Pada perdagangan hari ini mata uang rupiah mengalami pergerakan yang cenderung melemah terhadap dollar AS (25/3). Mata uang lokal bergerak turun setelah kemarin sempat ditutup pada posisi paling tinggi sejak tanggal 27 Februari yang lalu. Melemahnya rupiah terhadap mata uang Negeri Paman Sam terjadi karena para investor memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung dari rally rupiah yang telah berlangsung selama beberapa sesi belakangan.

Indeks dollar bergerak rebound Rabu pagi ini setelah pada perdagangan kemarin terpukul mundur ke posisi paling rendah dalam empat hari belakangan. Melemahnya mata uang dollar AS sempat mendorong mata uang dalam negeri mencapai posisi paling tinggi dalam nyaris satu bulan belakangan. Hari ini rebound dollar membuat rupiah sedikit terhantam juga.

Memerahnya IHSG hari ini juga turut menjadi penyebab anjloknya mata uang dalam negeri. Bursa saham lokal tergerus turun dan indeks benchmark sempat mencapai posisi paling rendah dalam empat hari.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 12.942,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami pelemahan sebesar 29,80 poin atau setara dengan 0,23 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Selasa sore yang ada di level 12.912,20 per dollar. Saat ini rupiah sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi pembukaan yaitu di level 12.935,30 per dollar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di teritori negatif. Tekanan jual terhadap dollar mulai mereda sehingga rupiah juga terpaksa mengalah terhadap rival utamanya tersebut.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level resistance pada posisi 12.900 dan 12.850 per dollar. Sedangkan level support harian yang akan dites ada pada 13.000 dan 13.050 per dollar.



Sumber http://vibiznews.com/2015/03/25/perg...und-dollar-as/