- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Dapatkan Utangan Tambahan 2.6 Triliun, Laju Saham GIAA Tertekan Koreksi Fundamental


TS
adidananto.88
Dapatkan Utangan Tambahan 2.6 Triliun, Laju Saham GIAA Tertekan Koreksi Fundamental

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali meraup dana pinjaman. Kali ini dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BNII) atau BII-Maybank senilai total Rp2,6 triliun. Sebelumnya, GIAA juga telah mendapat pinjaman US$400 juta dari National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank PJSC.
Adapun untuk pinjaman yang didapatkan dari BII Maybank itu terbagi dalam rupiah dan dolar Amerika Serikat, yakni Rp1 triliun dan US$100 juta. Sehingga dana pinjaman dengan total US$500 juta tersebut akan menjadi bridging loan bagi rencana penerbitan Sukuk global Garuda Indonesia. Pinjaman dari BII Maybank yang ditarik pekan depan, nantinya akan digunakan untuk refinancing utang jatuh tempo pada paruh pertama tahun ini.
Sebagai informasi, pinjaman dari BII Maybank bertenor 1 tahun ini memiliki bunga 7,8% rupiah dan dolar AS berbunga LIBOR+3%. Rencananya, bila emisi Sukuk global terlaksana, perseroan akan melunasi utang dari BII Maybank tersebut.
Sepanjang tahun 2014, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) harus puas mencatatkan rugi bersih sebesar US$373,04 juta (Rp5 Triliun) atau merosot tajam jika dibandingkan raihan laba sebesar US$10,78 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Anjlok kinerja tersebut disebabkan oleh melambungnya beban usaha menjadi US$4,29 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya sebelumnya US$3,75 miliar karenan naiknya beban operasional penerbangan dan pemeliharaan serta perbaikan pesawat.
Sementara untuk rugi usaha yang diderita sebesar US$399,31 juta dari laba usaha tahun sebelumnya yang sebesar US$62,94 juta dan rugi sebelum pajak tercatat US$460,53 juta dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya US$13,58 juta. Dengan kinerja tersebut, GIAA juga mencatatkan Rugi per saham dasar sebesar US$0.0149 dari raihan laba per saham pada tahun 2013 sebesar US$0.00048
Padahal sepanjang 2014, pendapatan usaha GIAA meningkat menjadi US$3,93 miliar dari pendapatan usaha tahun sebelumnya US$3,76 miliar. Untuk pos posisi keuangan GIAA hingga per Desember 2014, total aset tercatat US$3,10 miliar naik dari total aset per Desember 2013 yang sebesar US$2,99 miliar. Kewajiban jangka pendek per Desember 2014 meningkat menjadi US$1,21 miliar dari periode tahun sebelumnya yang US$999,09 juta
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (20/3/15) saham GIAA ditutup pada level 500 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 520 dan bergerak dalam kisaran 496 – 520 dengan volume perdagangan saham GIAA mencapai 57,6 juta lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham GIAA sejak akhir Januari terpantau bergerak dalam pelemahan akibat koreksi. Terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan pola Black Marubozu terbentuk pada Lower Bolinger Band yang menunjukan GIAA dalam potensi rebound. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh jual. Namun GIAA patut mewaspadai faktor fundamental.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan GIAA dalam potensi tertekan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju GIAA masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan GIAA. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp480 hingga target resistance di level Rp595.
Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...i-fundamental/
0
624
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan