1. Seorang Mayor bersama dengan Nazi SS mengaku di pengadilan Nuremberg bahwa - di bawah perintah dari kepala Gestapo - ia dan beberapa anggota Nazi lainnya memalsukan serangan terhadap rakyat dan sumber daya mereka sendiri lalu menuding Polandia sebagai pelakunya, untuk membenarkan invasi Polandia.

2. Parlemen Rusia, Presiden Putin dan mantan pemimpin Soviet Gorbachev semuanya mengakui bahwa pemimpin Soviet Joseph Stalin memerintahkan polisi rahasia untuk mengeksekusi 22.000 perwira militer Polandia dan warga sipil pada tahun 1940, dan menyalahkan Nazi atas tragedi itu.

3. CIA mengakui bahwa mereka menyewa beberapa orang Iran di tahun 1950-an yang mengaku sebagai komunis dan melakukan drama pemboman di Iran untuk menjatuhkan perdana menteri yang sudah terpilih secara demokratis.

4. Seperti diakui oleh pemerintah AS, dokumen yang baru dibuka ke publik menunjukkan bahwa pada tahun 1962, Gabungan Kepala Staf America (AJCS) menandatangani rencana untuk meledakkan pesawat America (menggunakan rencana rumit yang melibatkan switching pesawat), dan juga untuk melakukan tindakan teroris di tanah Amerika, dan kemudian menyalahkan orang Kuba untuk membenarkan invasi Kuba.

5. United Press International melaporkan pada bulan Juni 2005:

Pejabat intelijen AS melaporkan bahwa sebagian dari pemberontak di Irak menggunakan Pistol model Beretta 92 terbaru, tapi nomor seri dari pistol-pistol itu tampaknya telah di hapus. Angka-angka seri sepertinya tidak dihapus secara fisik; pistol tampaknya memang datang tanpa nomor seri produksi. Analis menunjukkan kurangnya nomor seri menunjukkan bahwa senjata dimaksudkan untuk operasi intelijen atau kelompok teroris dengan dukungan pemerintah yang berkuasa. Para analis berspekulasi bahwa senjata itu mungkin dari Mossad atau CIA.

6. Kolonel tentara Kolombia mengakui bahwa unit nya membunuh 57 orang warga sipil, kemudian mengenakan seragam kepada mereka dan mengklaim mereka adalah para pemberontak yang tewas dalam pertempuran.

7. Penulis yang sangat dihormati untuk surat kabar Telegraph Ambrose Evans-Pritchard mengatakan bahwa kepala Intelijen Saudi - Pangeran Bandar - baru-baru ini mengakui bahwa pemerintah Saudi-lah yang mengontrol teroris "Chechnya".

8. Politisi Mesir mengakui bahwa karyawan pemerintah menjarah museum artefak 2011 untuk mendiskreditkan para pengunjuk rasa.

9. Pada 2005 Tentara Israel yang menyamar mengakui bahwa mereka melemparkan batu ke tentara Israel lain sehingga mereka bisa menyalahkan Palestina, sebagai alasan untuk menindak aksi protes damai oleh Palestina.