Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pemantik.apiAvatar border
TS
pemantik.api
[Sekilas kebo & Bemokrat] Partai Demokrat punya siapa ??


Pramono Edhie Akui Demokrat Partai Keluarga SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengakui partai berlambang bintang mercy itu adalah partai keluarga terkait keberadaan sejumlah keluarga Susilo Bambang Yudhoyono dalam jabatan strategis parpol tersebut.

"Apa tidak boleh kalau partai keluarga SBY? Kemunculan dari awal kan memang dengan dukungan keluarga," kata Pramono Edhie Wibowo saat ditemui dalam acara "Deklarasi Sikap Politik Angkatan Muda Demokrat" di Jakarta, Sabtu.

Adik ipar Ketua Umum Partai Demokrat SBY itu menuturkan lahirnya Partai Demokrat berbeda dengan partai politik lain yang telah memiliki basis massa sebagai dukungan.

Partai Demokrat, kata dia, muncul tanpa basis dukungan sehingga melibatkan sebagian besar anggota keluarga untuk mendukung dan membesarkannya.

"Kemunculan demokrat sangat berbeda, yakni muncul dari nol sehingga yang mau gabung hanya saudara saja awalnya," tutur dia.

Menurut dia, setelah Demokrat kini menjadi partai besar, tidak ada salahnya jika mempertahankan keluarga SBY dalam kepengurusan partai. "Keluarga dukung dari nol, sekarang setelah besar masa tidak boleh terus bergabung," kata dia.


http://www.republika.co.id/berita/na...i-keluarga-sby


Kebohongan SBY dan Keluarga Semakin Nyata

Sri Mulyono
02 Mar 2015 | 02:10


“A lie told often enough becomes the truth“,Sebuah kebohongan apabila disampaikan berulang-ulang, maka orang-orang akan menerimanya sebagai kebenaran. begitu kata-kata mutiara dari Lenin, seorang politisi Rusia yang hidup pada tahun 1870 sampai 1924.

Menjelang kongres III partai Demokrat, SBY terus mempertajam pengaruhnya ke para kader. Targetnya SBY terpilih secara aklamasi. Selain menebar surat dukungan aklamasi bermaterai, SBY keliling daerah untuk mengkonsolidasi kader, mencari dukungan suara dari DPD dan DPC.

Sejak awal masuk Demokrat, sampai saat ini dan mungkin seterusnya. Dalam setiap pertemuan dengan Kader PD, SBY selalu mengatakan bahwa dirinya adalah penggagas dan pendiri Partai Demokrat. Kalimat itu didengungkan berulang ulang dan selalu diliput dan siarkan media massa secara luas. Perlahan dan pasti kebohongan yang disampaikan SBY menjadi “kebenaran” baik dimata publik dan terutama dimata para kader PD.

Bahkan alam bawah sadar SBYpun ikut termanipulasi oleh kata kata bohongnya sendiri. SBY menjadi haqul yakin bahwa dirinya benar benar sebagai penggagas dan pendiri Partai Demokrat. Sungguh sebuah tragedi dan patut untuk segera diselamatkan. Karena SBY adalah seorang pemimpin yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan rakyat banyak. Akan banyak korban berjatuhan karena kebohongan seorang pemimpin.

Salah satu korban “kebohongan” SBY adalah adik iparnya sendiri Pramono Edhie Wibowo. PEW bergabung ke Partai Demokrat Juni 2013, dengan percaya diri mengatakan bahwa “Partai Demokrat adalah Partai Keluarga SBY. Kemunculan Partai Demokrat berbasis keluarga SBY. Demokrat muncul dari nol sehingga yang mau gabung hanya saudara keluarga SBY saja awalnya. Menjadi wajar keluarga besar SBY menduduki sejumlah jabatan strategis dalam kepengurusan PD”. (28 feb 2015)

Kelas seorang Jenderal mantan KSAD –pun bisa termakan oleh propaganda SBY kemudian menjadi kaki tanganya. Tentunya menjadi sangat wajar jika ada jutaan orang dan kader yang kelasnya jauh dibawah PEW Haqul yakin bahwa SBY adalah penggagas dan Pendiri PD bahkan cengkeramanya semakin dalam. Membangun opini bahwa keluarga SBY adalah asabiqunal awalun Partai Demokrat. Ini adalah kebohongan yang nyata. Bisa Celaka PD!!! Beruntung masih ada pendiri dan deklarator PD berusaha meluruskan sejarah.

Vence Rumangkang Pendiri dan Deklarator inti Partai Demokrat secara tegas menampik propaganda SBY “Semua kader Partai Demokrat harus memahami dan mengetahui bahwa SBY bukan pendiri apalagi deklarator Partai Demokrat. SBY baru bergabung dengan PD pada 6 juni 2003. Saat itu di salah satu hotel di Bogor SBY diundang oleh para pendiri untuk dicalonkan oleh PD sebagai capres pada Pilpres 2004. Di hotel itu SBY memohon agar bisa bergabung dengan Partai Demokrat.” Konon Vence menyimpan rekaman videonya dan akan segera memutarnya untuk konsumsi publik.

Pernyataan Vence dibenarkan oleh Prof. Irsan Tanjung mantan Sekjend PD dkk pendiri lainya. Pernyataan Vence juga sejalan dengan artikel “Sejarah Berdirinya Partai Demokrat” ditulis oleh Prof. Dr. S. Budhisantoso, Ketua Umum Pertama partai Demokrat yang pernah disampaikan dalam acara Pelatihan Kader di komplek Yasmin Puncak Bogor (2007).

Pada malam pertemuan Team Inti pendiri Partai Demokrat dengan Bapak Yudhoyono di Jalan Ophir Kebayoran Baru rumah Suko Sudarso, sekitar medio 2003. Sesungguhnya, pertemuan itulah yang menentukan kelahiran “the conception of Partai Demokrat, karena dalam pertemuan itu muncul saran dari penasehat politik Bapak Yudhoyono agar tidak mendirikan partai sendiri.Sementara itu draft landasan ideology partai beserta lambangnya telah dipersiapkan oleh Kolonel Kurdi Mustofa. Karena itu Kami, Bapak Vence dan saya, tetap bertekad untuk terus melanjutkan persiapan pendirian partai politik yang memang diperlukan sebagai wahana perjuangan dan menanggapi keinginan rakyat dengan atau tanpa SBY.

Lebih detil Prof. Dr. S. Budhisantoso mengisahkan masa masa awal perjuangan Partai yang sangat berat dan berliku untuk menarik SBY masuk ke dalam Partai Demokrat. SBY baru bergabung ke Partai Demokrat setelah dua tahun Partai berdiri, sudah mempunyai kepengurusan (infrastruktur) lengkap dan siap dikendarai. Penulis kutip sepenggal kisahnya:

“Ada pula kenalan yang diharapkan mampu memimpin Partai di daerah, nampaknya ragu-ragu untuk terjun ke dunia politik. Hal itu dapat dimengerti kalau orang berhitung tanpa keyakinan. Hal itu juga tercermin dalam kehadiran mereka dalam kegiatan Partai, timbul tenggelam, apalagi sebelum Bapak Yudhoyono muncul di tengah-tengah masa Partai 2 tahun setelah deklarasi.”

Mendirikan Partai itu mudah, tapi menjadikan Partai siap pakai adalah pekerjaan rumit dan melelahkan. Apalagi tokoh yang akan dijadikan Icon jinak jinak merpati. Tidak kurang Prof. S. Budhisantoso curhat bahwa dirinya dan teman teman terjebak oleh nama besar SBY yang disodorkan oleh Vence Rumangkang. Untuk sekedar bertemu SBY pun sangat sulit saat awal awal pendirian Partai hingga dua tahun.

Prof. S. Budhisantoso sampai saat ini tetap setia kepada Partai Demokrat dan selalu menjaganya sesuai kemampuan. Beliau sangat mencintai PD karena merasakan langsung jerih payah dimasa masa awal dan cukup puas menyaksikan masa kejayaan dan akan tetap setia apapun yang terjadi nantinya. Beliau punya semboyan “ Sekali Demokrat, Demokrat Sekali”.

Vence Rumangkang sudah dua tahun lalu mendirikan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat. Mereka sepakat menolak SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti 2015-2019. Mereka menuntut komitmen SBY yang sudah berjanji hanya akan memimpin PD untuk sementara waktu sampai tahun 2015 karena keadaan darurat. SBY berjanji dihadapan publik bahwa dirinya tidak akan maju sebagai ketua Umum PD lagi.

Selain testimoni dari para asabiqunal awalun PD diatas, perlu penulis sampaikan bahwa berdasarkan dokumen yang ada, dari 99 orang Pendiri PD tidak ada nama SBY dan tidak ada satupun nama dari keluarga SBY (Cikeas). Baru kemudian setelah ada tanda tanda SBY bergabung ke PD maka ibu Any SBY diangkat menjadi wakil Ketua Umum dan Hadi Utomo diangkat menjadi wakil Sekjend. Jadi bergabungnya setelah PD siap pakai sekitar medio 2003. Lalu atas dasar apa PEW mengatakan Demokrat lahir dari keluarga SBY? penulis berharap PEW keseleo lidah saja.

Sebagai rakyat Indonesia dan mantan kader PD, Penulis sedih menyaksikan mantan Presiden RI selama 10 tahun dan tokoh sentral PD tak henti hentinya membangun dan mengembangkan kebohongan hanya untuk pembenaran demi meraih keinginginan pribadi dan keluarganya. Membangun Dinasti di Partai Demokrat!!!.

Kebohongan itupun kini telah menular ke petinggi PD lainya PEW dan mungkin lebih banyak lagi. Kebohongan pemimpin mempunyai daya rusak kuat dan besar. Sebuah kebohongan harus ditutup dengan kebohongan hingga menjadi bola salju kebohongan. Akhirnya kebohongan itu menjadi masif, sistemik, membudaya dan semakin nyata,.. terbongkar!!!. Benar benar sebuah tragedi moral. Boleh jadi suatu saat PD akan mendapat gelar partai pembohong,..atau stigma sebagai pengikut Lenin?! Sayang sekali...

http://m.kompasiana.com/post/read/70...kin-nyata.html


Coba tanyaken ke gede pasek ikhwal kebenarannya emoticon-Big Grinemoticon-Big Grin
0
2.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan