Pertama, kamu kenali diri kamu. Kenali lagi apa sih hobby kamu? Atau bisa juga melihat dari minat kamu. Apa yang kamu suka dan apa yang nggak kamu suka. Dan lihat lagi seberapa kemampuan kamu di bidang kamu kamu sukai.

Misal, untuk kamu yang di IPA, kamu suka nih sama pelajaran biologi, mempelajari biota, hewan, dan tumbuhan. Tapi kemampuan menghafal kamu rendah. Kalo kayak gini pilihannya ada 2. Pertama, kamu yakin nggak kalau kamu mampu meningkatkan daya hafal kamu? Karena saat kamu mengambil jurusan biologi, sebagian besar akan berupa hafalan. Kalo emang bisa, lanjutin aja. Tapi kalo nggak, kamu harus ambil keputusan kedua, gali lagi minat dan potensi kamu.

Kamulihat lagi hasil ujian kamu, UTS, UAS, maupun ulangan harian. Di bidang apa sih kamu mendapatkan nilai terbaik? Misalnya buat kamu yang di IPS, kamu suka banget sama ekonomi, tapi ternyata nilai kamu paling bagus ada di Sosiologi. Sama kayak sebelumnya, kamu lihat lagi diri kamu apakah kamu yakin kamu bisa meningkatkan kemampuan kamu di bidang ekonomi? Kalau emang nggak, disarankan untuk ambil jurusan yang sesuai dengan mata pelajaran dengan nilai tertinggi kamu, Sosiologi.

Tapi, kamu jugaperlu liat keuangan kamu. Misanya, buat temen-temen di IPA, pingin banget masuk kedokteran. Udah jadi rahasia umum kalo kuliah di kedokteran mahal. Walaupun kamu kuliah di PTN dengan biaya yang lebih murah dibandingin PTS, tapi buku-buku yang diperluin cukup banyak dan mahal, kalo nggak punya nggak mungkin karena materi dari situ. Dan kalo nggak ngelanjutin jadi spesialis juga sayang. Di kasus ini, juga ada 2 solusi. Pertama, kalo kamu bener-bener niat masuk, kamu juga harus bener-bener niat ngejalanin. Kamu harus rajin cari beasiswa, rajin cari pinjeman buku, dan rajin belajar supaya memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa. Nggak sedikit kok yang punya keuangan minim tapi tetep bisa sekolah, tapi usahanya juga harus gedhe. Tapi kalo kamu udah males usaha, kamu perlu cari alternatif lain yang sesuai dengan keuangan kamu tapi nggak jauh dari minat kamu.

Kamu liat juga keinginan kamu yang lain. Kalo kamu masih punya keinginan buat jalan-jalan ke luar kota, ikut organisasi di luar kampus, panitia event di kota kamu, cari jurusan yang menunjang hal itu. Misalnya, kamu cari jurusan yang tugasnya lebih banyak dikerjakan individu daripada kelompok. Kenapa? Kalo individu, suka-suka kamu mau kerjain kapan, dini hari menjelang subuh nggak masalah asal kelar. Tapi kalo kelompok, kalo kamu nggak bisa dateng beberapa kali karena kegiatan di luar kampus, siap-siap jadi urutan terbawah kalo ada penilaian dari anggota kelompok.

Future atau masa depan juga perlu diperhatikan. Misalnya ngeliat di masa depan bidang apa sih yang bakal banyak diperluin? Jurusan apa yang kira-kira bisa menjanjikan kenyamanan? Nggak cuma dari segi finansial aja, tapi bisa juga dari segi fasilitas yang diberikan atau keberlangsungan dari bidang tersebut. Pinter-pinter nih cari di forum atau tanya alumni sekolah kamu tentang kondisi saat ini dan perkiraan mereka di masa depan tentang bidang yang ingin kamu pilih.

Yang utama nih, jangan pilih jurusan cuma gara-gara ikut temen atau nggak mau jauh dari pacar. No, no! Jaman udah makin canggih, media untuk ngobrol sama temen atau kangen-kangenan sama pacar makin banyak. Kalo putus, masih bisa cari yang lain kok. Tapi kalo salah jurusan, mau ganti bakal sayang banget kan?