Wartawan BBC James Reynolds: "Tunisia telah berhasil menghindari perang besar yang telah memukul negara-negara Arab lainnya, tetapi serangan ini ... mengungkapkan kerentanan"
Lanjutkan membaca cerita utama
Berita Terkait

Wisatawan tewas di Tunisia serangan Perhiasan
Militan Tunisia: Seberapa besar ancaman?
Sebagaimana yang terjadi: Serangan Tunisia
Presiden Tunisia telah bersumpah untuk memerangi terorisme "tanpa ampun", menyusul serangan senjata di Museum Bardo di ibukota Tunis yang menewaskan 19 orang.

Tujuh belas turis tewas dalam serangan, termasuk pengunjung dari Jepang, Italia, Kolombia, Australia, Perancis, Polandia dan Spanyol, kata para pejabat.

Dua warga Tunisia, salah satu petugas polisi, juga tewas dalam serangan Rabu.

Pasukan keamanan telah menewaskan dua orang bersenjata tetapi terus mencari kaki.

Para pejabat mengatakan bahwa lebih dari 40 orang, termasuk wisatawan dan Tunisia, terluka.

'Demokrasi akan menang'
Presiden Beji Caid Essebsi mengatakan negara itu "dalam perang dengan teror".

"Ini mengerikan minoritas tidak menakut-nakuti kami," katanya dalam pernyataan yang disiarkan di TV nasional. "Kami akan melawan mereka sampai akhir terdalam tanpa belas kasihan.

"Demokrasi akan menang dan akan bertahan."

Perdana Menteri Habib Essid mengatakan: "Ini adalah momen penting dalam sejarah kita, dan saat yang menentukan bagi masa depan kita."

Pada saat serangan, deputi di gedung parlemen tetangga yang membahas undang-undang anti-terorisme.

Parlemen dievakuasi, tetapi kemudian berkumpul kembali untuk sesi yang luar biasa di malam hari.


Pengunjuk rasa menyalakan lilin dan berdoa di pintu gerbang museum

Pasukan keamanan menyerbu museum pada Rabu sore
Banyak Tunisia turun ke jalan dari pusat Tunis untuk memprotes serangan, melambaikan bendera dan menyalakan lilin di luar museum.

Para pemimpin dunia mengutuk serangan itu dan menyatakan dukungan mereka bagi upaya kontra-terorisme Tunisia.

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan yang mengatakan tidak ada tindakan teroris bisa membalikkan jalan Tunisia menuju demokrasi. Pernyataan itu menawarkan belasungkawa kepada mereka yang terkena serangan itu, dan menyerukan para pelaku untuk dibawa ke pengadilan.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan AS akan "terus berdiri dengan mitra Tunisia kami menentang kekerasan teroris".

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini menawarkan belasungkawa nya (dalam bahasa Perancis) kepada keluarga korban, dan mengatakan Uni Eropa akan "sepenuhnya mendukung Tunisia dalam memerangi terorisme".


Yang menjadi korban?
Menurut Perdana Menteri Essid, 19 orang tewas. Namun, beberapa negara yang terlibat memiliki total berbeda.

Dua warga Tunisia, termasuk seorang perwira polisi yang terlibat dalam operasi keamanan
Lima Jepang tewas, menurut Bapak Essid - meskipun Jepang mengatakan itu hanya mengkonfirmasi kematian tiga warga
Empat Italia
Dua Kolombia
Dua orang Spanyol
Satu nasional masing-masing dari Australia, Perancis dan Polandia
Satu korban yang belum diidentifikasi

The Bardo Museum Nasional

Museum ini merupakan daya tarik utama di Tunisia
Museum terbesar Tunisia, yang dibangun di abad ke-15 istana
Berisi 8.000 karya, termasuk salah satu koleksi terbesar di dunia mosaik Romawi
Beberapa item dalam koleksi yang berusia lebih dari 40.000 tahun
Sebuah sayap baru ditambahkan pada tahun 2009, dua kali lipat ukurannya

bagus yaa gan