Konflik: Geopolitik

Meski hubungan kedua negara ini berjalan damai sejauh ini, Portugal dan Spanyol sempat berseteru. Spanyol, sebagai negara yang lebih besar, menyerbu Portugal di pertengahan abad ke-18 meskipun tidak berhasil.

Hasil:

Portugal hanya memenangkan enam dari 36 pertandingan mereka melawan Spanyol. Kemenangan terbaru mereka didapat pada bulan November 2010. Helder Postiga mencetak dua gol saat timnya meraih kemenangan 4-0 di Lisbon, sementara Carlos Martins dan Hugo Almeida masing-masing mencetak satu gol.

Di babak semifinal Euro 2012 Spanyol menang 4-2 melalui adu penalti setelah 120 menit bermain imbang tanpa gol.

Konflik: Agama.

Iran adalah tanah suci dari kaum Syiah sementara Arab Saudi didominasi oleh kaum Sunni dan rumah bagi tempat-tempat suci seperti Mekkah dan Madinah.

Hasil:

Arab Saudi mencatatkan enam kemenangan dan lima kekalahan dari 11 pertandingan melawan Iran. Sebagian besar pertemuan tercatat di kompetisi besar, di mana Arab Saudi meraih kemenangan pada tahun 2010 di kualifikasi Piala Dunia.

Pada tahun 1996, Arab Saudi menang 4-3 melalui adu penalti di babak semifinal Piala Asia AFC. Ahmad Jamil Madani mencetak gol kemenangan penalti.

Konflik: Geopolitik.

Inggris dan Skotlandia memiliki sejarah persaingan yang rumit di mana terkadang mereka bersikap keras, namun di satu kesempatan mereka berdamai. Bulan lalu pemilih Skotlandia menolak kemerdekaan dari Inggris dalam sebuah referendum.

Hasil:

Tidak ada persaingan di pertandingan internasional yang berlangsung lama seperti Inggris dan Skotlandia. Kedua belah pihak pertama kali bertemu pada tahun 1872 (imbang 0-0) dan yang terakhir saat Inggris meraih kemenangan menang 3-2 dalam laga persahabatan. Rickie Lambert mencetak gol kemenangan.

Pada tahun 1928 Skotlandia yang terkenal dengan “Wembley Wizards” meraih kemenangan 5-1 di London, dan pada tahun 1977 pendukung Skotlandia menyerbu lapangan Wembley dan merobohkan tiang gawang saat tim mereka meraih kemenangan 2-1.

Konflik: Geopolitik.

Meksiko membangkit sepakbola, tapi Amerika Serikat memiliki ekonomi dan militer terbesar di dunia dan merupakan salah satu negara yang penampilannya kian membaik di lapangan. Di sisi lain, banyak yang kecewa dari tetangga mereka di bagian selatan.

Hasil:

Meksiko masih memegang keunggulan atas rekor head-to-head dengan Amerika Serikat, meskipun kesenjangan terus tergerus.

Pada bulan Agustus 2012, Amerika memenangkan pertandingan pertama mereka di Stadion Azteca di Mexico City, dan mungkin kemenangan mereka yang paling berkesan atas El Tri didapat di Piala Dunia 2002 ketika mereka bangkit di babak 16 besar.

Seperti yang diceritakan oleh The New York Times, dan pada tahun 2004 USA Today melaporkan bahwa sebagian dari penonton di Mexico City mengejek lawan mereka dengan teriakan “Osama, Osama”, yang mengacu pada Osama bin Laden.

Konflik: Geografi dan sepak bola.

Argentina memberi dunia Maradona. Brasil melahirkan Pele. Hari ini Argentina memiliki Lionel Messi yang dianggap sebagai pemain terbaik di dunia, meskipun Brasil dengan cepat menjadikan Neymar superstar. Ini adalah persaingan yang didasarkan pada sepak bola, murni, meskipun kedekatan geografis juga memainkan peran.

Hasil:

Secara statistik, Brasil menang tipis atas rival mereka, dengan 43 kemenangan berbanding 37 kemenangan untuk Argentina dalam head-to-head keduanya. Kedua belah pihak bertemu di Piala Dunia untuk pertama kalinya pada tahun 1974, dengan Jairzinho mencetak gol kemenangan untuk Brasil di Jerman. Pada tahun 1982 Zico, Serginho dan Junior mencetak gol saat Brasil menang 3-1 di Spanyol.

Dalam salah satu pertemuan keduanya yang lebih keras, lima pemain dikeluarkan pada pertandingan Copa America tahun 1991 di mana Argentina menang 3-2. Gabriel Batistuta mencetak gol kemenangan.

Konflik: Sejarah.

Persaingan antara Jerman dan Belanda di dunia sepakbola tumbuh dari kebencian Belanda terhadap pendudukan Jerman atas negara mereka selama Perang Dunia II.

Hasil:

Belanda kalah final Piala Dunia 1974 atas tuan rumah Jerman Barat, padahal mereka saat itu memilki pemain-pemain seperti Johan Cruyff, Johan Neeskens dan Johnny Rep dan dianggap favorit untuk mendapatkan gelar.

Tapi pada tahun 1988 Ronald Koeman dan Marco van Basten membantu Belanda membalikkan defisit 1-0 dan mengalahkan Jerman Barat di babak semifinal Euro 1988 di Hamburg. Mereka kemudian menang atas Uni Soviet di final.

Dua tahun kemudian ketegangan memuncak ketika pemain tengah Belanda Frank Rijkaard meludahi Rudi Voller Jerman pada pertandingan Piala Dunia 1990.

Konflik: Sepakbola.

Mesir mendukung tawaran Aljazair untuk mendapat kemerdekaan dari Perancis, dan kedua negara juga bekerja sama selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan 1973. Namun, hubungan keduanya di atas lapangan tak sedamai itu.

Hasil:

Dalam 23 pertemuan keduanya, Aljazair menang dalam 10 kesempatan sementara Mesir menang sebanyak tujuh kali.

Pertemuan mereka di kualifikasi Piala Dunia pada tahun 2009 memicu krisis diplomatik saat The Telegraph melaporkan, para pemain pemain diserang oleh sejumlah pendukung dan kedua pemerintah melakukan lobi agar warga negara mereka mendapat perlindungan saat bentrokan antara rakyat Mesir dan Aljazair meluas.

Dalam pertandingan ketiga dan yang menentukan, Antar Yahia mencetak gol kemenangan bagi Aljazair di wilayah netral Sudan.

Konflik: Sejarah dan geopolitik.

Jepang dan Korea Selatan bersaing secara regional selama lebih dari seribu tahun. Segala sesuatu dari persaingan budaya dan kolonisasi menjadi pembahasan setiap kali tim nasional mereka bertemu di lapangan.

Hasil:

Pada Olimpiade 2012, seperti yang dijelaskan oleh Jun Yoon dalam sebuah makalah Duke University, gelandang Korea Selatan Taman Jong-Woo mengangkat bendera bertuliskan “Dokdo adalah wilayah kami,” mengacu pada pulau yang disengketakan yang juga dikenal sebagai Liancourt Rocks .

Jelang perebutan medali perunggu antara kedua belah pihak, manajer Korea Selatan Myung-bo Hong dilaporkan mengatakan kepada para pemainnya “Mari menghancurkan mereka.”

Dalam 87 pertemuan antara keduanya, Jepang sejauh ini hanya meraih 12 kali kemenangan, kemenangan terbaru mereka didapat pada bulan Juli 2013 di East Asian Cup.

Konflik: The 100 Hour War.

Pada tahun 1969 El Salvador dan Honduras terlibat perang singkat yang berangkat pada perselisihan ekonomi dan migrasi. Dipicu dari ketegangan tersebut, persaingan meletus antara pendukung tim nasional kedua negara pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Tegucigalpa, dan sehari sebelum leg kedua dimulai, angkatan udara El Salvador menyerang Honduras. Sebuah gencatan senjata dilakukan, tapi itu tidak sampai pada tahun 1980 di mana perjanjian perdamaian disepakati.

Hasil:

El Salvador susah payah saat harus melawan Honduras, mereka hanya meraih 12 kemenangan dari mereka 59-head-to-head pertemuan dan kalah 32 kali. Meski demikian, mereka pernah mengalahkan rival mereka pada tahun 1969 saat menang 3-2 setelah melalui perpanjangan waktu di wilayah netral Mexico City. Tiga dari empat pertemuan terakhir antara kedua belah pihak berakhir imbang.

Konflik: Geopolitik.

Kroasia berjuang di Perang Kemerdekaan antara tahun 1991-1995, dan karena ketegangan yang ada dengan Serbia, kedua belah pihak jarang bertemu di lapangan sepakbola.

Hasil:

Insiden sepakbola paling terkenal yang melibatkan dua negara ini terjadi di level klub ketika, pada tahun 1990, Dinamo Zagreb melawan Red Star Belgrade dan kapten Dinamo Zvonimir Boban menendang polisi yang menyerang seorang pendukung tuan rumah. Tindakan Boban diduga terinspirasi dari aksi separatis di Kroasia.

Tidak mengherankan, kerusuhan dan demonstrasi terjadi ketika Kroasia bermain melawan Serbia di Beograd untuk pertama kalinya, dan baru-baru ini keduanya bertemu di kualifikasi Piala Dunia 2014 kualifikasi, dengan Kroasia menang 2-0 di kandang dan imbang 1-1 di laga tandang.