Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pemantik.apiAvatar border
TS
pemantik.api
#TrenSosial: Bisakah netizen menyelamatkan Ahok?


Pengguna Twitter ramai menggunakan tanda pagar #SaveAhok untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, setelah DPRD setuju menggunakan hak angket untuk menyelidiki perbedaan anggaran.

Tagar #SaveAhok atau 'selamatkan Ahok', menjadi topik terpopuler Twitter di Indonesia dan digunakan lebih dari 38.000 kali dalam 24 jam terakhir.

Sebuah petisi menuntut pencabutan mandat dan pembubaran DPRD juga tersebar di Facebook dan Twitter. Petisi yang dibuat oleh pengguna Yanto Huang di Change.org, hingga pukul 17.00 WIB, sudah ditandatangani lebih dari 17.000 orang.

'Gara-gara Rp12 triliun yang enggak disetujui Ahok itu, anggota DPRD mencak-mencak dan mau melengserkan? Aaaah ini sih rencana korupsi terang-terangan #SaveAhok,' kata Oland Fatah melalui akun @olandfatah.




Ahok dalam Twitter resminya memberikan komentar terkait langkah hak angket DPRD.

Akun @RandySaputro menulis, '#SaveAhok = Save our money!'

Namun ada juga yang tidak mendukung. Leli Hasmayati melalui Facebook BBC Indonesia mengatakan, 'Tolak Ahok dan bersihkan DPRD.'

Kamis (27/02) kemarin, DPRD DKI Jakarta setuju untuk menggunakan hak angket untuk menyelidiki perbedaan anggaran yang disetor ke Kementerian Dalam Negeri. Para Anggota DPRD mempertanyakan mengapa anggaran DKI yang diajukan Gubernur Ahok ke Kementerian Dalam Negeri berbeda dengan anggaran versi DPRD.

Ahok, seperti dikutip berbagai media, mengatakan ada "anggaran siluman" dalam anggaran versi DPRD sebesar Rp12 triliun, namun DPRD membantah.

Tak bisa dibubarkan

Namun seberapa efektif gerakan di media sosial bisa mengubah peta politik ibu kota? Analis politik CSIS, Tobias Basuki, mengatakan opini publik di media sosial berperan untuk memberi tekanan pada para politisi, terutama dalam isu-isu politik Jakarta.



Walau dukungan kepada Ahok cukup mendominasi, ada juga sejumlah elemen masyarakat yang mengadakan aksi menolak Ahok pada Kamis (27/02).


"Ini tekanan besar, paling tidak politisi nasional akan tahu, dan mereka akan pikirkan jangka panjang. Partai tersebut bisa terkena dampak jelek dalam pemilu mendatang jika politisi di DPRD sewenang-wenang bergerak untuk kepentingan mereka," katanya kepada BBC Indonesia.

Namun khusus untuk petisi pembubaran DPRD yang ramai beredar, Tobias mengatakan petisi itu tidak mungkin direalisasikan walau ribuan orang telah mendatanganinya.

"Secara hukum dan tata negara tidak mungkin dan tidak produktif juga, karena dengan tidak adanya DPRD kita praktis membuat otoritarian di level provinsi, pemerintah daerah yang tidak ada sistem check and balance."

Jadi kembali ke pertanyaan awal: apakah #SaveAhok bisa betul-betul bisa menyelamatkan Ahok? "Media sosial punya keterbatasan, tetapi #SaveAhok setidaknya bisa memperkuat opini publik, sebagai gerakan untuk melawan DPRD," jawabnya.


http://www.bbc.co.uk/indonesia/berit...ok?cid=dlvr.it


contohnya sudah banyak perlawanan netizen lewat media sosial pada kasus2 yg tidak memihak keadilan pada masyarakat
dari koin prita, cicak buaya, sampai kasus BG kemarin
minimal memberi tekanan pada pemegang keputusan / kebijakan bahwa rakyat turut mengawasi
suarakan dukunganmu apapun medianya, jangan hanya diam!!!




I walk beside you
Wherever you are
Whatever it takes
No matter how far
Through all that may come
And all that may go
I walk beside you
I walk beside you
0
3.8K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan