Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini dibuka di zona merah. Pagi ini (26/2) indeks tercatat dibuka turun 0.2 persen ke level 5.429.48. Sebanyak 17 saham menguat, 16 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar Rp42 miliar dari 12 juta lembar saham diperdagangkan.

Secara sektoral, pada pembukaan pagi 7 sektor dibuka melemah yang dipimpin oleh sektor konsumer dan industri dasar yang masing-masing turun sebesar 0.34 dan 0.32 persen.Adapun saham yang menekan IHSG antara lain SMGR, TLKM, UNTR dan LPKR.

Analyst Vibiz Research Center memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam koreksi teknikal terbatas menutup gap yang ditinggalkan pada penguatan kemarin yang terangkat oleh sentimen positif dari bursa global. Dari global, IHSG terangkat oleh kecenderungan The Fed AS yang masih belum untuk akan menaikkan suku bunga sambil menanti perkembangan data tenaga kerja dan tingkat inflasi AS. Sementara dari Eropa, bursa eropa juga alami kenaikan setelah ECB memutuskan untuk memeperpanjang penyaluran dana bantuan atau bailout kepada Yunani untuk beberapa bulan kedepan kepada Yunani.

Emiten perbankan masih dalam penguatan seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang diturunkan 25 bps ke level 7.5%. Kebijakan tersebut juga membuat nilai rupiah saat ini berada dalam tekanan. Adapun untuk penurunan BI rate tersebut menyusul defisit transaksi berjalan yang mengalami penurunan menjadi US$26,2 miliar (2,95% PDB) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$29,1 miliar (3,18% PDB). Perbaikan kinerja tersebut terutama dipengaruhi oleh menurunnya impor migas. Serta data inflasi yang diproyeksi bergerak lebih stabil pada tahun ini.

Pada hari ini dan diperkirakan akan di kisaran support 5.300-5.330, dan resisten 5.400-5.430. Saham-saham yang menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini antara lain saham SSMS, BJBR, AKRA dan PGAS.


sumber