yang belum tau ceritanya, nih ada linknya:
Quote:
kelanjutannya:
Polda Banten periksa anggota Polres Jakbar soal peluru nyasar
Quote:
Tewasnya Titin (35), seorang ibu rumah tangga di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, karena peluru nyasar kini ditangani Polda Banten. Polda Banten memeriksa lima orang saksi yang merupakan warga sekitar. Selain itu anggota polisi dari Polres Jakarta Barat juga sudah diperiksa.
"Sudah lima orang kita diambil keterangannya, kita juga sudah mendapatkan data dari tim yang bertugas. Petugas juga sudah (Polres Jakbar)," kata Kapolda Banten Boy Rafly Amar, kepada wartawan.
Boy menyebutkan lima saksi tersebut yakni merupakan warga sekitar yang mengetahui peristiwa tewasnya ibu tiga orang anak yang tengah mengambil jamur di sawah.
Boy belum dapat mengungkapkan jenis proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban, karena pihaknya belum bisa memastikan dan masih menunggu hasil uji balistik yang dilakukan oleh tim ahli dari Polda Banten.
"Kita mesti buktikan dulu, Saya ingin mengumpulkan fakta lebih jauh untuk melihat pelaku begal itu membawa senjata juga atau tidak" ujarnya.
Untuk diketahui, Kapolda juga melakukan koordinasi dengan Kapolres Jakarta Barat, yang pada saat kejadian melakukan tugas pengejaran terhadap pelaku pembegalan dengan menerjunkan 4 orang petugas.
Quote:
Sebelumnya Titin yang sedang mengambil jamur di sawah jatuh roboh dan meninggal dunia, Kamis (12/3) kemarin di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Titin diduga kuat terkena peluru nyasar karena saat kejadian beberapa polisi sedang melakukan penangkapan begal.
Quote:
Polisi hingga kini masih menutup-nutupi kasus ini. Tetapi sejumlah upaya untuk membungkam keluarga gencar dilakukan pihak kepolisian.
Upaya pembungkaman itu dilakukan dengan memberikan uang 'sogokan' sebesar Rp 40 juta kepada suami Titin, Dede. Selain itu Polda Banten juga mengangkat anak ketiga anak Titin yang masih kecil. Jika memang bukan anggota polisi yang menembak mati Titi, mengapa harus ada santunan Rp 40 juta dari Polisi dan pengangkatan anak?