Kaskus

News

imoclarityAvatar border
TS
imoclarity
Dipandang Sebagai Teroris, Muslim AS Terus Terpojok
Metrotvnews.com, Washington: Kehidupan warga Muslim di Amerika Serikat (AS) berubah total sejak serangan 11 September 2001 (9/11). Mereka terpojok karena kerap dipandang sebagai teroris.

Sejak serangan 9/11, pihak berwenang khawatir warga Muslim AS mungkin menjadi radikal dan terlibat dalam aktivitas teroris di wilayah Amerika. hal ini makin diperparah ketika kelompok militan ISIS mendesak para pendukungnya agar membunuh tentara Amerika yang masuk dalam daftar ancaman mereka.

Namun kajian oleh sejumlah universitas di negara bagian North Carolina menyimpulkan warga Muslim AS secara keseluruhan tidak tergerak sama sekali oleh imbauan semacam itu.

Ini bisa dilihat dari pengakuan Sally Ayad yang tidak pernah terkena dampak langsung konflik di Timur Tengah. "berbagai laporan dan hal yang terjadi di kawasan itu tidak pernah kami alami di sini dan kami tidak pernah diajarkan untuk mengecam ataupun membenarkannya sama sekali," ujar Sally, seperti dikutip VOA Indonesia, Sabtu (28/3/2015).

Sementara warga Muslim di Raleigh, North Carolina, dan di seluruh Amerika, situasinya kurang lebih serupa. Namun banyak di antara mereka yang sering dicurigai dan dianggap sebagai calon teroris.

Sejak serangan teror 9/11, lingkungan-lingkungan Muslim seperti di Raleigh sangat sering menjadi fokus perhatian. Tetapi sebuah kajian komprehensif baru menyimpulkan bahwa fokus semacam ini salah arah.

Peneliti Charles Kurzman menghitung jumlah warga Muslim AS yang telah ditangkap karena diduga merencanakan atau melakukan kekerasan sejak 2001. Angkanya adalah sekitar 250 orang.

Angka itu mungkin terdengar besar, tetapi itu sangatlah kecil dibandingkan dengan total sekitar tiga juta warga Muslim di Negeri Paman Sam.

Termasuk di antaranya adalah Dzokhar Tsarnaev, pelaku serangan bom pada maraton di Boston, Nidal Hassan, pelaku tembakan di pangkalan militer Fort Hood, dan Abdirahmaan Muhumed, yang sempat berusaha bergabung dengan militan di Suriah.

"Berbagai aksi teror oleh sekitar 250 orang tersebut telah mengakibatkan 50 korban tewas, yang tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan satu statistik lain. Sejak serangan 11 September, telah terjadi lebih dari 200.000 pembunuhan di Amerika," tutur Kuzman.

"Isu-isu keselamatan publik lain seperti kecelakaan mobil atau kemudahan membeli senjata cenderung diabaikan karena pihak berwenang terlalu fokus pada ancaman teror," tuturnya.

Presiden Amerika Barack Obama sendiri menegaskan bahwa tidak ada agama yang bertanggungjawab atas aksi teror. Menurut Obama manusialah yang bertanggungjawab atas kekerasan dan teror.

Tetapi pakar terorisme dalam negeri David Schanzer mengatakan ucapan Obama pada "Countering Violent Extremism" itu, seharusnya tidak membahas ancaman teror sekaligus di dalam dan luar AS.

"Dengan menggabungkan dua isu tersebut kita mencampuradukkannya dan memberi persepsi kepada warga AS bahwa ancaman teror di luar Amerika dan orang-orang yang terlibat mirip dengan kondisi di dalam Amerika. Padahal kenyataannya tidak demikian," jelas Schanzer.

Apapun realitanya, banyak warga Muslim masih merasa terpojok oleh persepsi seperti itu sejak serangan teror 11 September 2001.

http://internasional.metrotvnews.com/read/2015/03/28/377873/dipandang-sebagai-teroris-muslim-as-terus-terpojok
0
1.8K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan