putriwahyu14Avatar border
TS
putriwahyu14
kisah penggali kubur
Kisah Iyan, tukang gali kubur turun menurun

Merdeka.com - Kakeknya menjadi tukang gali kubur sejak tahun 1960-an. Kemudian ayahnya dan kini, seakan diwariskan, Aldiyansah juga menekuni profesi yang sama.

Tidak banyak orang yang memilih jalan hidup dengan profesi sebagai tukang gali kubur. Kalau pun ada kebanyakan bukan karena pilihan tapi karena terpaksa. Namun berbeda dengan laki-laki berperawakan tambun ini, Aldiyansah menjadi tukang gali kubur dan perawat makam itu memang karena pilihan.

Pria kelahiran Jakarta tahun 1984 ini mengabdikan dirinya untuk melayani pengurusan jenazah dan makam di pemakaman Karet Tengsin, Jakarta Pusat.

"Mulai dari kakek sudah jadi tukang gali kubur dari tahun 1960-an. Terus babeh juga jadi tukang gali kubur. Nah, saya meneruskan tanggung jawab babeh di sini," tutur Iyan, sapaan akrab Aldiyansah.

Sewaktu ayahnya menjadi tukang gali kubur banyak ahli waris dari jenazah yang dikuburkan memercayakan perawatan makam kepadanya. Ayahnya yang bekerja menggali liang lahat untuk jenazah, juga memiliki tanggung jawab untuk merawat kondisi makam.

Hingga ayahnya meninggal, tanggung jawab tersebut masih harus dilaksanakan. Makam-makam yang dipercayakan kepada ayahnya, Iyan lah yang meneruskan tanggung jawab tersebut.

"Jadi tukang gali kubur dan merawat makam itu adalah tanggung jawab. Saya harus melaksanakan amanah yang diberikan ahli waris ke babeh," jelas Iyan.

Saat menerima warisan tanggung jawab dari ayahnya, Iyan sudah tidak canggung lagi. Urusan dunia pemakaman sudah akrab di dalam kehidupannya. Sejak kecil Iyan sudah sering ikut dan menyaksikan bagaimana kakek dan ayahnya menggali dan merawat makam. Segala hal yang terkait urusan pemakaman sudah dikuasai Iyan. Mulai dari pengurusan jenazah, penggalian liang lahat, hingga bagaimana berurusan dengan para ahli waris.

"Kita harus paham sama karakter ahli waris yang beda-beda karakternya. Permintaannya juga sering aneh-aneh. Ya, kalau ada yang salah kita paling ngingetin aja. Kalau gak mau dengerin ya udah kita ikutin. Ini kan amanah," kata lelaki yang telah memiliki dua orang anak ini.

Tidak hanya harus berurusan dengan para ahli waris yang aneh-aneh, Iyan juga biasa berurusan dengan dunia lain yang tak kalah aneh. Kejadian-kejadian dari alam lain sudah sering dialami Iyan. Misalnya penampakan penguasa pemakaman Karet yang berwujud ular besar. Juga penampakan tubuh tanpa kepala. Ada juga makam dari jenazah ibu yang sedang hamil, Iyan sering melihat penampakan dari ibu yang telah wafat tersebut di sekitar makamnya.

"Kita yang penting saling memahami aja. Tukang gali kubur dan perawat makam kan niatnya ingin membantu. Jadi kalau ada yang aneh-aneh nggak usah berlebihan," tambahnya.

Selama ini Iyan tidak pernah mengambil pekerjaan lain selain yang berhubungan dengan dunia pemakaman. Dia memang pernah berencana untuk bekerja di tempat lain, tapi urung dilakukan. Iyan merasa tanggung jawab dari babehnya harus tetap dilaksanakan. Iyan khawatir jika bekerja di tempat lain, amanah tersebut akan terbengkalai.

"Saya kayaknya mengabdi di sini aja. Niatnya buat saling bantu. Jenazah kan wajib segera dikubur, nah kita bantu untuk menyempurnakan kebutuhan tersebut," ungkap Iyan.

Meski hanya bekerja sebagai tukang kubur dan perawatan makam, Iyan mengaku penghasilannya cukup untuk menghidupi istri dan dua orang anaknya. Iyan juga mengungkapkan selama menjalani profesi di dunia pemakaman lebih banyak mengalami duka daripada suka. Meski begitu, Iyan tetap menjalani tanggung jawabnya dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.

"Mengurus jenazah harus serius. Nggak boleh main-main. Kita harus menghormati mereka. Kan, mereka juga pernah hidup kayak kita," pungkasnya.

SUMBER: http://www.merdeka.com/peristiwa/kis...n-menurun.html
0
1.8K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan