Jakarta - Jurang hubungan Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan
anggota DPRD DKI Jakarta semakin melebar.
Ahok bersikeras menolak berdamai dengan
oknum anggota dewan seputar dana siluman
Rp 12,1 triliun. Ia bahkan mengungkapkan data
terbaru.
Ahok mengaku tidak sabar memenuhi
undangan Tim Angket DPRD DKI Jakarta. Ia
ingin segera membacakan daftar 'kartu-kartu
as' oknum anggota dewan yang bermain dalam
RAPBD tahun 2015. Ahok tidak gentar
dipanggil Tim Angket karena mengantongi
bukti-bukti dan saksi-saksi. Selain itu, Ahok
berencana mencoret tunjangan anggota DPRD
DKI Jakarta demi penghematan anggaran.
Ia juga mencium adanya dugaan permainan
oknum SKPD hingga oknum DPRD DKI Jakarta,
salah satunya diketahui dari evaluasi APBD
2015 oleh Kemendagri ditemukan UPS senilai
Rp 6,9 miliar. Namun, Ahok mengaku sudah
mengantongi nama-nama oknum SKPD eselon
4 hingga eselon 2 yang terlibat dalam kasus
ini.