PT Smart Telecom (FREN) tak gentar menghadapi persaingan ponsel pintar dengan harga murah. Seperti diketahui, perangkat Android One merupakan proyek besutan Google yang ingin menghadirkan smartphone Android dengan spesifikasi mumpuni namun dibanderol harga yang murah. Smartfren sendiri selama ini dikenal sebagai operator CDMA yang sering meluncurkan smartphone murah.

Untuk itu, FREN meluncurkan smartphone low end Andromax C2s yang didaulat sebagai pengganti pendahulunya, Andromax C2, yang kini tinggal menghabiskan stok di pasaran. Diharapkan Andromax C2s dapat terjual minimal sebanyak 200.000 unit dalam satu hingga dua bulan ke depan. Untuk C2s, FREN menargetkan penjualan sebanyak-banyaknya, namun memang paling tidak setiap model smartphone Smartfren penjualannya dalam satu-dua bulan bisa mencapai 200.000 unit.

Smartfren Andromax C2s ini hadir dengan layar empat inci LCD display WVGA dengan prosesor dual core 1.2 GHz Cortex A7 dan sistem operasi Android 4.4 KitKat. Smartphone ini merupakan ponsel dual SIM aktif EVDO dan GSM. Andromax yang memiliki dua pilihan warna yakni hitam dan putih ini hadir dengan harga Rp 849.000 bersama dengan kartu perdana Smartfren dan paket gratis data 600 MB selama tujuh hari.

Berdasarkan laporan keuangan FREN per akhir September 2014, total utang jatuh tempo dalam waktu setahun Rp 965,25 miliar. Salah satunya adalah kredit investasi dari China Development Bank dan First Anglo Financial Pte. Ltd. Totalnya sekitar Rp 5,17 triliun.

Untuk kinerja tahun ini, Smartfren juga masih membutuhkan US$ 400 juta sampai US$ 500 juta sebagai bekal ekspansi. Dana ini untuk pengembangan jaringan 4G long term evolution (LTE). Baik berbasis frequency division duplexing long term evolution (FDD-LTE) atau time division duplex-long term evolution (TDD LTE). Rencananya, Smartfren mengoperasikan TDD LTE di frekuensi 2,3 GHz tahun ini.

Sementara untuk kondisi rasio keuangan FREN sendiri, jumlah liabilitas FREN per kuartal III 2014 tercatat sebesar Rp13,07 triliun dan jumlah ekuitas Rp3,11 triliun. Dengan demikian, debt toequity ratio (DER) sebanyak 4,2 kali. FREN juga tercatat membukukan rugi bersih sebesar Rp939,93 miliar atau Rp(13,36) per saham. Angka tersebutmenunjukkan membaiknya kinerja perseroan bila dibandingkan dengan Rugi bersih pada Kuartal III tahun 2013 sebesar Rp1,54 triliun atau Rp(24,63) persaham.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Selasa (24/2/15) saham FREN dibuka pada level 80 dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 79 dalam kisaran 79 – 80 dengan volume perdagangan saham FREN mencapai 235,700 lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham FREN sejak awal bulan Oktober terlihat terus mengalami konsolidasi dan saat ini bergerak dalam tekanan lanjutan. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band bawah. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli setelah sebelumnya berada pada area tengah.

Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang bergerak flat yang menunjukan pergerakan FREN dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju FREN masih akan menguat dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan FREN. Saat ini level support berada pada Rp75 hingga resistance Rp85.


sumber