Pada perdagangan Kamis pagi rupiah tampak berusaha untuk menghapuskan sebagian pelemahan yang terjadi selama beberapa hari belakangan (12/3). Mata uang lokal mengalami peningkatan tipis pagi ini didukung oleh aksi ambil untung terhadap kenaikan dollar yang massif.

Dollar AS sendiri masih berada dalam momentum menguat yang signifikan. Terhadap euro mata uang Amerika Serikat masih berada di level kisaran terendah dalam nyaris 12 tahun belakangan. Kondisi menguatnya dollar disebabkan oleh perkiraan bahwa Fed akan segara mulai menaikkan suku bunga acuannya.

Rupiah pada perdagangan hari ini berupaya untuk rebound dari level paling rendah sejak tahun 1998. Dorongan eksternal akibat menguatnya dollar terhadap rival-rivalnya membuat tekanan kuat pada mata uang dalam negeri.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.174,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami kenaikan tipis sebesar 18,00 poin atau setara dengan 0,15 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Rabu sore yang ada di level 13.192,00 per dollar. Saat ini nilai tukar rupiah terpantau sedikit turun dari level pembukaan meskipun masih berada di teritori positif yaitu 13.185,00 per dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami penutupan di teritori negatif. Tekanan jual terhadap mata uang dalam negeri sangat besar sehingga kemungkinan hari ini rupiah akan bertahan di kisaran terendah dalam 17 tahun yang dicapai kemarin.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.220 dan 13.250 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.130 dan 13.080 per dollar.



sumber