Pada awal perdagangan Selasa pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau mengalami penurunan lanjutan (10/3). Rupiah dibuka melemah dan berusaha untuk mengincar lagi posisi terendah sejak 1998. Meskipun demikian pelemahan rupiah hari ini melambat jauh dibandingkan yang terjadi pada akhir perdagangan Senin sore.

Pelemahan mata uang dalam negeri masih disebabkan oleh kinerja positif dollar AS. Mata uang Paman Sam kembali menguat setelah data dari sektor tenaga kerja di Negeri Paman Sam tersebut menunjukkan perbaikan akhir pekan lalu. Data NFP mengalami peningkatan di bulan Februari dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,5 persen.

Rupiah pada perdagangan Senin kemarin anjlok ke level paling rendah sejak tahun 1998. Dorongan eksternal akibat menguatnya dollar terhadap rival-rivalnya membuat tekanan kuat pada mata uang dalam negeri. Dollar bukan merupakan satu-satunya mata uang yang melemah terhadap dollar. Euro juga anjlok ke level paling rendah sejak tahun 2003 terhadap dollar.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.050,80 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan sebesar 0,30 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Senin sore yang ada di level 13.050,50 per dollar. Saat ini rupiah makin melemah dan sudah berada pada posisi 13.065,10 per dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami penutupan di teritori negatif. Tekanan jual terhadap mata uang dalam negeri sangat besar sehingga kemungkinan hari ini rupiah akan kembali capai kisaran terendah dalam 17 tahun yang dicapai kemarin.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.080 dan 13.120 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.000 dan 12.950 per dollar.



sumber