ideavolutionersAvatar border
TS
ideavolutioners
Bank Sampah: Solusi Masalah Sampah Indonesia?


Pengelolaan sampah rumah tangga melalui sistem bank sampah perlu terus disosialisasikan dan digalakkan di tengah masyarakat untuk mengatasi masalah sampah rumah tangga yang sering terabaikan selama ini.

Apa yang dimaksud dengan ‘bank sampah’? Bank sampah sudah ada di berbagai kelurahan di seluruh tanah air, antara lain di Sulawesi Utara, Kalimantan Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sinilah sampah rumahtangga dipilah ke dua kelompok: sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik kemudian dipilah lebih lanjut ke tiga sub-kelompok: plastik, kertas, serta botol dan logam.

Sebagian besar ruma htangga ramah lingkungan di Indonesia menyimpan tiga tong sampah atau kantong sampah besar. Begitu ketiga tong sampah tersebut sudah penuh, isinya lalu bisa “ditabung” di sebuah bank sampah. Seperti halnya sebuah bank komersil, kita bisa membuka rekening di sebuah bank sampah. Secara berkala, kita bisa mengisi tabungan kita dengan sampah non-organik yang ditimbang dan diberi nilai moneter, sesuai harga yang sudah ditentukan oleh para pengepul.

Nilai moneter ini ditabung, dan sama halnya sebuah bank komersil, isi tabungan tersebut bisa ditarik sewaktu-waktu. Di manapun tempatnya, prinsip-prinsip dasar bank sampah tetap sama: untuk menyimpan sampah, untuk menabung, untuk menghasilkan uang, untuk mengubah perilaku dan menjaga kebersihan.

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 3R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Konsep pengelolaan sampah melalui Bank Sampah ini diadopsi oleh sejumlah komunitas masyarakat di berbagai daerah dan juga Kementrian Lingkungan Hidup.

Sampai Akhir Juni 2012 sekitar 782 Bank Sampah sudah berdiri di sejumlah kota di Indonesia, dengan dana bergulir mencapai lebih dari 31 milliar rupiah.
Asisten Deputi Pengelolaan Sampah KLH, Sudirman mengatakan pemerintah mengadopsi mengadopsi konsep Bank Sampah ini karena yakin dapat digunakan untuk menurunkan jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir TPA.

Untuk meningkatkan kepedulian pemerintah daerah dalam mengelola sampah, konsep Bank Sampah harus diadopsi oleh Kota/Kabupaten sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan penghargaan lingkungan bagi kota/kab yaitu Adipura.

Kementrian Lingkungan Hidup mengakui pengelolaan sampah masih menjadi persoalan di sejumlah daerah, karena tidak adanya komitmen dari pemda untuk mengatasi sampah.

Gimana menurut kamu? bisakah Bank sampah menjadi solusi masalah sampah Indonesia?

Sumber
0
5.5K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan