- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[KEREN GAN!] Replika Pesawat dari Koran Menembus Jerman
TS
ibnutiangfei
[KEREN GAN!] Replika Pesawat dari Koran Menembus Jerman
Quote:
SELAMAT DATANG DI TRIT ANE YG SEDERHANA
Quote:
INSYAALLAH NO REPOST, SILAHKAN CEK REPOST
Quote:
KASKUSER BIJAK SENANTIASA MENINGGALKAN JEJAK
JIKA MENURUT KASKUSER TRIT INI BERMUTU, JANGAN LUPA BANTU





Quote:
JANGAN LUPA SAMA IJO-IJONYA





Quote:
LANGSUNG SAJA KE TKP
Quote:
Mendengar istilah replika, hal yang muncul dipikiran kaskuser semua tentu miniatur dari benda2 yang asal mulanya besar. Entah pesawat, sepeda motor, mobil dsb.Bahan yang digunakan untuk membuat miniatur [replika]tersebut pun pilihan, misalnya fiber atau plastik. Namun untuk replika yang satu ini agak berbeda karena menggunakan bahan yang tidak biasa...yakni dari koran bekas...Penasaran...langsung saja kita lihat...
Spoiler for Beritanya Gan!:
Quote:
![[KEREN GAN!] Replika Pesawat dari Koran Menembus Jerman](https://dl.kaskus.id/assets.kompas.com/data/photo/2014/08/08/0949138wahyudi780x390.jpg)
Karya kerajinan replika berbentuk perahu, becak, mobil dan pesawat terbang dari kertas koran bekas karya Wahyudi (39) mampu menembus ekspor ke Jerman.
"Awalnya ada pameran di Indocement tahun 2014, seorang warga Jerman yang datang berkunjung dan membeli karya saya, sampai selarang Alhamdulilah sudah ekspor ke Jerman," kawa Wahyudi di Bandung, Minggu (15/3/2015).
Limbah koran yang biasa berserakan di tempat sampah oleh Wahyudi diolah menjadi karya berkualitas. Di tangan pria itu tumpukan koran dapat disulap menjadi kerajinan replika beraneka rupa.
Kerajinan replika kendataan, pesawat terbang dan lainya ukurannya bermacam-macam, mulai dari setinggi 15 centimeter sampai ukuran besar setinggi 30 centimeter.
"Bila yang berukuran kecil harganya dari Rp 50.000, dan yang besar bisa mencapai ratusan ribu hingga Rp 1 juta," kata Wahyudi saat ditemui di Pameran Produk Wirausaha Baru Jabar di halaman Gedung Sate Bandung.
Ia mengaku, replika yang paling sulit untuk dibuat adalah miniatur kapal layar. Untuk membuat satu kapal, diperlukan waktu selama tiga hari.
"Yang susah itu saat membuat benang-benang kapalnya, soalnya rumit dan butuh ketelitian," katanya.
Wahyudi sudah menjalani bisnis tersebut selama tiga tahun. Awalnya, dia membantu temannya yang menjalani bisnis serupa. Namun karena temannya berhenti, akhirnya Wahyudi yang meneruskan usaha itu.
Sebelum menggunakan kertas koran, ia membuat kerajinan dari bambu dan botol bekas. Namun karena kurang diminati pasar beralih menggunakan limbah koran sebagai bahan baku baru untuk membuat replika. Ternyata, replika dari koran hasilnya lebih bagus dan lebih disukai pembeli.
"Saya kira masyarakat Indonesia bisa lebih bijak untuk mengelola limbah-limbah bekas, agar tidak mencemari lingkungan sekitar, dan ternyata bisa menjadi produk yang memiliki nilai seni dan bernilai tambah," kata Wahyudi.
"Awalnya ada pameran di Indocement tahun 2014, seorang warga Jerman yang datang berkunjung dan membeli karya saya, sampai selarang Alhamdulilah sudah ekspor ke Jerman," kawa Wahyudi di Bandung, Minggu (15/3/2015).
Limbah koran yang biasa berserakan di tempat sampah oleh Wahyudi diolah menjadi karya berkualitas. Di tangan pria itu tumpukan koran dapat disulap menjadi kerajinan replika beraneka rupa.
Kerajinan replika kendataan, pesawat terbang dan lainya ukurannya bermacam-macam, mulai dari setinggi 15 centimeter sampai ukuran besar setinggi 30 centimeter.
"Bila yang berukuran kecil harganya dari Rp 50.000, dan yang besar bisa mencapai ratusan ribu hingga Rp 1 juta," kata Wahyudi saat ditemui di Pameran Produk Wirausaha Baru Jabar di halaman Gedung Sate Bandung.
Ia mengaku, replika yang paling sulit untuk dibuat adalah miniatur kapal layar. Untuk membuat satu kapal, diperlukan waktu selama tiga hari.
"Yang susah itu saat membuat benang-benang kapalnya, soalnya rumit dan butuh ketelitian," katanya.
Wahyudi sudah menjalani bisnis tersebut selama tiga tahun. Awalnya, dia membantu temannya yang menjalani bisnis serupa. Namun karena temannya berhenti, akhirnya Wahyudi yang meneruskan usaha itu.
Sebelum menggunakan kertas koran, ia membuat kerajinan dari bambu dan botol bekas. Namun karena kurang diminati pasar beralih menggunakan limbah koran sebagai bahan baku baru untuk membuat replika. Ternyata, replika dari koran hasilnya lebih bagus dan lebih disukai pembeli.
"Saya kira masyarakat Indonesia bisa lebih bijak untuk mengelola limbah-limbah bekas, agar tidak mencemari lingkungan sekitar, dan ternyata bisa menjadi produk yang memiliki nilai seni dan bernilai tambah," kata Wahyudi.
Quote:
Spoiler for Berita Lainnya Gan!:
Wahyudi, Mengubah Koran Bekas Jadi Kerajinan Bernilai Tinggi
Di tangan Wahyudi (38), warga Kampung Kamurang, RT 02 RW 04, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, kertas koran bekas mampu disulapnya menjadi barang yang bernilai tinggi. Tak tanggung-tanggung, peminatnya pun menyasar hingga turis mancanegara.
Tinggal di rumah sepetak di bilangan Citeureup, pria kelahiran Jakarta ini menghabiskan waktunya untuk membuat replika seperti motor, becak, perahu, bingkai foto, hingga lampu hias dengan menggunakan bahan dasar koran bekas. Hasil karya Yudi, sapaan akrabnya, dibanderol dengan harga bervariasi tergantung tingkat kesulitannya, mulai dari yang termurah Rp 50.000 hingga Rp 1 juta.
“Kebetulan waktu itu ada pameran di pabrik Indocement. Eh, ada turis asal Jerman yang berminat. Akhirnya, tiga replika perahu dan dua becak pun dibeli,” tuturnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Sebelum menggunakan kertas koran, Yudi sempat mencoba membuat replika menggunakan bahan dasar lainnya, seperti bambu dan botol air mineral bekas. Namun, hasilnya kurang maksimal.
“Sebetulnya, saya mulai membuat kerajinan tangan ini sejak tahun 2005 lalu, hanya saja menggunakan bambu dan botol bekas. Baru delapan bulan lalu, saya mencoba menggunakan koran bekas dan ternyata hasilnya lebih bagus dan menarik perhatian masyarakat,” ungkapnya.
Dengan modal koran bekas dan lem kayu, Yudi mulai memamerkan hasil karyanya dalam berbagai pameran mulai di JCC (Jakarta Convention Center) dan berbagai pameran lainnya di wilayah Bogor.
"Terakhir saya ikut pameran di Gedung Kesenian Kabupaten Bogor. Alhamdulillah, Pak Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor membeli satu perahu layar buatan saya," imbuh Yudi.
Boleh dibilang, Yudi orang pertama kali di wilayah Citeureup yang memanfaatkan kertas koran menjadi karya yang bernilai ekonomi sehingga dia mampu menafkahi kebutuhan keluarganya.
Namun, pemasaran yang dilakukan Yudi masih terbilang klasik, belum memanfaatkan teknologi dan jejaring sosial. "Mungkin ke depannya saya akan mempromosikan hasil karya saya di jejaring sosial. Dan, hasil karya tangan saya tidak hanya replika motor, becak maupun perahu layar. Namun, beberapa khas yang berkaitan dengan Bogor," pungkasnya.
Tinggal di rumah sepetak di bilangan Citeureup, pria kelahiran Jakarta ini menghabiskan waktunya untuk membuat replika seperti motor, becak, perahu, bingkai foto, hingga lampu hias dengan menggunakan bahan dasar koran bekas. Hasil karya Yudi, sapaan akrabnya, dibanderol dengan harga bervariasi tergantung tingkat kesulitannya, mulai dari yang termurah Rp 50.000 hingga Rp 1 juta.
“Kebetulan waktu itu ada pameran di pabrik Indocement. Eh, ada turis asal Jerman yang berminat. Akhirnya, tiga replika perahu dan dua becak pun dibeli,” tuturnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Sebelum menggunakan kertas koran, Yudi sempat mencoba membuat replika menggunakan bahan dasar lainnya, seperti bambu dan botol air mineral bekas. Namun, hasilnya kurang maksimal.
“Sebetulnya, saya mulai membuat kerajinan tangan ini sejak tahun 2005 lalu, hanya saja menggunakan bambu dan botol bekas. Baru delapan bulan lalu, saya mencoba menggunakan koran bekas dan ternyata hasilnya lebih bagus dan menarik perhatian masyarakat,” ungkapnya.
Dengan modal koran bekas dan lem kayu, Yudi mulai memamerkan hasil karyanya dalam berbagai pameran mulai di JCC (Jakarta Convention Center) dan berbagai pameran lainnya di wilayah Bogor.
"Terakhir saya ikut pameran di Gedung Kesenian Kabupaten Bogor. Alhamdulillah, Pak Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor membeli satu perahu layar buatan saya," imbuh Yudi.
Boleh dibilang, Yudi orang pertama kali di wilayah Citeureup yang memanfaatkan kertas koran menjadi karya yang bernilai ekonomi sehingga dia mampu menafkahi kebutuhan keluarganya.
Namun, pemasaran yang dilakukan Yudi masih terbilang klasik, belum memanfaatkan teknologi dan jejaring sosial. "Mungkin ke depannya saya akan mempromosikan hasil karya saya di jejaring sosial. Dan, hasil karya tangan saya tidak hanya replika motor, becak maupun perahu layar. Namun, beberapa khas yang berkaitan dengan Bogor," pungkasnya.
Quote:
Quote:
Kreatif banget gan...ane salut...semoga bisa jadi inspirasi buat kita semua...

Quote:
Mampir ke trit ane yg lain:
[Salut Gan!] Sebuah PO Bus Yang Selalu Mengutamakan Sholat Para Penumpangnya
[BUKAN BERITA PENTING] Aksi 'Gila' Mencontek Massal Di India
[Jakarta Urban Challenge]$ 20.000 Bagi yang Bisa Temukan Solusi Kemacetan Jakarta!
Menengok Lokasi Pembuangan Ribuan Kendaraan Bekas di China
[Bagi yang Suka Ngopi!] Minum Kopi 5 Gelas per Hari Turunkan Risiko Jantung
Film 'GURU BANGSA: TJOKROAMINOTO' Wajib Ditonton Gan
Musisi Tanah Air yang Wafat Saat Berada Dipuncak Popularitas
Karena Jangkrik, Bambang Jadi Bos Beromzet Miliaran
[Ternyata BERBAHAYA Gan!] Minum Banyak Air Saat Bangun Pagi
Gara-Gara Ayahnya Kena Diabetes, Mahasiswi Ini Raih Omzet Lebih dari Rp 1 Miliar
[Salut Gan!] Sebuah PO Bus Yang Selalu Mengutamakan Sholat Para Penumpangnya
[BUKAN BERITA PENTING] Aksi 'Gila' Mencontek Massal Di India
[Jakarta Urban Challenge]$ 20.000 Bagi yang Bisa Temukan Solusi Kemacetan Jakarta!
Menengok Lokasi Pembuangan Ribuan Kendaraan Bekas di China
[Bagi yang Suka Ngopi!] Minum Kopi 5 Gelas per Hari Turunkan Risiko Jantung
Film 'GURU BANGSA: TJOKROAMINOTO' Wajib Ditonton Gan
Musisi Tanah Air yang Wafat Saat Berada Dipuncak Popularitas
Karena Jangkrik, Bambang Jadi Bos Beromzet Miliaran
[Ternyata BERBAHAYA Gan!] Minum Banyak Air Saat Bangun Pagi
Gara-Gara Ayahnya Kena Diabetes, Mahasiswi Ini Raih Omzet Lebih dari Rp 1 Miliar
Diubah oleh ibnutiangfei 23-03-2015 02:03
0
3.6K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan