Kaskus

News

adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
Bank Daerah Minta Setoran Dividen Diturunkan Demi Perkuat Permodalan
Bank Daerah Minta Setoran Dividen Diturunkan Demi Perkuat Permodalan


Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) meminta agar deviden pay out ratio yang disetorkan ke Pemerintah Daerah diturunkan menjadi sama seperti bank BUMN yaitu 20%. Hal tersebut mengingat saat ini beberapa BPD membagikan dividen kepada pemerintah daerah hingga angka 70% dari laba bersih yang dihasilkan. Adapun Asbanda menilai penurunan dividend payout ratio ini merupakan program Asbanda untuk memperkuat permodalan BPD dan didukung oleh pihak otoritas. Menurutnya, rasio dividen merupakan faktor penting bagi kelangsungan bisnis kelompok BPD.

Oleh karena itu Asbanda meminta dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perbankan dibahas mengenai permodalan BPD. Menurutnya, untuk membangun komitmen pemilik agar memperkuat permodalan BPD, perlu pencantuman dalam UU. Untuk menguatkan permodalan, BPD harus disuntik oleh Pemerintah Daerah melalui Penyertaan Modal Pemerintah, selain itu BPD juga bisa melakukan go public atau mencari investor strategis. Cara lainnya adalah pemupukan modal internal.

Menilik dari data pemberian dividen yang dilakukan emiten perbankan BUMD, pada tahun 2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyepakati pembagian dividen 62,5 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2011 atau senilai Rp 592 miliar yang dibagikan pada 9,7 miliar jumlah lembar saham. Sedangkan untuk tahun 2013 BJBR menetapkan besaran dividen tunai yang akan dibagikan kepada para pemegang sahamnya, yakni 56% dari laba bersih konsolidasi tahun buku 2012 atau sebesar Rp663,84 miliar. Adapun pada tahun lalu BJBR membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp735,5 miliar atau 55% dari perolehan laba bersih perseroan tahun buku 2013 senilai Rp1,37 triliun.

Sementara untuk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), pada tahun 2013 BJTM menyepakati pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2012 sebesar Rp 592,2 miliar atau setara 81,8% dari total perolehan laba bersih perseroan. Dengan demikian, jumlah dividen yang diterima oleh pemegang saham mencapai Rp 39,74 per lembar saham. Adapun pada tahun lalu BJTM membagikan dividen ke pemegang saham sebesar Rp605,86 miliar atau 73,5% dari laba bersih tahun buku 2013.

Bank Daerah Minta Setoran Dividen Diturunkan Demi Perkuat Permodalan


Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BJBR dan BJTM sejak awal Februari terpantau tengah mengalami penguatan tajam dan saat ini berada dalam potensi koreksi lanjutan terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan pola Doji Evening Star terbentuk pada Middle Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli setelah sebelumnya berada pada area tengah.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BJBR dan BJTM dalam potensi pelemahan lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BJBR dan BJTM masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BJBR dan BJTM. Untuk BJBR rekomendasai Trading pada target level support di level Rp900 hingga target resistance di level Rp1010. Sementara untuk BJTM rekomendasai Trading pada target level support di level Rp500 hingga target resistance di level Rp580.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...at-permodalan/
0
559
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan