- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Para Romeo dan Juliet di Dunia Nyata, Terpisahkan Hanya oleh Maut


TS
unitedd
Para Romeo dan Juliet di Dunia Nyata, Terpisahkan Hanya oleh Maut


Spoiler for Cek Repost:


Quote:

Ketakutan saat ditinggal oleh pasangan yang dicintai tentu memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Jika sebelumnya sudah memiliki penyakit, bukan tidak mungkin diagnosis tersebut kemudian akan semakin memburuk sampai akhirnya ikut 'menyusul' meninggal dunia.
Layaknya Romeo dan Juliet, serta Allie Hamilton dan Noah Calhoun dari film 'The Notebook', pasangan-pasangan ini meninggal di hari yang sama atau beberapa hari setelah salah satunya meninggal dunia akibat penyakit masing-masing.

Quote:
berikut pasangan Romeo dan Juliet di dunia nyata tersebut:
Quote:
1. Dave dan Corrine Molter

Dave Molter (84) dan Corrine Molter (83) adalah pasangan lansia yang telah menghabiskan waktu bersama selama 60 tahun. Pada suatu hari di tahun 2014, pasangan ini ditemukan meninggal berdampingan di kediaman mereka di Lake Wylie, Carolina, Amerika Serikat.
Penyidik mengatakan Dave mungkin berusaha untuk melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) pada istrinya yang sedang sakit dan mungkin saat itu sedang sekarat. Namun kakek itu kolaps dan meninggal di samping sang istri.
Perawat dari pasangan ini, Brandy William, mengatakan telah merawat mereka sejak bulan Mei. Ia datang setiap tiga hari sekali selama seminggu untuk mengecek keadaan Dave dan Corrine. Brandy adalah orang pertama yang menemukan jasad mereka saat dirinya mendobrak pintu karena tidak ada yang menjawab.

Dave Molter (84) dan Corrine Molter (83) adalah pasangan lansia yang telah menghabiskan waktu bersama selama 60 tahun. Pada suatu hari di tahun 2014, pasangan ini ditemukan meninggal berdampingan di kediaman mereka di Lake Wylie, Carolina, Amerika Serikat.
Penyidik mengatakan Dave mungkin berusaha untuk melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) pada istrinya yang sedang sakit dan mungkin saat itu sedang sekarat. Namun kakek itu kolaps dan meninggal di samping sang istri.
Perawat dari pasangan ini, Brandy William, mengatakan telah merawat mereka sejak bulan Mei. Ia datang setiap tiga hari sekali selama seminggu untuk mengecek keadaan Dave dan Corrine. Brandy adalah orang pertama yang menemukan jasad mereka saat dirinya mendobrak pintu karena tidak ada yang menjawab.
Quote:
2. Floreen dan Ed Hale

Kisah cinta Floreen (82) dan Ed (83) dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu saat keduanya bertemu dalam sebuah pesta. Ed kemudian datang melamar Floreen, namun ditolak oleh orang tuanya, sebab saat itu Floreen baru saja pulih dari kecelakaan mobil yang telah merenggut nyawa suami pertamanya. Meski sempat ditolak, Ed tak menyerah. Ia kembali menyatakan cintanya untuk Floreen pada orang tuanya dan berjanji akan selalu mendampingi Floreen seumur hidupnya.
Ed didiagnosis dengan penyakit ginjal, jantung dan diabetes. Saat ia dirawat di Unity Hospital, kondisi Floreen memburuk karena paru-parunya dipenuhi cairan dan harus dibawa ke rumah sakit United Methodist Medical Center dalam kondisi serius. Ed yang tengah dalam kondisi setengah sadar dan sekarat, mendadak terbangun saat mengetahui istrinya dirawat di rumah sakit. Ed kemudian berkata bahwa ia ingin menemui Floreen.
Setelah melakukan serangkaian negosiasi, Unity Hospital dan United Methodist Medical Center setuju untuk menyatukan kedua pasien ini. Namun ini berarti Ed harus kuat menempuh perjalanan sejauh 56 km dengan mobil ambulans. Seperti sebuah keajaiban, kondisi Ed dalam perjalanan tersebut rupanya cukup baik.
United Methodist Medical Center kemudian segera menyiapkan ruangan khusus untuk pasangan tersebut. Di dalam ruangan tersebut dua buah tempat tidur ditempatkan bersebelahan agar mereka bisa berbaring dan mereka pun selalu bergandengan tangan. Namun sayang kondisi Floreen terlalu lemah dan ia dinyatakan meninggal pagi hari setelah Ed tiba, dikelilingi oleh puluhan teman dan keluarganya. Sehari kemudian, Ed pun dinyatakan meninggal dunia.

Kisah cinta Floreen (82) dan Ed (83) dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu saat keduanya bertemu dalam sebuah pesta. Ed kemudian datang melamar Floreen, namun ditolak oleh orang tuanya, sebab saat itu Floreen baru saja pulih dari kecelakaan mobil yang telah merenggut nyawa suami pertamanya. Meski sempat ditolak, Ed tak menyerah. Ia kembali menyatakan cintanya untuk Floreen pada orang tuanya dan berjanji akan selalu mendampingi Floreen seumur hidupnya.
Ed didiagnosis dengan penyakit ginjal, jantung dan diabetes. Saat ia dirawat di Unity Hospital, kondisi Floreen memburuk karena paru-parunya dipenuhi cairan dan harus dibawa ke rumah sakit United Methodist Medical Center dalam kondisi serius. Ed yang tengah dalam kondisi setengah sadar dan sekarat, mendadak terbangun saat mengetahui istrinya dirawat di rumah sakit. Ed kemudian berkata bahwa ia ingin menemui Floreen.
Setelah melakukan serangkaian negosiasi, Unity Hospital dan United Methodist Medical Center setuju untuk menyatukan kedua pasien ini. Namun ini berarti Ed harus kuat menempuh perjalanan sejauh 56 km dengan mobil ambulans. Seperti sebuah keajaiban, kondisi Ed dalam perjalanan tersebut rupanya cukup baik.
United Methodist Medical Center kemudian segera menyiapkan ruangan khusus untuk pasangan tersebut. Di dalam ruangan tersebut dua buah tempat tidur ditempatkan bersebelahan agar mereka bisa berbaring dan mereka pun selalu bergandengan tangan. Namun sayang kondisi Floreen terlalu lemah dan ia dinyatakan meninggal pagi hari setelah Ed tiba, dikelilingi oleh puluhan teman dan keluarganya. Sehari kemudian, Ed pun dinyatakan meninggal dunia.
Quote:
3. Adrian dan Tammy Cross

Adrian Cross (45) memutuskan untuk mengakhiri hidupnya diduga dengan cara overdosis beberapa jam setelah sang istri, Tammy Cross (45), meninggal karena kondisi paru-parunya melemah.
Tammy diketahui sudah mengalami kelemahan paru-paru sembilan bulan sebelumnya. Selama itu pula Adrian selalu setia mengurus dan menemaninya. Hingga akhirnya Tammy menyerah pada penyakitnya dan meninggal. Saat itu, bobot Tammy bahkan sudah turun sangat drastis, hanya sekitar 38 kg.
Adrian sendiri ditemukan meninggal di rumah mereka, beberapa jam setelah Tammy dinyatakan meninggal. Pasangan yang telah menikah selama 15 tahun ini memang dikenal oleh keluarga dan kerabatnya saling mencintai, selalu terlihat romantis dan akan mendukung apapun yang sedang dihadapi oleh salah satunya.

Adrian Cross (45) memutuskan untuk mengakhiri hidupnya diduga dengan cara overdosis beberapa jam setelah sang istri, Tammy Cross (45), meninggal karena kondisi paru-parunya melemah.
Tammy diketahui sudah mengalami kelemahan paru-paru sembilan bulan sebelumnya. Selama itu pula Adrian selalu setia mengurus dan menemaninya. Hingga akhirnya Tammy menyerah pada penyakitnya dan meninggal. Saat itu, bobot Tammy bahkan sudah turun sangat drastis, hanya sekitar 38 kg.
Adrian sendiri ditemukan meninggal di rumah mereka, beberapa jam setelah Tammy dinyatakan meninggal. Pasangan yang telah menikah selama 15 tahun ini memang dikenal oleh keluarga dan kerabatnya saling mencintai, selalu terlihat romantis dan akan mendukung apapun yang sedang dihadapi oleh salah satunya.
Quote:
4. Victor dan Elsie Bower

Victor (82) dan Elsie Bower (80) telah menikah selama 60 tahun. Berselang 9 hari setelah Victor meninggal akibat kanker darah, Elsie mengembuskan napas terakhirnya karena penyakit jantung.
Victor didiagnosis dengan kanker pada tahun 2009 dan meninggal pada 8 Februari silam, sementara Elsie kemudian didianosis dengan penyakit jantung dan penyakit paru obstruktif kronik. Ia meninggal 9 hari setelah kepergian Victor, tepatnya pada tanggal 17 Februari lalu.
Menurut sang anak, Sharon, keluarga kemudian sepakat untuk membuat peti mati khusus supaya Victor dan Elsie bisa dimakamkan bersebelahan dan bergandengan tangan. Sesuai rencana, keduanya kemudian dimakamkan di Grenoside Crematorium, Inggris.

Victor (82) dan Elsie Bower (80) telah menikah selama 60 tahun. Berselang 9 hari setelah Victor meninggal akibat kanker darah, Elsie mengembuskan napas terakhirnya karena penyakit jantung.
Victor didiagnosis dengan kanker pada tahun 2009 dan meninggal pada 8 Februari silam, sementara Elsie kemudian didianosis dengan penyakit jantung dan penyakit paru obstruktif kronik. Ia meninggal 9 hari setelah kepergian Victor, tepatnya pada tanggal 17 Februari lalu.
Menurut sang anak, Sharon, keluarga kemudian sepakat untuk membuat peti mati khusus supaya Victor dan Elsie bisa dimakamkan bersebelahan dan bergandengan tangan. Sesuai rencana, keduanya kemudian dimakamkan di Grenoside Crematorium, Inggris.
Quote:
Di Indonesia juga ada gan
Quote:
Romeo Juliet, Tragedi Cinta Berlatar Fanatisme Suporter

Sebuah kisah percintaan tragis ala Romeo & Juliet yang dipadukan dengan perseteruan suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung. Hasilnya adalah film yang menarik, dekat dengan realita dan sarat makna.
Oleh Henry AA
Rangga adalah salah satu anggota The Jak Mania, suporter fanatik Persija. Ia bahkan mengelola toko yang menjual pernak-pernik yang berhubungan dengan klub Persija. The Jak dan Viking dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bentrok dan saling berkelahi kalau kedua tim saling bertanding.
Suatu hari, Rangga dan beberapa anggota The Jak memergoki bus anggota Viking sedang berada di Jakarta untuk menonton pertandingan Persib dan Persija. Sontak saja bus diserbu dan terjadi perkelahian. Tapi Rangga ngeliat Desi, salah satu anggota Viking yang cantik dan membuatnya terpesona. Rangga pun jatuh cinta pada pandangan pertama.
Setelah mendapat informasi tentang Desi, yang ternyata seorang Lady Vikers (klub suporter perempuan Persib) Rangga tidak gentar. Ia memberanikan diri pergi ke Bandung. Singkat kata mereka pun bertemu. Desi dan Rangga akhirnya mengakui kalau mereka saling mencintai. Mereka tidak peduli meskipun mendukung klub yang berbeda dan saling bermusuhan.
Beberapa teman Rangga mencoba memperingatkan soal Desi yang ternyata kakaknya adalah ketua Viking. Rangga bilang ia tetap mendukung Persija meski jatuh cinta sama pendukung Persib. Sementara Rangga yang beberapa kali datang ke rumah Desi, mengundang kecurigaan beberapa anggota Viking yang merasa kalau Rangga adalah anak The Jak.
Begitu identitas Rangga terbongkar, hubungannya dengan Desi langsung ditentang oleh kakaknya. Sementara di Jakarta, mulai banyak yang tahu kalau Rangga berpacaran dengan anak Viking. Rangga pun mulai dijauhi teman-temannya, dan tokonya sempat diteror dan dirusak. Untungnya Rangga masih didukung beberapa sahabatnya.
Berkat dukungan dari teman-temannya itulah, Rangga bertekad untuk menyatukan cintanya dengan Desi yaitu dengan mengajaknya menikah.
Meski ditentang kakaknya, Desi mendapat restu dari ibunya untuk menikah. Rangga dan Desi menikah di Jakarta. Setelah itu, Desi kembali ke Bandung dan berjanji untuk bertemu di Malang, kota yang dianggap netral buat pendukung Persija dan Persib.
Rangga pergi ke Malang dan berencana mengajak Desi pergi saat pertandingan Arema melawan Persib. Sayangnya usaha mereka gagal karena keburu dipergoki anggota Viking. Rangga kembali menyusun rencana untuk menjemput Desi. Kali ini, Rangga dan beberapa temannya bertekad pergi ke Bandung. Kalau ada anak The Jak pergi ke Bandung, maka diibaratkan seperti tindakan bunuh diri.
Persija dan Persib termasuk klub sepakbola terbesar di Indonesia. Kedua klub juga berada di dua kota besar dan penting di negara ini. Bukan itu saja, suporter kedua kesebelasan juga termasuk yang terbesar. The Jak dan Viking selalu berseteru dan tiap kali mereka bertemu hampir pasti terjadi keributan.
Kebencian kedua klub suporter rasanya memang sudah mendarah-daging dan turun-temurun. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, kalau kedua tim bertemu yang datang hanyalah suporter tim tuan rumah. Jadi kalau misalnya Persib dan Persija bertanding di Bandung, maka yang datang hanya suporter Persib dan begitu juga sebaliknya.
Karena itu kalau ada suporter mereka yang saling jatuh cinta dan berpacaran, bisa diibaratkan perseteruan keluarga Montague dan Capulet dalam kisah Romeo & Juliet karya William Shakespeare. Sang penulis merangkap sutradara, Andibachtiar Yusuf atau Ucup, bisa memadukan kisah cinta terlarang itu dengan idenya yang cemerlang dan sangat mengena.
Suka atau tidak suka, beginilah situasi persepakbolaan kita yang penuh masalah dan tragedi. Diantara perseteruan itu, ada orang-orang seperti Desi dan Rangga yang menyadari kalau fanatisme yang berlebihan bisa merugikan para suporter itu sendiri dan juga orang lain.
Cerita yang menarik ini ditunjang dengan penampilan para pemainnya yang mengesankan. Sebagai pedatang baru, Edo Borne (pemeran Rangga) berakting dengan natural dan punya chesmistry yang kuat dengan Sissy, pemeran Desi. Setelah menyutradarai film dokumenter yang berhubungan dengan sepakbola, The Jak dan The Conductor, Romeo Juliet seperti menjadi sajian yang lebih lengkap dari Ucup.
Berbeda dengan Gara-gara Bola yang lebih menonjolkan unsur komedi, film ini memang lebih mengena karena secara tidak langsung menyoroti masalah pelik persepakbolaan nasional, terutama fanatisme suporter yang sering kebablasan. Hal itu bahkan diakui oleh Ramdani, salah seorang punggawa Jak Online.
“Ada yang bilang film ini menjelekkan-jelekkan suporter klub tertentu dan adegan kekerasannya berlebihan. Tapi setelah menonton filmnya, ternyata bagus dan memotret perseteruan The Jak dan Viking dengan apa adanya dan begitulah yang memang kerap terjadi. Secara diam-diam sepertinya ada yang menjalin cinta terlarang seperti Rangga dan Desi, tapi pastinya tidak sedramatis seperti di film, mereka mungkin lebih memilih diam-diam saja,” ujarnya.
Sudah banyak korban yang jatuh akibat fanatisme yang picik dan sayangnya belum kunjung ditemukan penyelesaian yang jitu dalam menangani masalah tersebut. Menonton film ini seperti menelan pil pahit yang memang sebaiknya diminum demi menyembuhkan salah satu penyakit kronis di dalam tubuh persepakbolaan Indonesia.











Sebuah kisah percintaan tragis ala Romeo & Juliet yang dipadukan dengan perseteruan suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung. Hasilnya adalah film yang menarik, dekat dengan realita dan sarat makna.
Oleh Henry AA
Rangga adalah salah satu anggota The Jak Mania, suporter fanatik Persija. Ia bahkan mengelola toko yang menjual pernak-pernik yang berhubungan dengan klub Persija. The Jak dan Viking dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bentrok dan saling berkelahi kalau kedua tim saling bertanding.
Suatu hari, Rangga dan beberapa anggota The Jak memergoki bus anggota Viking sedang berada di Jakarta untuk menonton pertandingan Persib dan Persija. Sontak saja bus diserbu dan terjadi perkelahian. Tapi Rangga ngeliat Desi, salah satu anggota Viking yang cantik dan membuatnya terpesona. Rangga pun jatuh cinta pada pandangan pertama.
Setelah mendapat informasi tentang Desi, yang ternyata seorang Lady Vikers (klub suporter perempuan Persib) Rangga tidak gentar. Ia memberanikan diri pergi ke Bandung. Singkat kata mereka pun bertemu. Desi dan Rangga akhirnya mengakui kalau mereka saling mencintai. Mereka tidak peduli meskipun mendukung klub yang berbeda dan saling bermusuhan.
Beberapa teman Rangga mencoba memperingatkan soal Desi yang ternyata kakaknya adalah ketua Viking. Rangga bilang ia tetap mendukung Persija meski jatuh cinta sama pendukung Persib. Sementara Rangga yang beberapa kali datang ke rumah Desi, mengundang kecurigaan beberapa anggota Viking yang merasa kalau Rangga adalah anak The Jak.
Begitu identitas Rangga terbongkar, hubungannya dengan Desi langsung ditentang oleh kakaknya. Sementara di Jakarta, mulai banyak yang tahu kalau Rangga berpacaran dengan anak Viking. Rangga pun mulai dijauhi teman-temannya, dan tokonya sempat diteror dan dirusak. Untungnya Rangga masih didukung beberapa sahabatnya.
Berkat dukungan dari teman-temannya itulah, Rangga bertekad untuk menyatukan cintanya dengan Desi yaitu dengan mengajaknya menikah.
Meski ditentang kakaknya, Desi mendapat restu dari ibunya untuk menikah. Rangga dan Desi menikah di Jakarta. Setelah itu, Desi kembali ke Bandung dan berjanji untuk bertemu di Malang, kota yang dianggap netral buat pendukung Persija dan Persib.
Rangga pergi ke Malang dan berencana mengajak Desi pergi saat pertandingan Arema melawan Persib. Sayangnya usaha mereka gagal karena keburu dipergoki anggota Viking. Rangga kembali menyusun rencana untuk menjemput Desi. Kali ini, Rangga dan beberapa temannya bertekad pergi ke Bandung. Kalau ada anak The Jak pergi ke Bandung, maka diibaratkan seperti tindakan bunuh diri.
Persija dan Persib termasuk klub sepakbola terbesar di Indonesia. Kedua klub juga berada di dua kota besar dan penting di negara ini. Bukan itu saja, suporter kedua kesebelasan juga termasuk yang terbesar. The Jak dan Viking selalu berseteru dan tiap kali mereka bertemu hampir pasti terjadi keributan.
Kebencian kedua klub suporter rasanya memang sudah mendarah-daging dan turun-temurun. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, kalau kedua tim bertemu yang datang hanyalah suporter tim tuan rumah. Jadi kalau misalnya Persib dan Persija bertanding di Bandung, maka yang datang hanya suporter Persib dan begitu juga sebaliknya.
Karena itu kalau ada suporter mereka yang saling jatuh cinta dan berpacaran, bisa diibaratkan perseteruan keluarga Montague dan Capulet dalam kisah Romeo & Juliet karya William Shakespeare. Sang penulis merangkap sutradara, Andibachtiar Yusuf atau Ucup, bisa memadukan kisah cinta terlarang itu dengan idenya yang cemerlang dan sangat mengena.
Suka atau tidak suka, beginilah situasi persepakbolaan kita yang penuh masalah dan tragedi. Diantara perseteruan itu, ada orang-orang seperti Desi dan Rangga yang menyadari kalau fanatisme yang berlebihan bisa merugikan para suporter itu sendiri dan juga orang lain.
Cerita yang menarik ini ditunjang dengan penampilan para pemainnya yang mengesankan. Sebagai pedatang baru, Edo Borne (pemeran Rangga) berakting dengan natural dan punya chesmistry yang kuat dengan Sissy, pemeran Desi. Setelah menyutradarai film dokumenter yang berhubungan dengan sepakbola, The Jak dan The Conductor, Romeo Juliet seperti menjadi sajian yang lebih lengkap dari Ucup.
Berbeda dengan Gara-gara Bola yang lebih menonjolkan unsur komedi, film ini memang lebih mengena karena secara tidak langsung menyoroti masalah pelik persepakbolaan nasional, terutama fanatisme suporter yang sering kebablasan. Hal itu bahkan diakui oleh Ramdani, salah seorang punggawa Jak Online.
“Ada yang bilang film ini menjelekkan-jelekkan suporter klub tertentu dan adegan kekerasannya berlebihan. Tapi setelah menonton filmnya, ternyata bagus dan memotret perseteruan The Jak dan Viking dengan apa adanya dan begitulah yang memang kerap terjadi. Secara diam-diam sepertinya ada yang menjalin cinta terlarang seperti Rangga dan Desi, tapi pastinya tidak sedramatis seperti di film, mereka mungkin lebih memilih diam-diam saja,” ujarnya.
Sudah banyak korban yang jatuh akibat fanatisme yang picik dan sayangnya belum kunjung ditemukan penyelesaian yang jitu dalam menangani masalah tersebut. Menonton film ini seperti menelan pil pahit yang memang sebaiknya diminum demi menyembuhkan salah satu penyakit kronis di dalam tubuh persepakbolaan Indonesia.















Quote:
Artis Indonesia Miliki Wajah Cantik Tapi Perilakunya Antagonis
Foto Pria Ini Bikin Armor Iron Man Dari Busa Hasilnya
Fakta Fakta Bells Palsy Penyakit Yang Bikin Wajah Rano Karno Kaku SeparuhHT
Serangan Balik Indonesia Setelah Berasil Tolak Dubes HT
Aneka Cara Australia Selamatkan Duo Bali Nine Dari Eksekusi Mati HT
Aksi Memaafkan Paling Luar Biasa HT
Potret Polusi Di Tiongkok Yang Mencengangkan HT
Nge-Tweet Lion Air Sindir AirAsia HT
Penyebab Seseorang Gagal Kuliah & Cara MengatasinyaHT
Foto Pria Ini Bikin Armor Iron Man Dari Busa Hasilnya
Fakta Fakta Bells Palsy Penyakit Yang Bikin Wajah Rano Karno Kaku SeparuhHT

Serangan Balik Indonesia Setelah Berasil Tolak Dubes HT

Aneka Cara Australia Selamatkan Duo Bali Nine Dari Eksekusi Mati HT

Aksi Memaafkan Paling Luar Biasa HT

Potret Polusi Di Tiongkok Yang Mencengangkan HT

Nge-Tweet Lion Air Sindir AirAsia HT

Penyebab Seseorang Gagal Kuliah & Cara MengatasinyaHT




Diubah oleh unitedd 04-03-2015 11:18
0
6.9K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan