- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perjalanan Listrik Untuk Sampai Ke Rumah
TS
misterhunter
Perjalanan Listrik Untuk Sampai Ke Rumah
#HT 2#
Quote:
THANKS KASKUSER, MIMIN & MOMOD
Setelah hanya bisa melihat teman-teman kaskuser lain trit nya jadi HT akhirnya saya mencicipi juga rasanya jadi Hot Thread.
Terimakasih untuk kaskuser, mimin, dan momod atas pastisipasinya untuk trit ini.
Juga para Suhu-suhu ahli bidang setrum menyetrum, elektro dan lain-lain terimakasih sudah menambah informasi-informasi yang penting.
Semoga bermanfaat
Terimakasih untuk kaskuser, mimin, dan momod atas pastisipasinya untuk trit ini.
Juga para Suhu-suhu ahli bidang setrum menyetrum, elektro dan lain-lain terimakasih sudah menambah informasi-informasi yang penting.
Semoga bermanfaat
Quote:
INTERMEZO
Pernahkah agan-agan berpikir bagaimana perjalanan panjang listrik yang kita pakai selama ini?
Lewat Trit sederhana ini saya akan berbagi pengetahuan bagaimana listrik bisa sampai ke rumah, sehingga bisa untuk nyalain komputer agan yg dipake buat ngaskus, ngecas hp, nyalain tv, nyetrika dll.
Kelihatannya sepele, kalau di rumah pake listrik tinggal colok langsung nyala. kalau listrik padam kita ngomel-ngomel nyalahin PLN, Mentri sampai Presiden.
Padahal untuk sampai ke konsumen butuh perjalanan yg panjang dan penuh resiko untuk pegawai PLN nya sendiri.
Quote:
SIAPA YANG MENEMUKAN LISTRIK?
Ada beberapa pendapat yang menyatakan listrik pertama kali ditemukan oleh Thales. Ia adalah seorang cendikiawan Yunani yang menemukan fenomena dari batu ambar, yaitu arus listrik terjadi ketika batu ambar digosok-gosok akan bisa menarik bulu, tetapi menurut sejarah dan orang yang pantas mendapat julukan sebagai "bapak listrik" adalah Michael Faraday, karena usaha dan penemuannya menjadi sangat berguna dan membawa kebaikan dan kemudian mempengaruhi kehidupan semua orang yang ada didunia. jadi menurut sumber terpercaya orang yang paling berjasa dan yang tercatat sejarah sebagai penemu listrik adalah Michael Faraday.
Spoiler for Michael Faraday:
Quote:
TAHAP AWAL
Sebelum kita masuk lebih ke jaringan di PLN terlebih dahulu kita harus tahu listrik itu berasal dari mana.
Listrik yang yang kita nikmati semua ini berasal dari sebuah mesin pembangkit yang menghasilkan listrik, dalam menghasilkan listrik PLN banyak menggunakan energi dasarnya seperti energi air, uap, diesel, angin, gas bumi dll.
Semua energi tersebut yang dugunakan untuk menghasilkan listrik. Secara garis besar dalam menghasilkan listrik kita ambil contoh PLTA ( Pusat Listrik Tenaga Air ) pembangkit jenis ini menggunakan gaya potensial air untuk menggerakkan turbinyang kemudian turbin itu berputar dan menggerakkan rotor pada generator, disaat rotor itu berputar bertemu dengan stator ( komponen yang mengelilingi rotor ) maka akan menghasilkan gaya elektromagnetik yang menghasilkan listrik.
Quote:
TAHAP DUA
Kemudian dari generator akan disalurkan ke Gardu induk pembangkit untuk di step up ke tegangan 150 Kilo Volt (KV) dan kemudian disalurkan lewat SUTT ( saluran udara tegangan tinggi ).
Dengan SUTT ini tegangan dari pembangkit dimungkinkan untuk disalurkan ke daerah daerah yang memerlukan listrik.
Kemudian dari SUTT tegangan 150 KV diturunkan menjadi 20 KV lewat Gardu induk dan disalurkan lewat SUTM ( saluran udara tegangan menengah ), kita bisa menjumpai SUTM ini di pinggir jalan banyak sekali tiang SUTM dengan 3 kawat.
Quote:
TAHAP 3
Setelah melalui SUTM kemudian untuk bisa masuk ke rumah penduduk tidak mungkin menggunakan tegangan 20 Kilo Volt (KV) untuk pendudukS selain sangat berbahaya, tidak ada alat elektronik yang menggunakan tegangan 20 KV untuk menghidupkannya kebanyakan menggunakan tegangan 220 v.
Untuk bisa menjadi tegangan 220 V tegangan pada SUTM diturunkan kembali dengan menggunakan trafo step down dari 20 KV menjadi 220 V yang kemudian masuk melalui meter PLN ke rumah rumah penduduk.
Quote:
LALU MENGAPA LISTRIK DI RUMAH KITA BISA PADAM???
PLN tidak mungkin memadamkan listrik tanpa alasan. Listrik sering sekali padam pada waktu tertentu dan itu mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sebenarnya listrik padam itu karena beberapa faktor yang menyebabkan listrik padam. Seperti gangguan alam, contoh pohon, lalu petir, bisa juga karena mesin pembangkit yang mengalami defisit dan itu terkadang bersifat mendadak atau tidak bisa direncanakan.
Karena kita tahu bahwa kawat SUTM tanpa pembungkus jadi apabila SUTM ini terkena pohon akan menyebabkan arus lebih pada SUTM sehinggan relay pada pembangkit atau pada pengaman akan mendeteksinya dan menyebabkan listrik mati. Usaha ini dilakukan bertujuan untuk melindungi mesin dari goncangan karenan frekuensi yang melonjak tinggi dengan cepat dan agar gangguan tersebut tidak meluas.
Sistem proteksi pada pembangkit sangatlah sensitif pada arus lebih. Sehingga apabila ada gangguan petugas akan segera menanggulangi gangguan tersebut. Jadi apabila listrik di rumah kita padam tiba tiba itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor tadi.
Quote:
TAMBAHAN PENTING DARI AGAN-AGAN
Quote:
Quote:
Original Posted By 2ndlph►nice gan ane suka threadnya
btw nubi mau nambahin
kenapa perlu di naikin tegangan (step up) sebelum dikirim kerumah? kan tegangan yg dipake dirumah kecil?
alesannya karena dengan tegangan yang tinggi, semakin kecil aliran arus yang dibutuhkan lebih kecil,
dan karna arusnya lebih kecil, ukuran kawat pengahantar bisa lebi kecil -> lebi murah
misal tegangan 100V
100V x 100A = 10,000W
kalo tegangan dinaikin jadi 10,000V
10,000V x 1A 10,000W
jadi tegangan dinaikkan = arus lebih kecil
page depan yah gan, maaf klo salah nubi
btw nubi mau nambahin
kenapa perlu di naikin tegangan (step up) sebelum dikirim kerumah? kan tegangan yg dipake dirumah kecil?
alesannya karena dengan tegangan yang tinggi, semakin kecil aliran arus yang dibutuhkan lebih kecil,
dan karna arusnya lebih kecil, ukuran kawat pengahantar bisa lebi kecil -> lebi murah
Spoiler for penjelasan:
misal tegangan 100V
100V x 100A = 10,000W
kalo tegangan dinaikin jadi 10,000V
10,000V x 1A 10,000W
jadi tegangan dinaikkan = arus lebih kecil
page depan yah gan, maaf klo salah nubi
Quote:
Quote:
Original Posted By just_tomat►Konsep pertama yang agan tulis, rotor bertemu dengan stator, tidak sepenuhnya benar. Rotor adalah bagian yang berputar pada generator, dan stator adalah bagian yang diam pada generator. Rotor berputar karena diputar oleh penggerak utama (turbin), dan energi untuk memutar turbin bermacam-macam, antara lain: air (PLTA), steam (PLTU), gas (PLTG), dsb.
Adapun rotor sebelumnya telah diberikan eksitasi atau arus elektromagnetik. Nah, medan elektromagnetik ini akan memotong kumparan pada stator, sehingga timbul tegangan pada stator generator. Arus dan tegangan inilah yang dibangkitkan oleh pembangkit listrik dan disalurkan.
Lagi, pembagian tegangan listrik di Indonesia:
a. 500kV (SUTET : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)
b. 150kV (SUTT : Saluran Udara Tegangan Tinggi)
c. 70kV (TM : Tegangan Menengah)
d. 20kV (TM : Tegangan Menengah)
e. 380/220V (TR : Tegangan Rendah)
Adapun tujuan tegangan listrik dinaikkan terlebih dahulu ke tegangan tinggi ada 2, yaitu:
1. Untuk mengurangi rugi-rugi aliran daya listrik, rugi-rugi daya listrik berbanding terbalik dengan tegangan listrik. Jika tegangan listrik dinaikkan, maka rugi daya listrik akan turun.
2. Untuk memperkecil penampang kabel penghantar listrik, sehingga biaya instalasi rendah.
Sekian
Adapun rotor sebelumnya telah diberikan eksitasi atau arus elektromagnetik. Nah, medan elektromagnetik ini akan memotong kumparan pada stator, sehingga timbul tegangan pada stator generator. Arus dan tegangan inilah yang dibangkitkan oleh pembangkit listrik dan disalurkan.
Lagi, pembagian tegangan listrik di Indonesia:
a. 500kV (SUTET : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)
b. 150kV (SUTT : Saluran Udara Tegangan Tinggi)
c. 70kV (TM : Tegangan Menengah)
d. 20kV (TM : Tegangan Menengah)
e. 380/220V (TR : Tegangan Rendah)
Adapun tujuan tegangan listrik dinaikkan terlebih dahulu ke tegangan tinggi ada 2, yaitu:
1. Untuk mengurangi rugi-rugi aliran daya listrik, rugi-rugi daya listrik berbanding terbalik dengan tegangan listrik. Jika tegangan listrik dinaikkan, maka rugi daya listrik akan turun.
2. Untuk memperkecil penampang kabel penghantar listrik, sehingga biaya instalasi rendah.
Sekian
Quote:
Original Posted By bordonberuang►Mau nanya gan apa akibatnya jika teganganya kurang atau lebih dari 220 v ?
Jawab :
ingat bahwa kita ini negara berkembang, merdeka 1945, setelah 350 tahun dijajah Belanda, tambah 3.5 tahun oleh Jepang.
Kita TIDAK menciptakan melainkan hanya meneruskan menggunakan tehnologi perlistrikan yg sudah ada.
Saat mulai mengenal listrik, semuanya 110 V 50 Hz (Jepang sampai sekarang masih 110 V 50 Hz).
Pergantian menjadi 220 V adalah karena faktor ekonomi. PLN sangat berhemat dengan merubah 110 menjadi 220.
Pada saat itu, tanpa merubah jaringan yg sudah ada, daya bisa di 2x lipatkan.
Memang yg dirugikan pada saat itu adalah konsumen, harus menambah trafo, merubah segala sesuatunya agar sesuai untuk 220 V.
Satu hal lagi yg penting, adalah harus ada Ground (Arde).
Namun semua itu adalah karena Negara kita ini yg sangat luas, berbentuk kepulauan,pembangunan tidak merata, memerlukan jaringan distribusi yg sangat panjang.
Masalah Frequency : 50 Hz, kembali kepada awal, semua mesin pertama yg ada 50 Hz, bisa saja kalau negara kita begitu kaya rayanya & tidak dikorup, kita ganti semua dengan yg baru 60 Hz.
Buat konsumen ini lebih baik, karena akan lebih halus gelombang nya, lampu pijar akan lebih tenang, gambar TV akan lebih halus (sekarang sudah keluar TV yg merubah freq gambar menjadi 100 ~ 200 Hz.)
Kalau Freq nya lebih kecil (misalkan 25), maka mata kita akan mampu melihat lampu pijar berkedip 25 kali per detik.
Quote:
Original Posted By bobycoal►Sekalian mau tanya gan,gimana kalau lampu di rumahan menggunakan listrik 12 atau 24V seperti pada kendaraan atau alat berat,menurut saya kalau untuk penerangan sudah cukup ditambah lagi dari segi keamanan jauh lebih aman tegangan yang kecil seperti pada kendaraan,mohon penjelasanya ya gan,thanks
jawab :
disisi konsumen mmg lbh aman tp disìsi
distributor ( pln ) lebih mahal krn untuk suplay
daya yg sama, ukuran penghantar yg
dibutuhkan lebih besar ( P =VI cos pi) yg klo V
lbh kecil stghx maka I lebih besar 2kali .
Quote:
Original Posted By wowoteck►Mengapa harus 500kV?
Ingat, kawat bukan lah seratus persen konduktor yang tidak memiliki hambata.
bila kawatnya panjang , otomatis hambatanya akan ter akumulasi sehingga bernilai besar.
maka untuk mengurangi hilangnya daya pada pengiriman, maka tegangan perlu dibesarkan terlebih dahulu.
CMIIW
Ingat, kawat bukan lah seratus persen konduktor yang tidak memiliki hambata.
bila kawatnya panjang , otomatis hambatanya akan ter akumulasi sehingga bernilai besar.
maka untuk mengurangi hilangnya daya pada pengiriman, maka tegangan perlu dibesarkan terlebih dahulu.
CMIIW
Quote:
Original Posted By lovespa76►Tanya gan, kalau instalasi di rumah pakai kabel serabut ada pengaruhnya gk dibanding kabel engkel?
jawab :
Kabel tunggal dan serabut sama dapat
digunakan baik utk tegangan tinggi
atau tegangan rendah, namun khusus
utk tegangan rendah umumnya lebih
sering digunakan kabel serabut krn
kabel jenis ini lebih fleksibel dan tidak
mudah patah sewaktu dibengkokkan.
utk tegangan tinggi sebenarnya kabel
yg dipakai jg dari jenis serabut hanya
saja diameter dr tiap serabut utk
membentuk seutas kabel jelas lebih
besar.
hal ini di krnkan kemampuan
kabel jenis serabut lebih baik dr pd
kabel tunggal dlm menghantar listrik,
ini berhubungan dgn sifat dr elektron
yg cenderung lebih banyak berkumpul
dibagian tepi konduktor yg dilaluinya,
Jd klau kabel jenis serabut yg dipakai,
mk otomatis jumlah elektron yg
mengalir pd seutas kabel bs lebih
besar dr pd kabel tunggal krn hanya
memiliki satu konduktor.
Quote:
Original Posted By deerockin►kata guru fisika ane, agar daya tidak hilang dari titik A ke titik B, opsinya ada 2:
1. naikin arus
2. naikin tegangan
kalo opsi 1 yang dipilih, niscaya kabel-kabel listrik akan sangat panas hingga lebih merugikan dari sisi durabilitas, oleh karenanya opsi 2 yang dipilih
cmiiw
1. naikin arus
2. naikin tegangan
kalo opsi 1 yang dipilih, niscaya kabel-kabel listrik akan sangat panas hingga lebih merugikan dari sisi durabilitas, oleh karenanya opsi 2 yang dipilih
cmiiw
Quote:
Original Posted By endofexpression►Ane tambahin lagi. Soal mati lampu/blackout biasanya terjadi jika:
1. Masalah pd pendistribusian listrik (Gardu Induk pd trafo step up/down), kabel yg terjadi lompatan/induksi ketanah, kerusakan busbar (tiang yg berentet di gardu induk), and many more.
2. Distribusi beban. Well, jika ada unit pltu yang gangguan, biasanya P3B merintahin gardu induk sebagian untuk "mengalah" kenapa? Kalo kelebihan beban, bisa2 unit pembangkit kita meledug gan hehe
FYI, kenapa jakarta jarang mati lampu? Karena, jakarta itu ibukota dan terdapat gedung pusat pemerintahan gan. So, kudu dijaga listriknya bener2. Dalam penamaannya, biasa disebut RING 1. Listrik di ring 1 diusahakan gaboleh mati bro. Maka dari itu, PLN siagain PLTU Muara tawar dan karang hanya utk jakarta, meskipun, penyaluran beban memakai sistem interkoneksi.
1. Masalah pd pendistribusian listrik (Gardu Induk pd trafo step up/down), kabel yg terjadi lompatan/induksi ketanah, kerusakan busbar (tiang yg berentet di gardu induk), and many more.
2. Distribusi beban. Well, jika ada unit pltu yang gangguan, biasanya P3B merintahin gardu induk sebagian untuk "mengalah" kenapa? Kalo kelebihan beban, bisa2 unit pembangkit kita meledug gan hehe
FYI, kenapa jakarta jarang mati lampu? Karena, jakarta itu ibukota dan terdapat gedung pusat pemerintahan gan. So, kudu dijaga listriknya bener2. Dalam penamaannya, biasa disebut RING 1. Listrik di ring 1 diusahakan gaboleh mati bro. Maka dari itu, PLN siagain PLTU Muara tawar dan karang hanya utk jakarta, meskipun, penyaluran beban memakai sistem interkoneksi.
Quote:
KOMENTAR AGAN YG PERNAH KERJA DI BIDANG LISTRIK
Quote:
Original Posted By endofexpression►Ane tambahin om.. Buat nambah pengetahuan nih..
Ane 2 bulan job training di PLTU, berdasarkan pengalaman ane disana, Jawa Madura Bali punya listrik skrg totalnya 26000-27000 MW gan, CMIIW (ane bilg sampe dgn karena ane denger pas lg meeting di control room waktu itu) nah, ketika beban puncak (malem hari 17-22:00) rata2 beban listriknya 25500-26000an gan. Wow, ironis bgt! Kenapa? Liat kita punya spare daya berapa. Seribuan MW bahkan hanya ratusan MW. Kami, yg pernah kerja di Power Plant terkadang suka degdegan, soalnya kan suplay beban itu diatur oleh P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban). Doi lebih pusing, soalnya ketika beban tiba2 naik, doi harus calling dan memilih pembangkit untuk naikan daya. Ga cuman asal pilih, sesuai dengan kapasitas keluaran pembangkit bro. Coba bayangin, ketika indonesia lg beban maksimal dan ga punya spare daya. Untung sih, Jokowi buat percepatan pembangunan 35000MW pembangkit di indonesia hingga thn 2019. Mudah2an, daerah2 di indonesia udh bisa ngerasain "nyala" lampu gan. Dan selidik2, kita udah kecolongan di program 10000MW pak JK, doi ngebuat pembangkit yg asalnya dari....cina! Dan alatnya ga awet, dikit2 rusak
Yg ane takutin itu kalo kita buka tender dan kita ga ada uang, lalu cina yang menang gimana? Ga awet alatnya. Ga sebagus bikinan jepun, contoh: Suralaya yg notabene PLTU terbesar di Asia Tenggara dan tertua di indonesia. Dari taun 84 broh! PLTA Saguling, dari 70an! Thanks buat ts yg udah ngebuka mata org awam tentang listrik di indonesia. Numpang pejwan yah!
Ane 2 bulan job training di PLTU, berdasarkan pengalaman ane disana, Jawa Madura Bali punya listrik skrg totalnya 26000-27000 MW gan, CMIIW (ane bilg sampe dgn karena ane denger pas lg meeting di control room waktu itu) nah, ketika beban puncak (malem hari 17-22:00) rata2 beban listriknya 25500-26000an gan. Wow, ironis bgt! Kenapa? Liat kita punya spare daya berapa. Seribuan MW bahkan hanya ratusan MW. Kami, yg pernah kerja di Power Plant terkadang suka degdegan, soalnya kan suplay beban itu diatur oleh P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban). Doi lebih pusing, soalnya ketika beban tiba2 naik, doi harus calling dan memilih pembangkit untuk naikan daya. Ga cuman asal pilih, sesuai dengan kapasitas keluaran pembangkit bro. Coba bayangin, ketika indonesia lg beban maksimal dan ga punya spare daya. Untung sih, Jokowi buat percepatan pembangunan 35000MW pembangkit di indonesia hingga thn 2019. Mudah2an, daerah2 di indonesia udh bisa ngerasain "nyala" lampu gan. Dan selidik2, kita udah kecolongan di program 10000MW pak JK, doi ngebuat pembangkit yg asalnya dari....cina! Dan alatnya ga awet, dikit2 rusak
Yg ane takutin itu kalo kita buka tender dan kita ga ada uang, lalu cina yang menang gimana? Ga awet alatnya. Ga sebagus bikinan jepun, contoh: Suralaya yg notabene PLTU terbesar di Asia Tenggara dan tertua di indonesia. Dari taun 84 broh! PLTA Saguling, dari 70an! Thanks buat ts yg udah ngebuka mata org awam tentang listrik di indonesia. Numpang pejwan yah!
Quote:
Original Posted By toweryale►Alasan di step up karena untuk mengurangi rugi2 hambatan gan,dg daya yg sama.
inget,rumus hambatan
p= i2 x r
Jd makin gde arus,makin byk rugi hmbtan
Fyi,di sutet ada yg pake 4 kawat per fasa nya
Itu tjuan nya buat ngurangi korona akibat teg tinggi
sbenernya bisa dkurangi dg memperbesar kabel,tp dari segi ekonomis g efektif.ngaruh juga sama kekuatan tiangnya jg,karena makin berat.makanya dijadiin 4 kawat per fasa,ngurangi medan magnet liar,korona,jg efktif dlm pengkabelan nya
inget,rumus hambatan
p= i2 x r
Jd makin gde arus,makin byk rugi hmbtan
Fyi,di sutet ada yg pake 4 kawat per fasa nya
Itu tjuan nya buat ngurangi korona akibat teg tinggi
sbenernya bisa dkurangi dg memperbesar kabel,tp dari segi ekonomis g efektif.ngaruh juga sama kekuatan tiangnya jg,karena makin berat.makanya dijadiin 4 kawat per fasa,ngurangi medan magnet liar,korona,jg efktif dlm pengkabelan nya
Quote:
Original Posted By mike2404►Info aja gan, maaf atas kesamaan ide...
Kalau di kabel, ada yang namanya hambatan, dan karena kabel terbuat dari suatu bahan, konduktor apapun itu mereka pasti memiliki hambatan, maka kabel juga bisa mengurangi daya yang seharusnya dialirkan ke rumah-rumah dan bisa terjadi defisit daya sebab kabel yang menyalurkan daya dari pembangkit listrik ke rumah sangatlah panjang sehingga pastilah mereka memiliki hambatan yang sangat besar dan juga kabel yang digunakan haruslah tebal kalau arusnya besar. Nanti agan akan saya beritahu mengapa kabel harus tebal, voltase besar dan sebagainya.
Buat kalian yang ada di IPA khususnya elektro pasti udah ga asing lagi sama rumus-rumus dasar yang diajarin pas SMA apa lagi SMP harusnya udah dapet... (Kecuali ga pernah memperhatikan pelajaran bercanda aja gan... lanjut)
Buat yang mau langsung ke kesimpulan ga usah baca dua penjelasan ini gapapa...
Oke gan?? Kalau masih bingung diserap dulu, kalau sudah lanjut lagi...
Terus ada lagi rumus untuk daya yang diserap kabel yaitu
Artinya :
[*]Makin besar arus yang mengalir di kabel, maka makin besar daya yang diserap/digunakan oleh kabel (bahkan kuadratnya )
[*]Makin besar hambatan pada kabel, maka makin besar daya yang diserap/digunakan oleh kabel
[/list]
Lalu ada rumus dari panas
Artinya :
Kalau di kabel, ada yang namanya hambatan, dan karena kabel terbuat dari suatu bahan, konduktor apapun itu mereka pasti memiliki hambatan, maka kabel juga bisa mengurangi daya yang seharusnya dialirkan ke rumah-rumah dan bisa terjadi defisit daya sebab kabel yang menyalurkan daya dari pembangkit listrik ke rumah sangatlah panjang sehingga pastilah mereka memiliki hambatan yang sangat besar dan juga kabel yang digunakan haruslah tebal kalau arusnya besar. Nanti agan akan saya beritahu mengapa kabel harus tebal, voltase besar dan sebagainya.
Buat kalian yang ada di IPA khususnya elektro pasti udah ga asing lagi sama rumus-rumus dasar yang diajarin pas SMA apa lagi SMP harusnya udah dapet... (Kecuali ga pernah memperhatikan pelajaran bercanda aja gan... lanjut)
Buat yang mau langsung ke kesimpulan ga usah baca dua penjelasan ini gapapa...
Oke gan?? Kalau masih bingung diserap dulu, kalau sudah lanjut lagi...
Terus ada lagi rumus untuk daya yang diserap kabel yaitu
Artinya :
[*]Makin besar arus yang mengalir di kabel, maka makin besar daya yang diserap/digunakan oleh kabel (bahkan kuadratnya )
[*]Makin besar hambatan pada kabel, maka makin besar daya yang diserap/digunakan oleh kabel
[/list]
Lalu ada rumus dari panas
Artinya :
- Makin besar daya yang diserap oleh kabel, maka akan menjadi semakin panas kabel tersebut.
Bagaimana gan? Sudah mulai pusing?? Lanjut ya gan, oke gan dari sini kita gabungin :
Analisis :
Oh ya, sebelum disimpulkan, ane kasih tahu dulu sederhananya soal Trafo
Maka KESIMPULAN :
Untuk arus yang besar diperlukan kabel yang tebal, selain mengurangi penyerapan daya kabel juga biasanya bisa lebih awet dan tahan lama. Karena semakin lama penggunaan kabel palagi PLN harus menyediakannya 24/7 berarti kabel juga harus bisa tahan terhadap panas yang dihasilkan oleh penyerapan daya listrik pada kabel tersebut. Makin besar arus yang lewat, harus makin bagus kualitas kabelnya supaya bisa awet dari panasnya.
Arus yang besar (Pake aki juga bisa gan ) kalau ingin dicoba alirkan pada kabel yang tipis seperti kabel jumper maupun kabel tipis lainnya. Maka yang terjadi adalah kabel akan menjadi panas dan isolatornya (karet maupun plastik) akan terbakar.
Pengalaman temen ane dari aki motor pake kabel jumper ke alat yang butuh arus besar...
Soal listrik sebenarnya ga usah takut gan
Sesuatu yang kita kenal tidak akan kita takuti, begitu pula listrik. Sebab kita sudah mengenal seluk-beluknya, bagaimana mereka bekerja dan sebagainya.
Sekian ajah... Maaf kalo long post...
Quote:
DAFTAR PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA
Daftarnya kepanjangan kalau di simpan di trit, agan2 bisa kunjungi Link yang dikasih sama agan ini :
Quote:
Original Posted By Zindro►
Dr wikipedia lumayan banyak PLTA dan PLTU, cuma sayang gak ada tahun pembuatannya.
Daftar PLTA dan PLTU
Bisa dimasukin di page 1.
Dr wikipedia lumayan banyak PLTA dan PLTU, cuma sayang gak ada tahun pembuatannya.
Daftar PLTA dan PLTU
Bisa dimasukin di page 1.
Quote:
PESAN DARI AGAN PETUGAS PLN
Quote:
Original Posted By atsetiyoso►bahwa listrik yang sampai di rumah bapak/ibu dihasilkan dengan menggunakan biaya produksi yang sangat mahal mulai dari investasi pembangkit, transmisi, gardu induk, sampai travo dan MCB.
jadi gunakanlah listrik secara bijak, karena lebih dari 90% pelanggan listrik adalah R1 yaitu nota bene rumah yang di subsidi listriknya oleh negara.
alangkah baiknya jika subsidi tersebut digunakan dengan bijak dan bernilai ekonomi sehingga menimbulkan efek ekonomi berkelanjutan.
dan jangan lupa:
1. bayar listrik tepat waktu (pasca bayar)
2. jangan mencuri aliran listrik (berbahaya dan sering terjadi kebakaran)
3. periksa kembali usia dan kelayakan instalasi listrik di rumah anda, gunakan kabel dengan SNI.
semoga bermanfaat
terima kasih
jadi gunakanlah listrik secara bijak, karena lebih dari 90% pelanggan listrik adalah R1 yaitu nota bene rumah yang di subsidi listriknya oleh negara.
alangkah baiknya jika subsidi tersebut digunakan dengan bijak dan bernilai ekonomi sehingga menimbulkan efek ekonomi berkelanjutan.
dan jangan lupa:
1. bayar listrik tepat waktu (pasca bayar)
2. jangan mencuri aliran listrik (berbahaya dan sering terjadi kebakaran)
3. periksa kembali usia dan kelayakan instalasi listrik di rumah anda, gunakan kabel dengan SNI.
semoga bermanfaat
terima kasih
Quote:
PENUTUP
Semoga trit ini bermanfaat untuk agan-agan semua.
Kalau berkenan boleh lempar yang Ijo Ijo nya
Atau
biar gak tenggelam
Kalau berkenan boleh lempar yang Ijo Ijo nya
Atau
biar gak tenggelam
SUMBER : Kompasiana
GAMBAR : Google
0
132.9K
Kutip
758
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan