Bercakap

Bercakap di sosial media memang menyenangkan tetapi agak"berbahaya". Mengapa? Ada dua alasan. Pertama, karena dengan media sosial, orang menjadi sangat mudah untuk berbohong. Contohnya soal lokasi kita sekarang. Orang bisa mengatakan kalau ia sedang dalam perjalanan, padahal mungkin sebenarnya baru bangun tidur. Juga orang bisa saja mengatakan menyukai sesuatu(untuk menyenangkan lawan obrolnya)dengan memasang
emoticon, padahal ia sebenarnya tidak suka. Jika kita mengobrol secara langsung, kemungkinan berbohongnya lebih kecil. Jika pun orang itu masih tetap berbohong untuk menyenangkan kita saja, kita masih bisa mengecek apakah ia berbohong atau tidak dari raut muka dan gestur matanya(jika bola matanya menoleh ke kanan, berarti ia sedang berbohong). Alasan kedua adalah jika kita mengobrol dengan media sosial, seluruh dunia(minimal
followeratau teman kita di media sosial)akan tahu apa yang kita sedang bicarakan dan akan sangat berbahaya jika itu adalah sebuah pertengkaran(twitwar misalnya)dan menggunakan kata-kata kasar. Sebaliknya dengan berbicara secara langsung, hanya kita dan lawan bicara saja yang tahu(dengan catatan tidak ada yang bermulut ember atau nguping).
Berpacaran

Berhubungan dengan poin pertama, berpacaran di media sosial juga kurang baik. Mengapa? Karena kita akan sangat mudah untuk berbohong dengan pasangan kita. Juga jika kita nantinya putus, maka kita akan susah
move onkarena foto-foto romantis berdua dan twit-twit atau status romantis antara kita dan dia di media sosial akan menghantui kita.
Kenalan

Kenalan lewat media sosial memang lebih mudah dan menyenangkan tetapi sebaiknya jangan selalu dilakukan. Mengapa? Karena apa yang kita lihat di media sosial belum tentu mencerminkan karakter atau citra asli si pemilik akun. Dengan kecanggihan teknologi sekarang, orang bisa saja memanipulasi foto dirinya sehingga terlihat lebih cantik atau tampan dari aslinya lalu dijadikan avatar dan menunggu"mangsa"terjerat. Bisa saja pula ia menulis twit atau status yang romantis, namun ternyata ia merupakan seseorang yang kasar dan dingin.
Berteman

Berteman di dunia nyata juga lebih baik dibanding di media sosial. Mengapa? Pertama, teman di dunia nyata memiliki hubungan lebih dekat dan hangat dengan kita(karena sering bertemu secara langsung dengan kita). Sementara teman di dunia maya walaupun jumlahnya banyak, kita tidak bisa memastikan bahwa mereka semua benar-benar ingin berteman dengan kita. Siapa tahu mereka hanya ingin mencari teman sebanyak-banyaknya atau malah berniat jahat kepada kita. Kedua, teman di dunia nyata dapat menolong kita saat berada di dalam masalah sementara teman di dunia maya belum tentu akan menolong kita. Satu teman di dunia nyata lebih baik daripada seribu teman di dunia maya.
Jual-Beli

Kegiatan jual-beli kini dapat dilakukan di media sosial. Namun berdagang dengan cara ini memiliki risiko yang besar. Pertama, kita tidak punya kesempatan mengecek kualitas dan kondisi barang yang akan kita beli. Jika membeli dengan cara biasa, kita masih bisa mengecek kondisi barang yang akan kita beli. Kedua, risiko kita akan ditipu cukup besar(barang tidak dikirim atau uang tidak kunjung dibayar). Membeli atau menjual barang secara langsung memang juga berisiko ditipu namun kemungkinannya lebih kecil.