- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Di Balik Kalimat Masa Kecil Kurang Bahagia [Sudut Pandang]


TS
cryorealm
Di Balik Kalimat Masa Kecil Kurang Bahagia [Sudut Pandang]
selamat datang di thread ane yang sederhana saja, kali ini ane mau berbagi pemikiran ane tentang kalimat masa kecil kurang bahagia yang ane anggap kurang tepat gan
, mau tau alasannya? baca sampai kelar ini thread...ok selamat membaca. maaf kalo panjang tulisannya
sebelumnya minta rate nya ya agan dan aganwati yang baik hati
ok langsung aja
ke tkp nya di bawah ini:
Selama ini istilah masa kecil kurang bahagia tentu tak asing lagi bagi kita manusia yang hidup di daratan tanah air tercinta Indonesia ini.
Yup, isitilah yang sering diucapkan orang-orang untuk menunjukkan apresiasi mereka terhadap kelakuan seseorang yang menyerupai anak-anak, entah dengan memainkan permainan anak-anak, menonton acara anak-anak, melakukan hal kekanak kanakan lainnya. Biasanya kata ini diucapkan dengan maksud menyindir, sinis maupun gurauan sesama teman.
Kalimat tersebut bisa dibilang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan saya berani berhipotesa bagi mereka yang tinggal di Indonesia dan mempunyai pendengaran yang berfungsi pasti pernah mendengar istilah atau kalimat tersebut.
Yang akan saya kupas dari kalimat populer tersebut bukanlah asal muasal ataupun siapa yang pertama kali mempopulerkan kalimat tersebut, karena sepertinya sangat sulit untuk dilakukan. Seperti yang kita ketahui lagu-lagu anak-anak pun masih banyak yang belum diketahui siapa penciptanya. Ya kan?. Oke terus apakah yang akan saya kupas? Buah? Jajan? Sayuran? Salah. Yang akan saya kupas adalah kebenaran dari kalimat tersebut. Apa? Kebenaran? Maksudnya?:capede
Yang saya maksud dengan kebenaran disini merujuk pada ketepatan penggunaan, kualitas kalimat tersebut, realita yang ada mengenai hubungan kebahagiaan dan masa kanak-kanak. Apakah kalimat itu memang benar adanya?.
Untuk mengupas kebenaran kalimat ini perlu kita ketahui juga apa itu masa kanak-kanak terlebih dahulu. Secara singkatnya masa kanak-kanak adalah masa dimana kita masih berusia sangat muda di dunia (masanya anak kecil secara usia), dimana dalam masa itu kita mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mengenali keluarga, mengikuti tingkah laku (imitasi), mulai mempelajari penggunaan bahasa, masa tumbuh berkembang yang vital bagi manusia dan masa dimana kita menggunakan imajinasi yang tinggi. Bahkan banyak anak-anak yang mempunyai teman inajinasinya sendiri dan membuat dunia dengan imajinasi mereka tersebut.
Nah dari penjelasan singkat tentang masa kanak-kanak yang saya buat tersebut, dapat kita kaitkan bahwa masa kecil seseorang erat kaitannya dengan kemampuan imajinasi yang tinggi. Masih belum dong? Dapat saya katakan bahwa kalimat masa kecil kurang bahagia itu tidak tepat kebenarannya. Mengapa saya bisa mengatakan seperti itu? Begini penjelasannya: untuk memudahkan penjelasan selanjutnya saya akan memberi beberapa pertanyaan, apakah kebahagiaan itu berbeda? Mengapa ada perbedaan dalam kebahagiaan? Apakah perbedaan kebahagiaan anak kecil dan orang dewasa? Bagaimana dan kapan tepatnya manusia dapat dikatakan bahagia? Siapa yang dapat memberi kebahagiaan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin telah memberikan gambaran tentang penjelasan saya, pada realitanya kebahagiaan yang dirasakan oleh anak kecil dan orang dewasa itu ‘berbeda’. Perbedaan dalam memaknai kebahagiaan itu sendiri terletak pada faktor pembuat bahagia, kebanyakan manusia dewasa merasa bahagia dengan mendapatkan sesuatu yang ia usahakan dengan susah payah, pencapaian, harta, atau berbagai bentuk klaim lainnya. Sedangkan kita ketahui saat kita kecil kita dapat meraih kebahagiaan kapan pun dan dimanapun hanya dengan bermodalkan imajinasi. Yang artinya kebahagiaan saat kita kecil bukanlah sesuatu pencapaian melainkan sesuatu yang kita ciptakan sendiri. Ya, saat kita kecil kebahagiaan merupakan ciptaan kita sendiri, kita yang memberi kebahagiaan kepada diri kita sendiri dengan sesuatu yang sangat berharga yaiti imajinasi. (pasti Ingatkan saat masa kecil kita berimajinasi menjadi tokoh-tokoh pahlawan super? Kita berimajinasi punya kekuatan super, dan bahkan dapat dilakukan secara kelompok dengan anak lainnya (berbagi kebahagiaan), saat ada lantai dengan garis-garis kita berusaha menghindarinya membayangkan kalau itu adalah ranjau atau laser seolah-olah kita indiana jones atau lara croft atau bahkan ninja, kasur dapat kita jadikan sebuah kapal yang kalo jauh dari kasur maka jatuh ke laut dalam atau lahar yang sangat panas, dan masih banyak hal-hal ‘gila’ lainnya seperti membuat penemuan jenius tentang perhitunagn waktu yang akurat mengenai makanan yang jatuh dengan kontaminannya, yaitu aturan belum lima menit yang bahakn melegenda hingga terbawa sampai dewasa).
Saat kita kecil kebahagiaan sangat mudah kita dapatkan, hal sekecil apapun dapat membuat kita menjadi bahagia. Jadi masih tepatkan esensi dan makna dari masa kecil krang bahagia dibandingkan dengan realita masa kecil yang ada? Kebahagiaan menjadi lebih sulit kita capai justru karena mencoba menjelmakan kebahagiaan tersebut dalam bentuk-bentuk lain seperti pencapaian akan sesuatu, harta, dan lainnya yang menjadikan makan kebahagiaan tersebut menjadi lebih sempit. Haruskah kita mencapai sesuatu dengan kesusahan saat bisa mencapainya dengan kebahagiaan? Relatif itu relatif.
Semoga bermanfaat
, boleh setuju atau tidak...ini kan hasil pemikiran saya...ckckck...kalau agan/aganwati setunjreng ga?
no repost, ini tulisan ane sendiri. kalo ada yang sama mungkin itu blog ane. karena ane juga posting ini tulisan di blog ane.
terimakasih udah berkunjung ke thread sederhana ane


sebelumnya minta rate nya ya agan dan aganwati yang baik hati


Spoiler for mkkb ?:
Selama ini istilah masa kecil kurang bahagia tentu tak asing lagi bagi kita manusia yang hidup di daratan tanah air tercinta Indonesia ini.


Kalimat tersebut bisa dibilang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan saya berani berhipotesa bagi mereka yang tinggal di Indonesia dan mempunyai pendengaran yang berfungsi pasti pernah mendengar istilah atau kalimat tersebut.
Yang akan saya kupas dari kalimat populer tersebut bukanlah asal muasal ataupun siapa yang pertama kali mempopulerkan kalimat tersebut, karena sepertinya sangat sulit untuk dilakukan. Seperti yang kita ketahui lagu-lagu anak-anak pun masih banyak yang belum diketahui siapa penciptanya. Ya kan?. Oke terus apakah yang akan saya kupas? Buah? Jajan? Sayuran? Salah. Yang akan saya kupas adalah kebenaran dari kalimat tersebut. Apa? Kebenaran? Maksudnya?:capede
Yang saya maksud dengan kebenaran disini merujuk pada ketepatan penggunaan, kualitas kalimat tersebut, realita yang ada mengenai hubungan kebahagiaan dan masa kanak-kanak. Apakah kalimat itu memang benar adanya?.
Untuk mengupas kebenaran kalimat ini perlu kita ketahui juga apa itu masa kanak-kanak terlebih dahulu. Secara singkatnya masa kanak-kanak adalah masa dimana kita masih berusia sangat muda di dunia (masanya anak kecil secara usia), dimana dalam masa itu kita mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mengenali keluarga, mengikuti tingkah laku (imitasi), mulai mempelajari penggunaan bahasa, masa tumbuh berkembang yang vital bagi manusia dan masa dimana kita menggunakan imajinasi yang tinggi. Bahkan banyak anak-anak yang mempunyai teman inajinasinya sendiri dan membuat dunia dengan imajinasi mereka tersebut.
Nah dari penjelasan singkat tentang masa kanak-kanak yang saya buat tersebut, dapat kita kaitkan bahwa masa kecil seseorang erat kaitannya dengan kemampuan imajinasi yang tinggi. Masih belum dong? Dapat saya katakan bahwa kalimat masa kecil kurang bahagia itu tidak tepat kebenarannya. Mengapa saya bisa mengatakan seperti itu? Begini penjelasannya: untuk memudahkan penjelasan selanjutnya saya akan memberi beberapa pertanyaan, apakah kebahagiaan itu berbeda? Mengapa ada perbedaan dalam kebahagiaan? Apakah perbedaan kebahagiaan anak kecil dan orang dewasa? Bagaimana dan kapan tepatnya manusia dapat dikatakan bahagia? Siapa yang dapat memberi kebahagiaan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin telah memberikan gambaran tentang penjelasan saya, pada realitanya kebahagiaan yang dirasakan oleh anak kecil dan orang dewasa itu ‘berbeda’. Perbedaan dalam memaknai kebahagiaan itu sendiri terletak pada faktor pembuat bahagia, kebanyakan manusia dewasa merasa bahagia dengan mendapatkan sesuatu yang ia usahakan dengan susah payah, pencapaian, harta, atau berbagai bentuk klaim lainnya. Sedangkan kita ketahui saat kita kecil kita dapat meraih kebahagiaan kapan pun dan dimanapun hanya dengan bermodalkan imajinasi. Yang artinya kebahagiaan saat kita kecil bukanlah sesuatu pencapaian melainkan sesuatu yang kita ciptakan sendiri. Ya, saat kita kecil kebahagiaan merupakan ciptaan kita sendiri, kita yang memberi kebahagiaan kepada diri kita sendiri dengan sesuatu yang sangat berharga yaiti imajinasi. (pasti Ingatkan saat masa kecil kita berimajinasi menjadi tokoh-tokoh pahlawan super? Kita berimajinasi punya kekuatan super, dan bahkan dapat dilakukan secara kelompok dengan anak lainnya (berbagi kebahagiaan), saat ada lantai dengan garis-garis kita berusaha menghindarinya membayangkan kalau itu adalah ranjau atau laser seolah-olah kita indiana jones atau lara croft atau bahkan ninja, kasur dapat kita jadikan sebuah kapal yang kalo jauh dari kasur maka jatuh ke laut dalam atau lahar yang sangat panas, dan masih banyak hal-hal ‘gila’ lainnya seperti membuat penemuan jenius tentang perhitunagn waktu yang akurat mengenai makanan yang jatuh dengan kontaminannya, yaitu aturan belum lima menit yang bahakn melegenda hingga terbawa sampai dewasa).
Spoiler for as long as:
Saat kita kecil kebahagiaan sangat mudah kita dapatkan, hal sekecil apapun dapat membuat kita menjadi bahagia. Jadi masih tepatkan esensi dan makna dari masa kecil krang bahagia dibandingkan dengan realita masa kecil yang ada? Kebahagiaan menjadi lebih sulit kita capai justru karena mencoba menjelmakan kebahagiaan tersebut dalam bentuk-bentuk lain seperti pencapaian akan sesuatu, harta, dan lainnya yang menjadikan makan kebahagiaan tersebut menjadi lebih sempit. Haruskah kita mencapai sesuatu dengan kesusahan saat bisa mencapainya dengan kebahagiaan? Relatif itu relatif.

Spoiler for bahagia itu...:
Semoga bermanfaat

no repost, ini tulisan ane sendiri. kalo ada yang sama mungkin itu blog ane. karena ane juga posting ini tulisan di blog ane.
Spoiler for kalo gak percaya, jangan dibuka:
terimakasih udah berkunjung ke thread sederhana ane

Spoiler for bonus:
0
6.1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan