Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini dibuka di zona merah. Pagi ini (24/2) indeks tercatat dibuka turun 0.2 persen ke level 5.399.6. Sebanyak 17 saham menguat, 16 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar Rp42 miliar dari 12 juta lembar saham diperdagangkan. Secara sektoral, pada pembukaan pagi 7 sektor dibuka melemah yang dipimpin oleh sektor konsumer dan industri dasar yang masing-masing turun sebesar 0.34 dan 0.32 persen.Adapun saham yang menekan IHSG antara lain SMGR, TLKM, UNTR dan LPKR.

Analyst Vibiz Research Center memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dalam potensi pelemahan menutup gap penguatan tajam yang ditinggalkan perdagangan yang lalu. IHSG dalam aksi rawan profit taking yang pada perdagangan sebelumnya yang IHSG terangkat oleh sentimen positif penurunan dari suku bunga acuan Bank Indonesia yang diturunkan 25 bps ke level 7.5%. Kebijakan tersebut juga membuat nilai rupiah saat ini berada dalam tekanan.

Penurunan suku bunga tersebut menyusul defisit transaksi berjalan yang mengalami penurunan menjadi US$26,2 miliar (2,95% PDB) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$29,1 miliar (3,18% PDB). Perbaikan kinerja tersebut terutama dipengaruhi oleh menurunnya impor migas. Serta data inflasi yang diproyeksi bergerak lebih stabil pada tahun ini. Dari global, IHSG tertekan oleh pelemahan bursa global ditenagah perkembangan dari gencatatn senjata di Rusia dan perkembangan ekonomi Yunani yang mulai menemui kesepakatan dana bantuan dari bank sentral eropa. Sementara The Fed masih dalam indikasi menahan suku bunganya hingga jangka waktu yang belum ditentukan. Pada hari ini dan diperkirakan akan di kisaran support 5.300-5.330, dan resisten 5.400-5.430. Saham-saham yang menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini antara lain saham SSMS, MPPA, AKRA dan PGAS.


sumber