- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Harga Minyak Indonesia Naik, Ekspor Migas Jadi Turun


TS
adidananto.88
Harga Minyak Indonesia Naik, Ekspor Migas Jadi Turun

Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2015 kembali mencatat surplus sebesar 0,74 miliar dolar Amerika Serikat (AS), relatif stabil dibanding surplus pada Januari 2015 sebesar 0,75 miliar dolar AS. Pencapaian tersebut ditopang oleh surplus neraca migas maupun nonmigas.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi. Ekspor Indonesia ditujukan terutama ke negara Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia dan AS. Akan tetapi, ekspor minyak bumi Indonesia semakin menurun. Hal ini karena tambang minyak yang ada sudah tidak menghasilkan lagi.
Sedangkan gas alam biasanya ditemukan bersama minyak bumi. Potensi gas alam di Indonesia cukup besar. Gas alam diekspor dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG). Gas alam telah diproduksi sejak tahun 1979 serta diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Saat ini pemerintah tengah berusaha menggantikan peranan minyak sebagai bahan bakar dengan gas. Oleh karena itu, produksi gas akan lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Penurunan ekspor di bulan Februari 2015 lalu disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 7,83 persen dari US$11,27 miliar menjadi US$10,39 miliar, sekaligus penurunan ekspor migas sebesar 8,82 persen dari US$11,27 miliar menjadi US$10,39 miliar. Meskipun harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari US$45,28 per barel pada Januari 2015 menjadi US$54,32 per barel pada Februari 2015.
Lebih lanjut penurunan ekspor migas ini disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 2.13 persen menjadi US$ 207.2juta dan ekspor gas turun sebesar 25.61 persen menjadi US$941.3juta, sementara ekspor minyak mentah meningkat sebesar 24.25 persen menjadi US$745.1juta.
Demikian juga dengan impornya, nilai impor Indonesia bulan Febuari 2015 juga mencatat penurunan dan mencatat surplus hanya sebesar US$11,55 miliar atau turun 8,42 persen jika dibandingkan dengan Januari 2015. Demikian pula jika dibandingkan dengan Februari 2014 juga tercatat turun 16,24 persen.
Impor migas Februari 2015 mencapai US$1,72 miliar atau turun 18,70 persen dibanding Januari 2015, demikian pula jika dibanding Februari 2014 turun 50,26 persen. Impor migas turun akibat menurunnya impor minyak mentah sebesar 44,39 persen, penurunan impor hasil minyak 44,86 persen dan penurunan impor gas 44,39 persen.
Analys Vibiz Research Center mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang negatif dimana indeks saham untuk sektor MINING mengalami penurunan sekitar -2,6 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan penurunan sekitar -0,5 % dalam 3 bulan terakhir.
Sumber http://vibiznews.com/2015/03/20/harg...as-jadi-turun/
0
641
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan