[JogjaMelawan] Dihadang Ormas, Pemutaran Film Senyap di UIN Jalan Terus (full mulus)
TS
pemantik.api
[JogjaMelawan] Dihadang Ormas, Pemutaran Film Senyap di UIN Jalan Terus (full mulus)
SLEMAN (KRjogja.com) - Pemutaran dan diskusi film Senyap di UIN Sunan Kalijaga, Rabu (11/3/2015) pagi kembali mendapatkan tentangan dari sekelompok massa. Akibatnya, polisi melakukan penjagaan di pintu masuk kampus timur UIN sementara mahasiswa menutup gerbang dengan bambu.
Sementara itu, di kawasan kampus barat UIN, puluhan massa menggunakan cadar sudah berkumpul. Beberapa mobil polisi terlihat diparkirkan menutup gerbang kampus timur UIN Sunan Kalijaga di mana di dalam akan diadakan pemutaran dan diskusi film.
Himawan Kurniadi, salah satu panitia diskusi film mengatakan jika tujuan pemutaran dan diskusi film senyap tersebut sebagai bagian dari kegiatan akademis. Hal itulah yang kemudian membuat mahasiswa mengadakannya di dalam lingkungan kampus.
"Kami murni ingin belajar dan diskusi dari film ini dan tujuannya benar-benar sebagai media pembelajaran toh ini juga dilakukan di dalam kawasan kampus," ungkapnya pada wartawan.
Ahmad Hedar, pimpinan umum LPM Retor, mengatakan jika pemutaran dan diskusi film tersebut merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa tentang bagaimana menyikapi sebuah film. "Tentu saja ini bukan untuk propaganda komunis seperti yang dikatakan oknum di luar tadi," ungkapnya pada wartawan.
Mahasiswa akhirnya tetap memutar film tersebut dan melakukan diskusi di Student Center, UIN. "Ini merupakan ajang diskusi kami jadi diskusi tetap dilakukan," imbuhnya.
MALANG (KRjogja.com) - Pemutaran film berjudul Senyap atau The Look of Silence di Warung Kelir, Kota Malang, diwarnai keributan kecil oleh seseorang yang mengenakan sorban putih di kepalanya dan berbaju batik.
Ia masuk ke dalam kafe dan memaksa panitia mematikan film yang tengah diputar dengan berteriak-teriak, Rabu (10/12/2014) malam.
Penonton yang tengah menikmati film karya Joshua itu terhenyak kaget dan menyaksikan orang itu berorasi di dalam warung. "Matikan film ini," katanya berulang-ulang, yang juga diikuti orang di sebelahnya yang memerintahkan operator mematikan film.
Khawatir kericuhan berlangsung, panitia menuruti permintaan orang tersebut dan akan melaksanakan diskusi saja sebagai salah satu rangkaian acara ini.
Pemutaran film ini juga dihadiri belasan aparat yang berpakaian preman dan turut menyaksikan film dan mengawasi jalanya pemutaran. Penonton yang mengaku baru datang kecewa karena film ini di hentikan.
"Sangat sayangkan peristiwa ini," kata Rudi, salah satu penonton.
Dalam diskusi ini juga dihadiri Sosiolog Universitas Brawijaya (UB) Malang, dan Ketua GP Ansor di Malang.(*)
AJI Yogya Kecam Pencegahan Pemutaran Film 'Senyap'
YOGYA (KRjogja.com) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta mengecam adanya ancaman terhadap agenda pemutaran film Senyap "Look of Silence" karya Joshua Oppenheimer di kantor AJI Yogyakarta. Acara yang seharusnya digelar semalam (16/12/2014) ini diancam dibubarkan oleh sejumlah kelompok massa.
Menurut Sekretaris AJI Yogyakarta, Rochimawati, sedianya film diputar pukul 19.00 WIB. Namun siang harinya beredar broadcast message yang berisi ancaman pembubaran pemutaran film dari Forum Umat Islam Yogyakarta.
"Kegiatan ini adalah rutin dua mingguan yang selalu diadakan AJI Yogya. Aneh buat kami, di tempat lain di Yogya, film ini bebas diputar untuk umum. Kok malah di AJI Yogya akan dibubarkan. Harusnya aparat kepolisian memberi keamanan kepada kami," katanya Rabu (17/12/2014).
Ia mengaku sudah memberitahukan dan meminta jaminan perlindungan keamamanan dari Poltabes Yogya terkait hal ini. Namun, ia menyayangkan pihak Poltabes yang justru menyuruh agar pemutaran film tidak jadi diadakan, untuk menghindari konflik.
Koordinator Wilayah Tengah AJI Indonesia, Pito Agustin Rudiana menambahkan, hal ini adalah kado akhir tahun yang menyedihkan bagi kebebasan berpendapat di tanah air. Menurut dia, jika ada ketidak-setujuan seharusnya bisa dirembuk bersama, bukan dengan melakukan ancaman dan intimidasi.
"Hal ini jelas sangat menyedihkan bagi kami semua. Di mana seharunya aparat keamanan menjaga kami, tapi malah tidak bisa dilakukan. Juga menjadi kado ulang tahun bagi Kapolres yang tidak bisa merangkul mereka yang berbeda," ujar Pito.
Film Senyap 'Look of Silence' karya Joshua Oppenheimer adalah sekuel dari film Jagal 'Act of Killing' karya sutradara yang sama. Film dokumenter ini mengungkap sisi gelap pembantaian orang-orang yang dituduh PKI, dari perspektif keluarga korban.(Den)
Dwikorita Sesalkan Pembubaran Pemutaran Film Senyap
SLEMAN (KRjogja.com) - Rektor UGM, Dwikorita Karnawati menyesalkan pembubaran pemutaran dan diskusi film Senyap ‘The Look of Silence’ yang digelar di FISIPOL UGM, Rabu (17/12/2014) malam. Menurutnya hal itu tak sepantasnya dilakukan mengingat kegiatan dilaksanakan di lingkungan kampus.
"Kami sangat menyesalkan peristiwa intervensi berupa intimidasi dari sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai ormas. Hal itu telah menciderai substansi kebebasan akademik," ungkapnya di kampus setempat, Jumat (19/12/2014).
Dwikorita juga menyayangkan kurang responsifnya aparat keamanan terkait tindak yang dilakukan sekelompok orang tersebut. Atas insiden itu ia meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Rabu lalu pemutaran dan diskusi film Senyap yang diadakan di FiSIPOL UGM dan beberapa kampus dibubarkan oleh sekelompok orang. Tak hanya itu saja, sore harinya pemutaran dan diskusi film juga terjadi di ISI Yogyakarta juga dibubarkan oleh puluhan orang. Film Senyap mendapat perhatian tersendiri dari berbagai ormas karena film dikaitkan dengan paham komunis.