Kaskus

Food & Travel

likasatuAvatar border
TS
likasatu
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
Tren dunia kuliner Indonesia berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Berbagai menu makanan barupun bermunculan di tengah masyarakat. Tapi kondisi itu tidak serta merta menumbangkan para pelaku kuliner yang sudah ada sejak dulu, bahkan ada yang jauh sebelum Indonesia merdeka. Sampai saat ini, masih banyak pelanggan setia yang selalu datang untuk menikmati menu hidangan andalannya. Berikut adalah 6 kuliner legendaris yang bisa Anda coba di Jakarta.

Warung Tinggi Coffee
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
Bagi Anda pecinta minuman kopi dan sedang berada di Jakarta, Warung Tinggi Coffee patut dicoba. Saat ini, Warung Tinggi disebut-sebut juga sebagai yang tertua di Jakarta, dan mungkin di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1878 hingga kini menjadi sebuah usaha yang patut diacungi jempol. Awalnya Warung Tinggi Coffee yang didirikan oleh Liauw Tek Soen juga menjual makanan layaknya warteg dan barang kebutuhan rumah tangga. Kemudian pada tahun 1927, tempat inipun sempat dibangun secara besar-besaran dan difokuskan menjadi sebuah toko. Awalnya Warung Tinggi hanya memiliki satu jenis kopi bubuk saja yakni kopi luwak, tapi seiring pergantian pemimpin semakin banyak jenis kopi yang dihasilkannya, diantaranya adalah Torabica (sekarang dikenal dengan Rajabika), Arabica Spesial, Arabica Super, Robusta, kopi Jantan dan kopi Betina. Kopi Jantan ini agak unik dan lebih disukai oleh para pria karena rasa yang sangat keras dan efeknya yang meningkatkan vitalitas.
Jam operasional : Senin – Minggu pukul 09.00 – 15.00 WIB
Harga : Kopi seduh mulai dari Rp.25.000 – Rp 100.000, Kopi bubuk mulai Rp.120.000 – Rp.170.000 per kilogram, Kopi Luwak mencapai Rp.3.000.000 per kilogramnya.
Alamat : Jl. Batujajar No. 35B, Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.
Untuk menjangkaunya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M – Kota atau Mikrolet M12 jurusan Senen – Kota.

Ragusa Ice Cream
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
Es krim asal Italia ini sangat populer di Jakarta, maka tak heran jika selalu ramai pegunjung. Mereka rela mengantri lama demi merasakan es krim yang konon sudah ada sejak tahun 1932, jauh sebelum Indonesia merdeka. Resep dan cara membuatnya dibawa langsung oleh pemilik awal yang juga merupakan warga Italia. Istimewanya es krim ini dibuat sendiri (homemade) dari susu sapi segar sebagai bahan dasarnya dan tidak menggunakan bahan pengawet. Menu yang paling terkenal adalah Spaghetti Ice Cream dan Banana Split. Spaghetti Ice Cream disajikan cukup unik. Sesuai dengan namanya, es krim ini menyerupai spaghetti. Nampak jelas ada lembaran-lembaran menyerupai mie khas Italia yang berwarna putih, dan dilengkapi dengan topping kacang, sukade, dan sirup cokelat. Sedangkan Banana Split, Anda akan menemukan irisan buah pisang yang di atasnya terdapat tiga buah scoop es krim yang rasanya bisa dipilih sesuai selera.
Jam operasional : Senin – Minggu pukul 09.30 – 23.00 WIB
Harga : Mulai dari Rp 14.000 – Rp 30.000
Alamat : Jalan Veteran I no. 10, Gambir, Jakarta Pusat (dekat Masjid Istiqlal)
Untuk menjangkaunya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 8 jurusan Lebak Bulus – Harmoni dan turun di halte Istiglal.

Roti Tan Ek Tjoan
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
Bagi sebagian orang, roti sering kali dikonsumsi sebagai menu sarapanan pagi ataupun bekal makanan bagi anak sekolah. Nah, di salah satu sudut kota Jakarta ada sebuah pabrik sekaligus toko roti yang umurnya sudah puluhan tahun. Berdiri sejak tahun 1921, hingga kini roti Tan Ek Tjoan masih dapat dinikmati setiap pelanggan setianya. Selain tersedia di gerainya, roti ini juga dipasarkan oleh pedagang menggunakan gerobak keliling wilayah Jakarta. Sejak berdirinya hingga kini, toko roti ini memang masih melestarikan sistem pemasarannya dengan gerobak disamping cita rasanya yang tetap terjaga. Beberapa roti yang wajib ada di setiap gerobak dan gerai diantaranya adalah gambang, cokelat oles, nougat, bimbam, dan solo. Yang paling digemari adalah roti bimbam, semacam roti sobek manis tanpa isi. Hingga kini, Tan Ek Tjoan masih mempertahankan kualitas rotinya yang tebal, padat dan tak terlalu lembut. Roti itu juga tak kenal bahan pengawet, agar tetap segar dan bercita rasa alami.
Harga : Mulai dari Rp 5.000 – Rp 10.000,-
Alamat : Jl. Cikini Raya No. 61, Menteng, Jakarta Pusat
Untuk menjangkaunya dari terminal Senen dapat menggunakan bus Kopaja 20 jurusan Senen – Lebak Bulus.

Soto Betawi H. Ma’ruf
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
Menu makanan yang satu ini sudah tidak asing lagi di kalangan warga Jakarta. Rasanya yang nikmat dan khas menjadikan soto betawi H. Ma’ruf mendapat tempat spesial bagi pecintanya. Terletak di jalan Cikini Raya, gerai soto betawi ini selalu ramai pengunjung di jam makan. Mereka rela datang jauh-jauh hanya untuk mencicipi salah satu makanan legendaris Jakarta yang sudah didirikan sejak tahun 1940an ini. Nama soto betawi ini diambil dari nama pendirinya, H. Ma’ruf. Sebelum menetap di Jalan Raya Cikini, soto betawi ini sempat berpindah-pindah tempat, mulai dari Pasar Gondangdia hingga dekat kantor Imigrasi Jakarta Pusat. Salah satu kekhasan soto Betawi ini adalah menggunakan daging dan jerohan sapi – bukan kambing. Daging dan jerohan sapi ini harus digoreng terlebih dahulu, kecuali babat dan usus. Daging dan jerohan ini sebelumnya sudah direndam di dalam kuah soto baru kemudian digoreng hingga garing. Keistimewaan lainnya adalah paru gorengnya yang tetap garing sekalipun sudah direndam di dalam kuah soto. Maka tak heran jika banyak kalangan yang sudah mencicipinya mulai dari pejabat, tokoh politik, mantan Presiden Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga keluarga Cendana.
Jam operasional : Setiap hari 09.00 WIB – 22.00 WIB
Harga : Mulai dari Rp 26.000,- per mangkuk
Alamat : Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Menteng, Jakarta Pusat.
Untuk menjangkaunya dari terminal Senen dapat menggunakan bus Kopaja 20 jurusan Senen – Lebak Bulus.

Gado-gado Bon-Bin
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
Dari sekian banyak pedagang yang menjajakan menu gado-gado, ada sebuah rumah makan yang menjajakan menu ini sejak tahun 1960. Hingga kini, Gado-gado Bon-Bin masih saja diserbu para penikmat kuliner. Banyak diantara mereka yang datang untuk bernostalgia dengan menu yang sampai saat ini masih terjaga cita rasanya. Gado-gado ini berbeda dari yang biasanya. Yang membuatnya istimewa adalah penggunaan kacang tanah pada bumbunya. Kacang tanah ini tidak digoreng, melainkan disangrai, dan kemudian dilepas kulitnya yang membuat tekstur bumbu kacangnya lembut. Dalam sehari, produksi saus kacangnya bisa menghabiskan 25 kilo kacang tanah. Sedangkan untuk sayurannya ada taoge, kol, kacang panjang, bayam, mentimun, kentang, tahu, telur, bawang goreng, serta ditambah emping dan kerupuk udang. Sayuran tersebut disiram dengan bumbu kacang yang sudah dimasak. Sebagai teman minumnya, ada es cendol yang juga tak kalah nikmatnya.
Jam operasional : Setiap hari pukul 10.00 – 17.00 WIB
Harga : Rp. 25.000,- untuk satu porsi gado-gado dan lontong
Alamat : Jl. Cikini IV No.5, Cikini, Menteng, Jakarta
Untuk menjangkaunya dari terminal Senen dapat menggunakan bus Kopaja 20 jurusan Senen – Lebak Bulus.

Mie Ayam Gondangdia
6 Kuliner Legendaris Jakarta yang Sayang Dilewatkan
Mie ayam yang satu ini sudah ada sejak tahun 1968. Didirikan oleh Toe Wah Seng, mie ayam ini sampai sekarang masih dapat dinikmati oleh pelanggannya, termasuk para posohor Tanah Air, seperti Alyssa Soebandono, Limbad, Ruhut Sitompul, dan Tantri ‘Kotak’. Cita rasanya yang tetap terjaga dan kualitas mienya yang baik menjadikan mie ayam ini primadona bagi mereka pelanggan setia. Yang membuatnya istimewa, Mie Ayam Gondangdia menggunakan mie buatan rumah dengan cita rasa yang gurih dan bertekstur kenyal. Mie yang tersedia ini biasa dinikmati dengan daging ayam, daun sawi, bakso, pangsit rebus dan kuah kaldu. Jam makan siang dan hari libur adalah waktu padat pengunjung Mie Ayam Gondangdia, bahkan sering kali pengunjung harus antre.
Jam operasional : Setiap hari pukul 09.00 WIB – 22.00 WIB
Harga : Mulia dari Rp 15.000 – Rp 65.000
Alamat : Jl. R.P. Soeroso No. 36, Cikini, Jakarta Pusat
Untuk menjangkaunya dengan mengugnakan bus Kopaja T502 jurusan Kampung Melayu – Tanah Abang.
0
5.4K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan