Warga Korut jadi budak di luar negeri buat biayai hidup Kim Jong-un
TS
cesarmy_one
Warga Korut jadi budak di luar negeri buat biayai hidup Kim Jong-un
Spoiler for :
Spoiler for berita:
Merdeka.com - Kelompok pembela hak asasi North Korean Strategy Center baru-baru ini mengeluarkan laporkan menyebutkan puluhan ribu rakyat Korea Utara bekerja di luar negeri dalam kondisi seperti budak untuk mendapatkan devisa yang dipakai buat gaya hidup mewah Kim Jong-un.
Warga asal Korea Utara diketahui bekerja di lokasi-lokasi konstruksi di Timur Tengah, di kawasan lahan tambang berbahaya, atau di restoran cabang dari Pyongyang, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Ahad (22/2).
Menurut lembaga pembela hak asasi itu rakyat Korea Utara yang bekerja di luar negeri itu dibayar Rp 62 ribu sehari. Mereka harus bekerja naik kapal feri, naik bus, dijaga petugas bersenjata, dan dikunci di dalam rumah penginapan supaya tidak bisa kabur.
Selama ini praktik mempekerjakan rakyat Korea Utara ke luar negeri untuk membiayai negara sudah terjadi sejak 1970-an. Namun kini kondisi itu terjadi lagi karena gaya hidup mewah Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara.
"Kam menduga Kim memakai uang itu untuk membeli barang-barang mewah bagi dia dan para pejabat pengikut setianya," kata Ahn Myeong-chul, ketua organisasi hak asasi NK Watch bermarkas di Korea Selatan kepada koran the New York Times.
"Pyongyang mengeksploitasi buruh dan gaji mereka buat mendanai kebutuhan pribadi Kim Jong-un."
Pada tahun lalu sekitar 50 warga Korea Utara diketahui bekerja buat membangun Kota Lusail, di gurun Qatar yang akan menggelar Piala Dunia pada 2022.
Menurut koran the Guardian, mereka bekerja siang malam, diperas keringatnya, dan hanya bisa menyisihkan sepuluh persen dari gaji mereka. Di sana mereka juga diberi ruangan khusus di lokasi kerja supaya mereka tidak pergi keluar saat istirahat tiba.
Mereka dikontrak oleh agen penyedia tenaga kerja ke luar negeri. Agen itu sudah mengekspor sekitar 100 ribu tenaga kerja asal Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir.
Rusia menjadi negara terbanyak menerima tenaga kerja asal Korea Utara, yakni sekitar 20 ribu hingga 25 ribu orang. Di Timur Tengah ada sekitar 15 ribu tenaga kerja Korea Utara, demikian pula di Asia Tenggara. Di Afrika dan China ada sekitar delapan ribu pekerja.
Seorang pekerja Korea Utara diketahui tewas tahun lalu ketika bekerja di sebuah tambang batu bara di Sawarak, Malaysia.