Kharisma Indah Ekaprima (KIE) dan Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Ltd. (CANH) sebagai pemegang saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) berencana menjual saham miliknya sekitar 30% dari saham yang telah ditempatkan lewat mekanisme private placement. Adapun per 17 Maret 2015, KIE memiliki 43,2% saham, sedangkan CANH mengantongi 25,51% saham dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Private placement ditarget rampung pada akhir kuartal II/2015 dengan Deutsche Bank AG cabang Hong Kong dan J.P. Morgan (S.E.A.) Limited bertindak sebagai underwriter. Pihak SUPR menilai keuntungan yang didapat atas rencana transaksi yakni perseroan mampu menarik investor asing yang lebih sophisticated sehingga akan berdampak positif terhadap citra perseroan. Hal tersebut memicu saham perseroan menjadi lebih atraktif. Lewat aksi private placement, likuiditas perdagangan saham SUPR di pasar sekunder bakal kian meningkat.

Sepanjang tahun 2014, SUPR harus puas mencatatkan rugi bersih Rp379,93 miliar pada 2014 atau alami penurunan kinerja dari tahun sebelumnya yang masih meraup laba bersih sebesar Rp197,59 miliar. Meski pendapatan yang dibukukan SUPR mengalami kenaikan 27,5% menjadi Rp1,07 triliun dari Rp840,09 miliar pada periode sebelumnya, namun beban pokok pendapatan SUPR juga melonjak menjadi Rp208,63 miliar dari sebelumnya Rp174,62 miliar.

Terlebih lagi, beberapa lonjakan pada pos kenaikan nilai wajar atas properti investasi, beban keuangan, dan beban lain-lain membuat perseroan membukukan rugi sebelum pajak Rp507,73 miliar dari setahun sebelumnya masih laba Rp268,12 miliar. Sehingga SUPR dalam posisi rugi bersih per saham dasar pada 2014 mencapai Rp478,29 dari setahun sebelumnya masih laba Rp256,59.

Adapun pos posisi keuanagan hingga 31 Desember 2014, total aset Solusi Tunas Pratama melonjak tajam menjadi Rp12,89 triliun dari setahun sebelumnya Rp6,31 triliun. Liabilitas mencapai Rp11,03 triliun dari Rp4,01 triliun dan ekuitas Rp1,8 triliun dari Rp2,2 triliun.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (24/3/15) saham SUPR dibuka pada level 8,600 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 8,600 dan bergerak dalam kisaran 8,600 – 8,600 dengan volume perdagangan saham mencapai 900 lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SUPR sejak awal bulan Februari terlihat terus mengalami pergerakan penguatan namun saat ini pergerakannya dalam potensi rawan koreksi teknikal, terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Black Marubozu menembus Middle Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan SUPR dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju SUPR masih akan dalam tekanan dalam pergerakan mingguan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan SUPR. Rekomendasi Trading pada target level support di level Rp8400 hingga target resistance di level Rp9800.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...bergerak-flat/