PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menandatangani akta perikatan sehubungan dengan aksi akuisisi perusahaan distributor pelumas Pertamina, PT Mahaputra Adi Nusa (MAN). Adapun SIAP membeli 4,000 lembar atau 80% saham MAN yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai transaksi sebesar Rp 21,04 miliar. Untuk sumber dana untuk pembelian saham MAN berasal dari pinjaman pemegang saham SIAP.

Melalui penyelesaian transaksi ini, SIAP memperoleh beberapa manfaat, salah satunya perseroan mendapat pasokan pelumas untuk operasi pertambangan Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC). Tambang SIAP yang diproduksi melalui Indo Wana memiliki sumberdaya batubara yang ditaksir mencapai 533,31 juta ton. Perseroan menargetkan mulai operasi di tambang tersebut bulan April 2015.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (26/2/15) saham SIAP ditutup turun 2,5% pada level 390 dari penutupan perdagangan sebelumnya dan bergerak dalam kisaran 349 – 396 dengan volume perdagangan saham SIAP mencapai 34,4 juta lot saham. Harga saham SIAP anjlok hingga 6% setelah Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja membuka kembali perdagangan efek milik PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). BEI menyetop transaksi saham SIAP sejak sesi I perdagangan 6 Februari 2015. Suspensi ini dilakukan menyusul ketidakjelasan realisasi produksi tambang yang dimiliki perseroan. Hal ini dinilai bisa mempengaruhi keberlangsungan bisnis perseroan.

Selain itu, BEI juga menemukan kejanggalan pada laporan keuangan interim per 30 September 2014. Lalu, terkait akuisisi perusahaan distributor pelumas, PT Mahaputra Adi nusa (MAN). Manajemen SIAP kemudian memberikan klarifikasi kepada BEI. Perseroan juga menggelar public expose insidentil guna menjelaskan perkara-perkara itu kepada publik.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SIAP sejak awal bulan November 2014 terlihat terus mengalami penguatan tajam namun saat ini coba tertekan koreksi tajam pasca suspensi oleh BEI, terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Hammer berada pada Lower Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh beli.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan SIAP dalam potensi pelemahan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju SIAP masih akan dalam potensi tertekan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan SIAP. Rekomendasai Sell on Strengh pada target support di level Rp320 dan level resistance di Rp415.


sumber