Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri rapat koordinasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Dalam sambutannya Tjahjo sempat mengungkapkan dirinya masih belum terbiasa melontarkan statement ala menteri.

Pasalnya, mantan Sekjen PDIP ini masih sulit menghilangkan kebiasannya menjadi seorang legislator di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Perkataan saya semuanya di sini (sambutan) terbuka, bisa dikutip media. Tapi mohon kiranya bisa untuk dipilih-pilih," kata Tjahjo dalam sambutannya, Senin (23/2).

"Masalahnya saya kan 30 tahun menjadi anggota DPR. Meninggalkan hidup menjadi anggota DPR 6 periode itu agak sulit," tutur Tjahjo.

Pria kelahiran Surakarta, 1 Desember 1957 ini pun mengakui bahwa menjadi seorang anggota Dewan sangat nikmat.

"Jadi anggota DPR itu enak, gaji besar, mau datang atau tidak di sidang juga boleh, mau marah-marah sama menteri bebas, bicara apa saja bebas," tandasnya.

Karir Tjahjo Kumolo sendiri di Parlemen berawal saat dirinya menjadi anggota komisi I, II, III dan anggota BKSAP di tahun 1987 hingga 1992. Kemudian Tjahjo didapuk menjadi sekjen fraksi PDIP DPR RI sejak tahun 2002 hingga 2003.

Di tahun 2004 hingga 2008, Tjahjo menjadi anggota komisi XI dan anggota BKSAP DPR RI. Tak hanya itu, di tahun 2006 hingga 2007, Tjahjo juga sempat menjadi Wakil Ketua Tim Lumpur Sidoarjo yang dibentuk dSPR.

Kemudian, di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode kedua, 2009-2014, Tjahjo menduduki kursi empuk sebagai anggota komisi I DPR RI, sekaligus menjadi ketua fraksi PDIP DPR RI.

Sebelum dipilih menduduki posisi Mendagri, pria lulusan Undip, Semarang ini menjabat sebagai Sekjen DPP PDIP tahun 2010-2015.