Pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah mengalami retreat terhadap dollar AS (20/3). Mata uang lokal terpantau kembali sambangi zona merah setelah selama tiga sesi berturut-turut sebelumnya ditutup dengan kenaikan yang cukup signifikan. Pelemahan rupiah pagi ini disebabkan oleh kembali menguatnya nilai tukar dollar.

Dollar AS sendiri kembali masuk ke dalam momentum menguat yang signifikan. Indeks dollar pagi ini tampak berusaha melanjutkan kenaikan yang terjadi pada perdagangan Kamis kemarin. Hari Rabu lalu indeks dollar sempat mengalami anjlok hingga mencapai level paling rendah dalam nyaris dua minggu belakangan.

Rupiah sendiri belum menemukan pijakan yang dapat dijadikan dasar untuk naik dari dalam negeri. Mata uang negara-negara Asean – bahkan termasuk dollar Singapura – mengalami penurunan signifikan dan berada di kisaran paling rendah sejak tahun 1998 di saat Asia Tenggara terkena krisis moneter.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.065,80 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan sebesar 7,20 poin atau setara dengan 0,05 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Kamis sore yang ada di level 13.057,00 per dollar. Saat ini nilai tukar rupiah terpantau makin turun dari level pembukaan dan sudah mencapai posisi 13.095,00 per dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami penutupan di teritori negatif. Tekanan jual terhadap mata uang dalam negeri masih sangat besar.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.150 dan 13.200 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.050 dan 13.000 per dollar.



sumber