Kaskus

News

adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
Meski 2.4 Triliun Kabur Pekan Lalu, 2 Bulan Pertama Dana Asing Banjiri Pasar Modal
Meski 2.4 Triliun Kabur Pekan Lalu, 2 Bulan Pertama Dana Asing Banjiri Pasar Modal

Membaiknya data ekonomi Indonesia pada awal tahun 2015 memberikan kepercayaan diri kepada investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat total dana asing bersih (net buy/sale) yang masuk ke pasar modal Indonesia sepanjang tiga bulan pertama tahun 2015 mencapai surplus Rp 11 triliun .

Dana asing itu masuk didorong sentimen data ekonomi Indonesia mulai membaik seperti neraca transaksi berjalan, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga. Sementara untuk satu minggu terakhir, IHSG mengalami tekanan yang disebabkan oleh aksi ambil untung ditengah pelemahan tajam nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sempat menyetuh level Rp13.200. Sepanjang minggu lalu (Maret 9 – 13, 2015) investor asing juga melakukan aksi jual bersih (net sales) sebesar Rp2.4 triliun ditengah pelemahan IHSG sebesar 1.6 persen ke level 5,426.466.


Meski 2.4 Triliun Kabur Pekan Lalu, 2 Bulan Pertama Dana Asing Banjiri Pasar Modal


Arus dana asing tersebut juga menopang IHSG yang mengalami penguatan tajam menyentuh rekor terbaru di level 5500 imbas terangkat oleh sentimen positif dari data makroekonomi lokal yakni rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Februari 2015 terjadi deflasi 0,36 persen, meskipun harga beras mengalami kenaikan. Deflasi ini lebih tinggi dibanding deflasi pada Januari sebesar 0,24 persen.

Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun mencapai 6,29 persen. Inflasi komponen inti sebesar 0,34 persen pada Februari 2015 sehingga inflasi inti dari tahun ke tahun menembus 4,96 persen. Emiten juga masih dalam penguatan seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang diturunkan 25 bps ke level 7.5%. Hal itu memberikan optimisme terhadap investor asing terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu, data ekonomi membaik menimbulkan harapan Bank Indonesia (BI) tidak perlu memperketat kebijakan moneternya.

Selain itu valuasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga masih murah sehingga menarik bagi investor asing menyusul bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve yang melakukan pengurangan pembelian aset obligasinya (tapering) sekitar US$ 10 miliar dalam setiap pertemuannya juga memberikan kepastian bagi investor asing. Ditambah potensi pertumbuhan tingkat imbal hasil (return) investasi yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun menjadi daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan dananya di pasar modal Indonesia. Sepanjang awal 2015, level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menjadi salah satu acuan potensi return investasi di pasar modal Indonesia tercatat mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan level indeks bursa di negara lainnya.



sumber
0
576
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan