JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan rakyat Indonesia tidak termakan propaganda Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebagai organisasi dengan sokongan dana besar mereka mampu menciptakan godaan bagi siapa saja.

“ISIS organisasi teroris yang paling kaya,” ungkap Juru Bicara BNPT Prof Dr Irfan Idris MA, Rabu (11/3/2015).

Menurut Irfan, ISIS memiliki dua macam propaganda untuk menarik dan merekrut anggotanya. Pertama untuk kesejahteraan (motif ekonomi) dan kedua adalah kehidupan akhirat yang menurut persepsi mereka, jika ke sana dan mati akan masuk surga.

"Padahal faktanya justru mereka tidak akan tenang bila sudah masuk ISIS. Mereka adalah organisasi yang menganeksasi dua negara melakukan perampokan dan pembunuhan. Pokoknya jangan dibayangkan dapat kenikmatan. Menurut saya masuk ke sana itu berarti bunuh diri. Bayangkan mereka harus taat dengan pimpinan, ada jihad seks untuk pejuang, dan hidup di antara desing peluru," Irfan mengingatkan.

Beberapa waktu lalu, kelompok militan ISIS mengumumkan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) mereka untuk tahun 2015. Dilansir dari IB Times, ISIS mengumunkan APBN sebesar USD2 miliar atau setara dengan Rp24 triliun. Dengan APBN itu mereka masih surplus USD250 juta atau setara dengan Rp3 triliun rupiah. Mereka mengklaim penggunaan dana itu untuk menjalankan negara Khalifah yang mereka kuasai dari Irak sampai Suriah.

Dengan anggaran sebesar itu, ISIS mampu menggaji tentaranya minimal USD400 atau setara dengan Rp4,8 juta per bulan. Jumlah ini lebih besar daripada gaji TNI Indonesia yang berpangkat Prajurit Dua. Selain itu, surplus sebesar Rp3 triliun akan digunakan ISIS untuk mempercanggih sistem persenjataan mereka dalam menghadapi pasukan Amerika Serikat dan mitra koalisinya. Dalam mengelola APBN, ISIS telah membentuk semacam bank sentral yang mempunyai fungsi mengatur pendapatan dan pengeluaran kelompok militant tersebut.

Tak mengherankan pesona ISIS membuat ribuan orang silau. Ribuan orang dari Eropa, Amerika, dan belahan dunia lainnya berbondong-bondong untuk bergabung dengan mereka. Salah satunya adalah algojo ISIS yang belakangan diketahui sebagai warga Inggris, Mohammed Emwazi alias Jihadi John.

Sumur