Merdeka.com - Banyak cerita tentang Abraham Lunggana atau dikenal dengan Haji Lulung di Tanah Abang. Nama Lulung sudah dikenal luas oleh para pedagang Tanah Abang jauh sebelum geger antara DPRD dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Salah satu teman dekat Haji Lulung, Imin (62) bercerita, Lulung mulai merintis bisnisnya pada tahun 1985. Lulung merintis usahanya mulai mendirikan jasa keamanan atau sekuriti, parkir dan kantor advokat. Dari tahun ke tahun, bisnis Lulung ini semakin berkembang.

Tapi sejak Haji Lulung menjadi anggota dewan, bisnisnya dikelola oleh keluarganya. "Ini bisnis yang jalani adiknya, Haji Erul dan Haji Tirta anaknya. Tapi Pak Haji Lulung sebulan sekali memantau ke sini," kata Imin saat ditemui merdeka.com di Jalan Fachrudin, Jakarta Pusat, Minggu (8/3).

Dia menyebut Haji Lulung seorang dermawan dan selalu memberikan uang dan makan kepada warga sekitar Tanah Abang. Bahkan Haji Lulung kerap merekrut orang pengangguran.

"Pak Haji sering ngasih duit atau makan. Kalau dia datang ke sini, datang ke pos, sudah makan dan ngopi belum, ini ada duit cepek (Rp 100 ribu) buat kalian makan," ujarnya menirukan kata Haji Lulung.

Imin menepis kabar Haji Lulung dulunya seorang preman. Dia menegaskan, Haji Lulung dulunya seorang penjaga keamanan di Pasar Tanah Abang.

"Pak Haji Lulung bukan preman, dia itu bekas satpam. Tapi waktu dulu ketemu bos China tahun 1990 langsung diangkat bos. Lupa saya nama bosnya siapa," katanya.

Imin juga menjelaskan, Haji Lulung tak terlibat keributan antara kubu Hercules dan kelompok Betawi pimpinan Muhammad Yusuf atau Bang Ucu pada tahun 1996 lalu. "Waktu Hercules sudah cabut. Bang Ucu dapat jatah dari Pak Haji Lulung. Haji Lulung ngomong sama Bang Ucu, jangan ganggu Tanah Abang, Bang Ucu duduk manis saja entar saya (Haji Lulung) ngasih setoran. Yang penting Tanah Abang aman," jelasnya.

Sumber

---

Udah biasalah pencitraan

Supaya pas kena masalah yang padahal karena kesalahan dia sendiri, 'kebaikannya' yang menolongnya