Tulisan ini sebenarnya akibat dari rasa jengah saya atas tindakan tidak bertanggung jawab oknum jurnalis sebuah media online nasional yang menampilkan foto hasil karya saya tanpa ijin di lebih dari 15 postingan berita di website & akun facebook media tersebut.

Kejadian ini berawal dari tanggal 25 Februari 2015 malam ketika saya iseng2 baca berita di feeds akun facebook jpnn. Sebuah foto pesawat Lion Air menarik perhatian saya, klik, dan saya pun akhirnya membacanya. Berita itu berjudul "Kemenhub Belum Pastikan SOP Lion Air". Saya pikir, kok seperti pernah lihat foto seperti itu ya, jujur hal ini sedikit mengganggu pikiran saya, kenapa? karena di foto itu yang muncul adalah watermark jpnn.com, bukan wateramark khas nama saya. Directly saya cek lah ke blog saya di postingan yang berjudul "Lion Air, Behind The Lens . . .", voilla, thats my photograph of Lion Air PK-LGM, I'm definitely sure. Seketika itu pula saya berpikir, amazing, this big national journalism network steal my photograph? how could? Kenapa saya bilang "steal", karena jurnalis mereka memposting foto hasil karya saya tanpa ijin, tanpa menuliskan sumber foto, dan tentunya karena mereka memotong nama saya di pojok kiri bawah dan menggantinya dengan watermark jpnn.com di bagian tengah bawah foto, gede pula.

Actually ini bukan kali pertama foto karya saya masuk di media online nasional, sebelumnya sudah ada beberapa foto yang digunakan jurnalis untuk melengkapi berita mereka, yang saya tahu cuma di site merdeka.com. Di site ini ada 2 foto Citilink B-737 old livery yang dipakai juga tanpa permohonan ijin ke saya, hanya saja jurnalis merdeka.com ini sudah mencantumkan sumber dimana mereka mengambil foto tersebut, dan tentunya nama saya masih tercantum di foto tersebut, it's not stealing, it's a better way to cite any photograph or articles on websites. Foto yang di post oleh jurnalis merdeka.com bisa dicek di blog saya, di artikel "Garuda Citilink, The Picture of it".

Saya tidak akan membahas mengenai HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di sini, kalau ada yang penasaran dengan pelanggaran HAKI yang sudah terjadi atas foto saya bisa cek di link rekan-rekan hukumonline.com yang sudah sangat jelas menjelaskan ini :
1. Mengambil Gambar dari Website Lain, Cukup dengan Menulis Sumbernya?
2. Hukumnya Memodifikasi Gambar Tanpa Izin
3. Bolehkah Menggunakan Foto Orang Lain Tanpa Izin?

Sampai saat ini tulisan dibuat, saya sudah menemukan lebih dari 15 berita di akun facebook jpnn.com yang menggunakan foto saya tanpa ijin. Most of those photos, they crop my name and add jpnn.com as watermark. Saya sudah mengirimkan message ke akun mereka sejak pertama kali saya nemu foto saya, sampai saya nemu lebih dari 15 berita yang pakai foto saya itu. Kemarin, tanggal 27 Februari 2015 mereka merespon dengan kalimat "oh ya..ma kasih mas..saya segera teruskan ke redaksi.." Response yang sangat wonderful, meminta maaf pun tidak, seolah saya ini cuma melapor dan lets say "thanks mate fot reporting".

Timbul pemikiran iseng di otak saya, apa iya jurnalis media sebesar dan sekelas jpnn.com tidak paham etika jurnalistik ataupun HAKI, masak kalah sama jurnalis merdeka.com. Postingan saya ini tidak bermaksud menjelekkan kualitas jurnalis media "a" dan menyanjung jurnalis media "b", saya cuma ingin mereka yang ingin jadi jurnalis, ataupun jurnalis yang hobi maling foto orang tanpa ijin meluangkan sedikit waktu dan pikiran mereka untuk menghargai fotografer yang foto nya mereka pakai di berita-berita mereka. Selain untuk rekan jurnalis, rekan fotografer baik yang cuma hobby kek saya atau yg professional juga harus lebih waspada, karena bisa saja kita bernasib sama, foto kita dipakai orang cari duit tanpa ijin, kita mah cuma cape deh.




Foto dipakai jpnn.com - contoh buruk


Foto dipakai merdeka.com - contoh baik