Kaskus

News

adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
BTEL Berencana Pangkas 400 Karyawannya, Sahamnya Masih Belum Bergerak
BTEL Berencana Pangkas 400 Karyawannya, Sahamnya Masih Belum Bergerak


PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) berencana untuk mengurangi jumlah karyawannya sebagai strategi perusahaan agar operasional menjadi lebih efektif. Hal tersebut mengingat kondisi utang perusahaan yang membengkak dan modal yang negatif saat ini. Adapun pihak BTEL menyatakan jumlah PHK tersebut sekitar 400 karyawan. BTEL juga menilai pengurangan karyawan merupakan bagian dari langkah efisiensi agar operasional perusahaan lebih efektif. BTEL menegaskan operasional tetap jalan seperti biasa, tetapi kondisi keuangan perusahaan memang memaksa BTEL melakukan efisiensi.

Sebagai informasi, jumlah karyawan perusahaan operator telekomunikasi berbasis code division multiple access (CDMA) dengan merek Esia itu per Desember 2013 mencapai 1.438 orang. Jika karyawan yang dirumahkan mencapai 400 orang, itu berarti 28 persen dari total jumlah karyawan perusahaan.

Sejak 2011, BTEL selalu mencatatkan rugi bersih dan mulai 2013 mencatatkan ekuitas negatif. Rinciannya, pada 2011 perusahaan mencatatkan rugi Rp 782,7 miliar, kemudian kerugian melonjak jadi Rp 3,13 triliun pada 2012, dan Rp 2,64 triliun pada 2013. Pada kuartal I 2014, perusahaan sempat membukukan laba bersih Rp 210 miliar karena terdongkrak selisih kurs. Namun, pada kuartal III 2014, rugi bersih kembali membengkak menjadi Rp 1,52 triliun. Perusahaan juga mencatatkan defisiensi modal Rp 3,3 triliun pada triwulan III 2014. Jumlah ini membengkak dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1 triliun.

Di sisi lain, jumlah utang sudah melampaui nilai aset perusahaan. Nilai liabilitas BTEL per September 2014 sebesar Rp 10,940 triliun atau 143 persen dari jumlah aset perusahaan yang sebesar Rp 7,63 triliun. Sebesar 98 persen liabilitas perusahaan merupakan kewajiban jangka pendek. Adapun BTEL menggunakan skema obligasi wajib konversi untuk melunasi kewajibannya. Tiga kreditor perseroan, yakni Huawei Tech Investment Co Ltd., PT Solusi Tunas Pratama Tbk., dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia akan mendapat saham BTEL dengan skema konversi itu.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Rabu (11/3/14), saham BTEL dibuka pada level 50 dalam kisaran 50 – 50 dan volume perdagangan saham BTEL mencapai 2,000 lot saham. Analyst Vibiz Research Centre melihat sisi indikator teknikal dengan kinerja yang belum cukup meyakinkan, harga saham BTEL juga masih belum bergerak di level terendah bursa Rp 50 per saham.

Melihat pergerakan harganya, sejak akhir 2012, BTEL sudah menyentuh angka Rp 50 per saham dan tidak mengalami pergerakan setelahnya. Dengan kerugian yang masih cukup besar dan perbaikan kinerja yang belum kuat membuat harga saham menjadi tidak menarik bahkan tidak di lirik pelaku pasar.



sumber
0
946
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan