakan film besutan Nan Achnas yang dibintangi oleh Christine Hakim, Dian Sastro, Didi Petet, Dik Doank, Slamet Raharjo, Mang Udel, dan Dessy Fitri.
Di dunia internasional, Pasir Berbisik dianugerahi Best Cinematography Award, Best Sound Award, dan Jury’s Special Award for Most Promising Director dalam ajang Festival Film Asia Pacifik, Best Actress di Festival Film Asiatique Deauville, serta Aktris Terbaik di Festival Film Antarbangsa Singapura ke-15.
Quote:
Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen membuat gebrakan di dunia perfilman untuk anak-anak. Denias, Senandung di Atas Awan, sebuah film berdasarkan kisah nyata Janias yang menceritakan perjalanan anak Papua meraih cita-cita tinggi.
Cerita menarik, mengetuk hati movie-addict lewat kehidupan sosial dan budaya, dipadukan dengan keindahan alam Papua merupakan kekuatan film garapan John de Rantau. No wonder, film menyabet empat penghargaan di Festival Film Indonesia 2006. Alhasil, film masuk seleksi panitia Piala Oscar 2008.
Quote:
Laskar Pelangi (2008)
Bukunya laris manis, filmnya pun tak kalah lakunya. Laskar Pelangi. Film adaptasi novel Andrea Hirata ini sukses menuai di box office dalam negeri. Lalu dilanjutkan penayangannya di festival film Singapura, Jepang, Hongkong, Namibia, Australia, Spanyol, Italia, Jerman, Portugal, hingga Amerika!
Film yang mengisahkan mimpi anak-anak desa Gantung, Belitung Timur, tersebut mampu meraih penghargaan the Golden Butterfly Award di International Festival of Film for Children dan Young Adults di Hamedan (Iran), serta nominasi film terbaik di Berlin International Film Festival tahun, dan Best Editor di Asian Film.
Quote:
Meraih Mimpi (2008)
2008 bisa dikatakan dunia film Indonesia milik anak-anak. Selain Laskar Pelangi, ada pula Meraih Mimpi atau Sing to the Dawn yang sukses mencuri perhatian dari dunia internasional. Film animasi 3D ini sudah tayang di Singapura, Malaysia, Timur Tengah, Rusia, Jerman, dan negara Eropa lainnya, loh.
Sebenarnya, film ini merupakan kolaborasi antara sineas Indonesia dan Singapura. Yang mengerjakan animasi dari Indonesia - 100 animator lokal dari rumah produksi asal Batam dengan biaya produksi mencapai US5 juta - tetapi ide cerita mengadaptasi novel Minfong Ho (penulis Singapura), Sing to the Dawn. Buku yang ditulis pada 1970-an adalah literatur wajib di Singapura. Pemutaran perdana film ini bahkan bukan di Indonesia, melainkan di Singapura.
Quote:
The Raid: Redemption (2011)
The Raid: Redemption merupakan film Indonesia pertama yang masuk box office Amerika Serikat! Bahkan film ini bertengger pada nomor 11 sebagai film yang paling banyak ditonton di bioskop Amerika. Lebih tepatnya, film tayang di 875 bioskop di negeri Paman Sam tersebut.
FYI, film yang dibintangi Iko Uwais dkk tayang pada Sundance Film Festival 2012 dan menjadi film favorit versi juri. The Raid: Redemption juga menyabet piala Cadillacs People’s Choice Award, Toronto International Film Festival, dan The Best Film sekaligus Audience Award- Jameson Dublin International Film Festival. Tak berhenti di situ, hak siar The Raid: Redemption telah dibeli oleh Sony Pictures dan diproduksi ulang oleh Screen Gems (anak perusahaan Sony). Kesuksesan film ini diikuti sekuel keduanya, The Raid: Berandal.
Quote:
Lovely Man (2011)
Ingat Lovely Man? Jika sudah lupa dengan film ini, akan mengingatkannya khusus buat. Lovely Man merupakan film Indonesia yang masuk nominasi Osaka Asian Film Festival, Jepang bersama film Langit Biru serta diputar di film festival di Thailand, India, dan Korea Selatan. Film berhasil menyabet penghargaan Best Actor untuk Donny Damara. Di dalam negeri, Donny juga meraih Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Movie Award (IMA) 2012.
Film besutan Teddy Soeriaatmadja tersebut mendapat kritik positif dari movie-addict Jepang. Pasalnya, Lovely Man memotret hubungan ayah dan anak yang sudah lama tidak saling bertemu. Anak merupakan sosok perempuan santun, berjilbab, dan lulusan pesantren. Sedangkan ayahnya, waria yang bergulat dengan kerasnya hidup di Jakarta.
Quote:
Modus Anomali (2012)
Masih ingat dengan Modus Anomali? Film arahan Joko Anwar ini pernah menghebohkan perfilman Indonesia. Pasalnya, Modus Anomali mendapatkan kesempatan premiere film di South By Southwest (SXSW) 2012, festival musik dan film bergengsi di dunia. Persisnya, Modus Anomali diputar pada program Midnighters. Program khusus yang menampilkan film bergenre fantastik dan ditayangkan tengah malam.
Film yang dibintangi Rio Dewanto meraih kritik positif dari movie-addict dan para kritikus film Amerika. Film juga mendapatkan Bucheon Award di Korea Selatan. Tak heran, Modus Anomali sukses go international karena film ini "didesain" untuk market luar negeri. Bahasa yang digunakannya pun juga bahasa Inggris.
Quote:
The Witness (2012)
Jika Modus Anomali tayang pertama kali di SXSW, The Witness premiere - secara komersil - di Filipina. Sebelumnya, Cinema Evaluation Board (CEB) - Dewan Pengembangan Film Filipina - memberi nilai A untuk film ini. Malam media Filipina mengatakan film-maker Filipina harus belajar membuat film dari Indonesia.
Quote:
What They Don't Talk About When They Talk About Love (2013)
Mouly Surya sebagai sutradara pintar dalam menarik perhatian movie-addict. Ia memajang judul film yang panjang! What They Don't Talk About When They Talk About Love. Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ayushita ini mendapatkan jadwal tayang perdana di Sundance Film Festival, festival film bergengsi di Amerika.
Quote:
Memang film-film di atas sudah pernah tayang di bioskop. Tetapi, buat movie-addict yang belum nonton, beberapa film di atas tayang kembali hari ini di bioskop tertentu di kota ente
Quote:
MAJU TERUS FILM INDONESIA
Quote:
-=Trit ane yang lain =-
Seperti Apa Reaksi Para Pemain Bola Kalau Digantikan?
Kenapa Cowok Selalu Salah Dan Cewek Selalu Benar
Tindakan Lebai yang Dilakukan Saat Awal Jadian
Tarif Kereta Api Naik per tanggal 1 April 2015
Center Back terbaik di Tim Eroupa
7 Konser di Stadion Wembley Terbesar Sepanjang Masa
Suka Duka Rental Playstation Semasa Kecil
Ini tips ampuh tembus KPR di bank
5 Gangguan Psikologis Teraneh Di Dunia
10 Meteor Terbesar Yang Pernah Jatuh Ke Bumi
Selamatkan Hutan
8 Mitos tentang Emosi
Makanan Indonesia yang enak kalau pake Sambal Terasi
Tanda – tanda Bahwa Kamu Selamanya Akan Jomblo!
Alasan-Alasan Kenapa Bali Selalu Sukses Memikat Hati Para Traveler
Hati-hati, 5 Makanan Asal China Ini Bisa Dipalsukan
7 Alasan Mengapa Menjadi Pengusaha Itu Keren !
5 Hal Yang di Takuti Dunia Tentang Suku Dayak